Virus Corona
Varian Omicron XBB 1.5 Meningkat, WHO Wajibkan Penumpang Pesawat Pakai Masker
WHO menyerukan seluruh negara untuk wajibkan penumpang penebangan jarak jauh pakai masker, seiring dengan meningkatnya omicron XBB 1.5
WARTAKOTALIVE.COM - Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (10/1), mengimbau seluruh negara untuk merekomendasikan penumpang penerbangan jarak jauh untuk memakai masker.
Imbauan tersebut muncul seiring dengan munculnya subvarian omicron terbaru dari virus Covid-19 di Amerika Serikat (AS) yang menyebar dengan cepat.
Di Eropa, subvarian XBB.1.5 memang terdeteksi dalam jumlah kecil, tetapi terus bertambah, kata pejabat WHO dan Eropa dalam konferensi pers.
Munculnya subvarian Omicron XBB 1.5 menyebabkan berbagai negara kalang kabut menghadapi lonjakan kasus harian Covid-19.
Reuters melaporkan, mutasi baru Corona ini diperkirakan berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19 di Amerika Serikat.
Baca juga: PPKM Dicabut Saat Omicron BF.7 Melanda, Pemerintah Pastikan Keadaan Baik-baik Saja
Diperkirakan sebanyak 27,6 persen kasus Covid-19 di Negeri Paman Sam dipicu oleh penularan Omicron XBB 1.5 per 7 Januari 2023.
Dilansir dari Kompas.com, beberapa negara seperti Singapura, Perancis, Inggris, Jerman, dan India juga mendeteksi kemunculan XBB 1.5.
Negara-negara tersebut lebih waspada mengingat Omicron XBB 1.5 disebut ilmuwan lebih menular ketimbang mutasi virus Corona lainnya.
Lantas, apa saja gejala yang ditimbulkan oleh XBB 1.5 dan mengapa subvarian Omicron ini begitu menular?
Dijuluki virus Kraken Dikutip dari BBC, mutasi baru virus Corona yaitu varian Omicron telah memunculkan varian-varian lain, salah satunya adalah XBB 1.5.
Saking menularnya, subvarian ini mengungguli virus Corona Alpha, Beta, Gamma, termasuk Delta selama dua tahun ke belakang.
Subvarian tersebut juga dikatakan hampir sama dengan strain dari Omicron sebelumnya.
XBB 1.5 begitu menular karena mutasi menyebabkan subvarian ini mampu menembus sistem pertahanan tubuh.
XBB 1.5 juga memiliki mutasi yang dikenal sebagai F486P yang membuatnya lebih mudah menyebar.
Mutasi itu membuat XBB 1.5 menemukan cara baru untuk menembus sistem pertahanan tubuh, menurut Prof. Wendy Barclay dari Imperial College London.
WHOjuga menyebutkan bahwa subvarian Omicron ini mempunyai keunggulan daripada subvarian lain.
Baca juga: Covid-19 Subvarian XBB.1.5 Tak Separah Delta, tapi Berpotensi Turunkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Untungnya, XBB 1.5 belum terindikasi lebih berbahaya atau serius daripada varian Omicron sebelumnya.
Perlu diketahui juga bahwa subvarian terbaru dari Omicron tersebut juga dijuluki ilmuwan sebagai virus Kraken.
Julukan tersebut diberikan oleh profesor biologi Kanada Dr. Ryan Gregory, sebagaimana diberitakan Fortune.
Gejala XBB 1.5
Ilmuwan sependapat bahwa XBB 1.5 begitu menular dan berisiko menyebabkan kasus harian Covid-19 melonjak di berbagai negara.
Tetapi, mutasi baru menyebabkan gejalanya tidak banyak berubah walaupun XBB 1.5 mudah menular.
Berikut gejala-gejala yang ditimbulkan oleh XBB 1.5 sebagaimana dilansir dari Prevention:
-Diare
-Batuk
-Muntah atau mual
-Sakit tenggorokan
-Kesulitan bernapas
-Kehilangan rasa atau bau
-Pilek atau hidung tersumbat
-Menggigil atau demam
-Nyeri otot Kelelahan.
Cara mencegah XBB 1.5
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan XBB 1.5 menurut spesialis penyakit menular dan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt, William Schaffner, M.D.
Salah satunya adalah memakai masker ketika berada di tengah keramaian dan mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Adapun, XBB 1.5 untuk sementara ini tidak menimbulkan long Covid seperti dialami orang yang pernah terinfeksi virus sebelumnya.
Tetapi, Schaffner menyebutkan bahwa ada risiko long Covid terjadi setelah orang terinfeksi oleh virus ini.
Penanganan untuk orang yang terinfeksi XBB 1.5 juga sedikit berbeda dari varian virus Corona lain.
Perawatan antibodi monoklonal dan Evusheld untuk menurunkan tingkat keparahan Covid-19 dikatakan tidak efektif menangkal XBB 1.5.
Namun, kepala penyakit menular di University at Buffalo di New York, Thomas Russo, M.D, mengatakan obat antivirus seperti Paxlovid masih bisa bekerja.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala Omicron XBB 1.5 atau Virus Kraken yang Bikin Lonjakan Kasus Covid-19 di Berbagai Negara"
Kasus Covid-19 Ditemukan Lagi, Warga Cipayung dan Cakung Dinyatakan Positif Terpapar Virus Corona |
![]() |
---|
Covid19 Meningkat lagi, Kemenlu Beri Peringatan Buat WNI yang akan ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Dr Ngabila Salama Ingatkan Covid19 Masih Ada Ditandai Meningkatnya Kasus ISPA dan Pneumonia |
![]() |
---|
Libur Nataru Dibayangi Peningkatan Covid-19, Kemenkes: Turunan Omicron Cepat Menular tapi tak Fatal |
![]() |
---|
Ada 517 Kasus Covid-19 di Jakarta Selama Desember 2023, 16 Orang Dinyatakan Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.