Eksklusif Warta Kota
Guruh Tirta Lunggana Bicara Soal Langkah untuk Pemenangan PPP di Pemilu 2024
Bagaimana persiapan PPP DKI Jakarta menjelang Pemilu 2024? Berikut ini penuturan Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Guruh Tirta Lunggana
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dian Anditya Mutiara
Untuk strategi khusus sebetulnya samalah kayak partai lain. Di DKI Jakarta itu karena kami adalah partai Islam pastinya ujung tombak ada di majelis-majelis, masjid-masjid, dan ada guru agama baik itu habaib maupun ulama.
Jadi, itu yang akan kami perkuat kembali karena di Pemilu 2017 lalu, kami ditinggal oleh mereka semua, sehingga kekuatan kami tidak full.
Saat ini, kami sudah bersilaturahmi dengan para pemuka agama, kiai-kiai, ustaz-ustaz kampung karena itu penting sekali. Mereka yang akan menyiarkan kepada murid-muridnya.
Karena partai kami adalah partai Islam, tentunya yang akan menjadi bagian nanti di kontestasi pemilih adalah orang Islam.
Kedua, adalah orang yang mungkin tahu PPP itu dari kakek, bapak, anak maupun cucunya dari simbol Kabah.
Kemudian karena semua partai itu menargetkan di tahun 2024 itu adalah pangsa pasarnya kaum milenial dan Gen Z, tentu kami akan berupaya melakukan pendekatan dengan mereka.
Jadi karena anak-anak milenial dan Gen Z yang dulunya tidak suka berpolitik, kami akan berupayakan kesenangan mereka seperti apa untuk menarik simpatinya. Jadi, kami akan melakukan pendekatan dan tentunya harus mencari tahu hobinya apa, dan kesenangan mereka apa.

Apa yang mendorong Anda keluar dari kursi DPRD DKI Jakarta periode 2017-2024 dari PAN, lalu hijrah ke PPP?
Jadi kenapa saya hijrah? Pertama ada wasiat dari almarhum (bapak) ketika sakit agar hijrah ke PPP.
Kedua memang dengan waktu yang panjang ini kami akan punya banyak kesempatan untuk bisa melakukan tahapan-tahapan yang bisa membuat PPP mampu bersaing dengan partai lain.
Kalau bicara maju lagi, insyAllah saya akan maju di DPRD DKI Jakarta. Jujur saja karena memang saat saya menjabat di DPRD terganggu dengan pandemi Covid-19 ya, jadi kami tidak punya waktu yang banyak untuk melakukan program-program yang ada bagi masyarakat.
Tetapi kami ini punya basis-basis dari almarhum ke saya, dan basis ini yang masih solid mendukung saya. Kalau bicara apa yang mendorong saya menjadi anggota dewan, itu sebetulnya di awal saya enggak tertarik menjadi politisi.
Kemudian saya review di tahun 2017, ada yang namanya Pilkada dan itu calonnya ada tiga, Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), Pak AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), dan Pak Anies (Baswedan).
Terus ada perseteruan yang cukup baik antara almarhum Haji Lulung dengan Pak Ahok.
Saat saya buka medsos, itu sering muncul nama Haji Lulung dan saya bertanya atau bergurulah dengan almarhum. Setelah diberi penjelasan oleh almarhum, akhirnya saya tertarik dan dia mendorong saya di tahun 2019 lalu menjadi anggota dewan.
Arief Rosyid Hasan Sebut Kompetensi Anak Muda Tak Cuma Pengalaman |
![]() |
---|
Komando TKN Fanta Prediksi Setelah Gibran Dilantik Sanggup Beradaptasi Meski Minim Pengalaman |
![]() |
---|
Pinkan Mambo Pernah Dibayar Cuma 30 Ribu Per 3 Jam hingga Digodain Om-om |
![]() |
---|
Wakil Ketua Komisi E DPRD Elva Farhi Qolbina Bercita-cita Jadi Anggota Legislatif Sejak SMP |
![]() |
---|
Pengobatan Alternatif Mak Erot Diminati dari Kalangan Pejabat hingga Artis, Hanya Pakai Rempah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.