Pendidikan

Dies Natalis ke-2 UICI, Didukung Sistem Kerja Berbasis Digital, Tambah Program Studi Neuropsikologi

Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) berulang tahun ke-2, mahasiswa bisa belajar di mana saja, kapan saja, auto reply secara berulang-ulang.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Istimewa
Dies Natalis ke-2 UICI, Didukung Sistem Kerja Berbasis Digital, Tambah Program Studi Neuropsikologi 

Hingga akhir Desember 2022 tercatat ada 21 MoU dan PKS (Perjanjian Kerja sama) dengan 21 mitra kerja/instansi.

“Kerja sama ini secara tidak langsung menjadi pemicu bagi dosen-dosen UICI khususnya untuk menghasilkan riset-riset dan karya tulis yang memadai. Alhamdulillah hingga tahun 2022 dosen-dosen UICI telah menghasilkan sejumlah jurnal, baik nasional dan internasional," kata Prof. Laode.

"Salah satu jurnal internasional yang telah terbit dan membanggakan adalah two-layer shallow water formula with slope and eneven bottom solved by finite volume method dari Dosen Sains Data,” tambahnya.

Budaya Work Form Anywhere

Dijelaskan Prof. Laode, usaha UICI untuk tumbuh dan berkembang sangat didukung oleh sistem kerja yang berbasis digital.

"Dengan sumberdaya manusia/insani di UICI yang 81 persen diantaranya berusia kurang dari 40 tahun, pola kerja WFA (work from anywhere) yang dilakukan sejak awal, dan pola manajemen yang egaliter, telah membentuk budaya kerja “kapanpun, dimanapun, siapapun,” tetap produktif.

Namun demikian, kata Prof. Laode, UICI tetap mematuhi prinsip-prinsip kepatuhan sebagai lembaga pendidikan yang secara administratif mengacu pada aturan Dikti/Kemendikbud.

“Karena itu kami sangat bersyukur dan berterimakasih atas penilaian LL Dikti Wilayah 3 terhadap Laporan Kinerja PDDIKTI dan memberikan status “istimewa” atau 100 persen kepada UICI pada akhir tahun 2022,” lanjut Prof. Laode.

Baca juga: Sejarah Jakarta, Asal Usul Kalideres yang Dulunya Sempat Masuk Kabupaten Tangerang

Secara umum, upaya konsolidasi manajemen pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta manajemen sumber daya insani dan keuangan yang kami uraikan ini diharapkan dapat memudahkan UICI dalam menyiapkan akreditasi prodi maupun universitas.

Diantara berbagai capaian yang telah diuraikan sebelumnya, Prof. Laode menyampaikan bahwa bukan perjalanan yang mudah untuk membuat UICI survive hingga saat ini.

Keterbatasan sumberdaya, teknik dan finansial, mengharuskan manajemen UICI melakukan pengelolaan secara ketat.

Tantangan untuk mengakses layanan lembaga keuangan pada tahap ini juga sangat besar.

Pada sisi lain, lanjut Prof. Laode, UICI memahami adanya keterbatasan pembiayaan pada hampir sebagian besar mahasiswa UICI.

Karena itu UICI melakukan upaya fund raising melalui program beasiswa dan program yang dinamakan UICI Trust Fund.

Sehubungan dengan hal tersebut maka pada kesempatan baik ini, perkenankan kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh donatur beasiswa dan kepada lender UICI Trust Fund.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved