Pilpres 2024
Dituduh Memaksa jadi Cawapresnya Anies, AHY Sentil Balik NasDem: Maksa Itu Menolak Orang Tanpa Sebab
Partai Demokrat mengusulkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjawab pernyataan dari Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, yang mengatakan, usulan Partai Demokrat terkesan memaksakan kehendak, lantaran di internal rencana Koalisi Perubahan belum menyepakati sosok cawapres Anies Baswedan pada Rabu (11/1/2023).
"Yang jelas begini, kami juga setuju bahwa tidak boleh dalam ikhtiar membangun koalisi ada yang saling memaksakan kehendak, ada yang saling memaksakan diri," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat,Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2023).
Sebaliknya, AHY menyebut jika menolak seseorang tanpa alasan jelas juga merupakan sikap memaksa.
"Contoh memaksakan itu begini, pokoknya wajib si A. Itu maksa. 'Apapun ceritanya saya tidak perlu tahu urusan atau alasannya yang penting si A'," tutur AHY.
"Atau sebaliknya, 'Saya tidak perlu tahu alasannya yang penting jangan si A'. Sama-sama memaksa," sambung AHY.
Baca juga: AHY Legowo Lukas Enembe Dicokok KPK: Kita Beri Doa dan Suport, tapi Hukum Harus Ditegakkan
Selain itu, AHY menyebutkan, Partai Demokrat sepakat tidak bersikap demikian, karena mengacu kepada konsensus.
AHY juga mempunyai harapan jika Demokrat, NasDem dan PKS jadi bekerja sama bingkai 'Koalisi Perubahan'.
AHY menginginkan harapan masyarakat benar-benar bisa diwujudkan lewat koalisi yang tengah diupayakan ini.
"Kita ingin kalau koalisi ini mendapatkan restu dari Allah SWT itu benar-benar bisa menghadirkan kemenangan. Sebuah poros alternatif, sebuah poros perubahan, yang bisa membawa aspirasi dan harapan masyarakat Indonesia karena kami ingin meyakinkan Indonesia bisa berubah leboh baik tentunya dan melalui koalisi ini mudah-mudahan terbuka jalan itu,"kata AHY
Baca juga: Gus Choi: Jokowi Maunya Ganjar Capres, Padahal Insyaallah yang Bakal Menang Anies
Disisi lain, AHY setuju perubahan ini tidak boleh dilakukan dengan paksaan, AHY menegaskan juga soal capres dan cawapres yang diputuskan, harus mempunyai peluang kemenangan yang besar.
"Tidak boleh memang saling memaksakan tapi sebaliknya kita harus meyakinkan bahwa pasangan yang nanti bisa dihadirkan oleh koalisi perubahan ini adalah pasangan yang benar-benar merepresentasi gerakan perubahan dan perbaikan dan harus bisa membawa kans kemenangan yang paling besar. Itu yang menjadi konsensus," tutur AHY.
Baca juga: Megawati Soekarnoputri Urung Umumkan Bacapres di HUT PDIP, Ganjar Pranowo Pilih Bersabar
NasDem minta Demokrat jangan memaksa
Sebelumnya, Partai Demokrat mengusulkan ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, usulan Partai Demokrat terkesan memaksakan kehendak, lantaran di internal rencana Koalisi Perubahan belum menyepakati sosok cawapres Anies.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.