Kecelakaan
Sopir Bus Tayo Lepas Jerat Hukum, Keluarga Korban Kecelakaan Damai setelah Terima Uang Rp 20,5 Juta
Beberapa waktu lalu publik dikejutkan oleh kecelakaan maut Bus Tayo di Kota Tangerang, akhirnya damai.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
Ia memastikan, penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut akibat korban kehilangan konsentrasi saat berkendara.
Pasalnya, saat kejadian korban saat itu hendak menjalani pengobatan dari penyakit yang dialaminya, yakni saraf kejepit.
Saraf terjepit atau HNP (Hernia Nucleus Pulposus) adalah kondisi ketika bantalan antar-tulang belakang, yang lembut dan seperti agar-agar, menonjol dan menekan saraf di sekitarnya, menimbulkan rasa nyeri.
"Berdasarkan informasi dari keluarga, korban itu memiliki riwayat sakit saraf kejepit dan sudah berobat ke dokter (sejak lama)," tuturnya.
Menurutnya, sebelum peristiwa naas itu terjadi, korban tengah dalam perjalanan pulang dari tempatnya bekerja.

Korban yang tengah bekerja saat itu, meminta izin pulang lebih dahulu untuk menjalani pengobatan.
Namun belum sampai tujuan, sakit yang diderita tersebut diduga kambuh dan membuat korban kehilangan konsentrasi dalam berkendara.
"Jadi sebelum kejadian, almarhum sudah izin pulang lebih dahulu sama personalia di tempatnya bekerja untuk berobat, mungkin dalam perjalanan pulang itu, riwayat sakitnya kambuh, sehingga berkendaranya kehilangan konsentrasi," ucapnya.
"Karena merasa sakitnya kambuh, kami menduga korban nge-blank (hilang fokus) dan akhirnya terjadi kecelakaan itu," jelas AKP Badruzzaman.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.