Penyanderaan

Bocah Perempuan yang Disandera Ayah Kandung dengan Ditodong Sangkur, Berhasil Diselamatkan Polisi

Polisi mengungkap kronologi penyelamatan bocah perempuan berusia 3 tahun yang disandera ayah kandungnya di Cilodong, Depok.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
Warta Kota/Miftahul Munir
Direktur Reserse Kiminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi beri keterangan pers di Mapolda Selasa (7/6/2022). Kombes Hengki Haryadi menceritakan kronologi penyelamatan bocah 3 tahun disandera ayah kandung dengan sangkur terhuhus di leher di Depok 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Polisi mengungkap kronologi penyelamatan bocah perempuan berusia 3 tahun yang disandera ayah kandungnya di Cilodong, Depok.

Kombes Hengki Haryadi selaku Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengatakan, awalnya bocah itu disandera pada Selasa (10/1/2023) sekira pukul 22.00 WIB.

Saat itu, tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya sedang melakukan pengejaran pelaku curanmor di Sukmajaya, Depok.

Di sisi lain, pihaknya juga menerima informasi soal bocah perempuan yang disandera oleh pelaku inisial Y dengan menodongkan sangkur di leher anaknya itu.

"Pada saat tim Jatanras sedang tangkap curanmor dan koordinasi Polsek Sukmajaya, dapat info terjadi penyanderaan," ujar Hengki, dalam keterangannya, Rabu (11/1/2023).

"Kasubdit Jatanras datang dan melihat situasi saat itu pisau sudah ditempelkan di leher, anak nangis," sambungnya.

Baca juga: Terungkap, Pelaku Perampokan Disertai Penyanderaan di Jagakarsa Intai Sasaran Sejak Siang

Hengki menuturkan bahwa tim sniper kemudian didatangkan ke lokasi untuk berjaga-jaga. 

"Apa perlu dilakukan diskresi penembakan kita belum tahu. Saat itu, kita nggak dapat gambaran siapa orang ini," kata Hengki.

"Kita sarankan situasi krisis itu perlu undang sniper, Gegana apa Brimob karena situasi saat itu," lanjut dia.

Negosiasi antara polisi dan pelaku sempat berjalan alot. Namun, pelaku terus melakukan penyanderaan terhadap anaknya di rumah.

Baca juga: Pengusaha Kaya Asal Jakarta Diculik dan Disandera, Para Pelaku Minta Uang Tebusan Rp5 Miliar

Pelaku sambil menodongkan sangkur di leher anaknya yang terus menangis.

"Sempat dibujuk segala macam. Diantarkan rokok, tetap, disiapkan minum. Kita soft approach adiknya, tapi malah dimarahi, pakai ayat Al-Quran," kata Hengki.

"Anaknya terus nangis, dia nangisnya sampai jam 2 masih nangis terus. Baru tertidur jam 3," sambungnya.

Baca juga: Polisi Gagalkan Aksi Perampokan Disertai Penyanderaan di Jagakarsa, Jakarta Selatan

Melihat polisi yang ada di lokasi, ucap Hengki, membuat pelaku kian beringas. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved