Tahun Ini Ada 62.879 Calon Jemaah Haji Berusia di Atas 65 Tahun yang Bakal Diberangkatkan

"Dan kepulangan kloter pertama gelombang kedua dari Madinah 19 Juli 2023, serta kepulangan kloter terakhir pada tanggal 2 Agustus 2023," kata pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu.

Yaqut menyebut penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 masih dimungkinkan menggunakan protokol Covid-19.

"Karena kita tahu pendemi belum sepenuhnya berakhir, maka kemungkinan penerapan protokol kesehatan masih sangat terbuka," terangnya.

Baca juga: Airlangga Hartarto Berikan KTA dan Jas Kuning, Ridwan Kamil Sah Jadi Kader Partai Golkar

Yaqut juga berbicara mengenai isu-isu aktual terkait penyelenggaraan ibadah haji 2023, mulai dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), hingga biaya manasik yang selalu mengalami keterlambatan.

"Terkait dengan rasionalisasi BPIH, apakah BPIH ini akan naik atau turun."

"Kemudian perlakuan atas jemaah yang lunas tunda tahun 2020 dan 2022, sisanya 2023 apakah akan diberlakukan sama atau tidak."

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 18 Januari 2023: 10 Pasien Wafat, 433 Orang Sembuh, 339 Positif

"Kemudian biaya manasik yang setiap tahun terlambat, apakah ini bisa diskemakan dengan uang muka, lalu makan yang tetap tiga kali sehari, tetapi dengan komposisi dua kali makan dan satu kali sarapan atau snack berat."

"Kemudian apakah H-3 dan H+2 jemaah tetap diberikan konsumsi makan atau tidak," bebernya. (Igman Ibrahim)