Berita Nasional

Hasyim Asy'ari Akhirnya Buka Suara soal Tudingan Meniduri Wanita Emas: Saya Ini Ahli Maksiat

Hasyim melanjutkan, jika nanti disidang DKPP, ia akan menanyakan kepada majelis sidang apakah ada orang yang tidak pernah melakukan maksiat.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
photocollage kompas.com dan kompastv
Ketua KPU Hasyim Asy'ari dilaporkan ke DKPP oleh Mischa Hasnaeni Moein alias Wanita Emas atas tuduhan pelecehan seksual. Hasyim Asy'ari membantah tuduhan tersebut. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari, menanggapi perihal dirinya yan diadukan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), terkait dugaan adanya pelecehan seksual terhadap Ketua Umum Partai Republik Satu yaitu Hasnaeni (Wanita Emas). 

Hasyim mengatakan, bahwa yang pantas dipanggil ke DKPP itu adalah orang yang terhormat, Sebab namanya adalah dewan kehormatan.

"Kalau yang urusan Wanita Emas itu, nanti dulu, belum selesai. Nanti kalau saya diadukan itu, dalam sidang itu, saya akan buat pengakuan. Pertama, 'Yang Mulia, saya ini memang bajingan. Yang Mulia, saya ini ahli maksiat'," ucap Hasyim sambil bergurau di dalam rapat penataan daerah pemilihan (dapil), di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023).

Kemudian, pernyataan Ketua KPU RI tersebut disambut tawa oleh Anggota KPU Provinsi yang hadir dalam ruangan tersebut. 

Hasyim bilang, jika nanti disidang DKPP, ia akan menanyakan kepada majelis sidang apakah ada orang yang tidak pernah melakukan maksiat.

Baca juga: Wanita Emas Klarifikasi dan Minta Maaf Lewat Video, Ketua KPU Hasyim Asyari: Tangan Tuhan yang Atur

“Makanya tidak boleh sombong, masih ahli maksiat semua, Harus banyak-banyak berdoa, harus banyak-banyak solat beribadah minta ampunan kepada Allah yang maha kuasa dan tuhan yang maha esa,” ujar Hasyim. 

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asyari sedang trending di media sosial.

Penyebabnya, Hasyim Asy'ari dilaporkan oleh Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein alias Wanita Emas atas dugaan pelecehan seksual dan perbuatan asusila.

Hasnaeni Moein alias Wanita Emas, lewat kuasa hukumnya, Farhat Abbas, melaporkan Hasyim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Kamis (22/12/2022). 

Baca juga: Wanita Emas Cabut Pengakuan soal Pelecehan, Farhat Abbas Sebut Ada Ancaman-Intimidasi dari Sosok Ini

Saat ini, DKPP masih menindaklanjuti kasus yang dilaporkan oleh pihak Wanita Emas tersebut. 

"Kami mengikuti perkembangan pengaduan ke DKPP tersebut," ungkap Hasyim, Kamis

Di sisi lain, Hasyim Asy'ari hanya berkomentar singkat mengenai laporan kasus yang menyeret namanya itu.

Ia mengatakan akan mengikuti perkembangan dari DKPP.

Pengakuan Wanita emas dicabut

Hasnaeni Moein alias Wanita Emas sempat membuah heboh atas pengakuannya yang telah dilecehkan hingga ditiduri oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari. 

Bahkan, Wanita Emas melaporkan hal itu ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) disertai sejumlah bukti.

Dalam rekaman video wawancara yang beredar, Wanita Emas bahkan blak-blakan menjelaskan bentuk pelecehan yang dia terima.

Dia juga sempat meminta perlindungan terhadap nyawanya.

Selang beberapa hari setelah pengakuannya viral, kini Wanita Emas kembali membuat pernyataan.

Melalui sebuah video, Wanita Emas mengaku mencabut semua pernyataannya mengenai dugaan pelecehan seksual.

Baca juga: Profil Ketua KPU Hasyim Asyari yang Dilaporkan Wanita Emas: Mantan Akademisi hingga Petinggi Banser

Klarifikasi tersebut disampaikan Wanita Emas dalam sebuah video i.

Pada video tersebut, tampak Wanita Emas menyatakan bahwa dirinya tak pernah mengalami pelecehan dari Hasyim Sy'ari.

"Surat pernyataan klarifikasi mengenai video saya yang beredar kemarin, saya hari ini melalui surat ini saya memohon maaf kepada ketua KPU Hasyim Asy'ari beserta jajarannya," ujar Wanita Emas.

Ia menegaskan bahwa pengakuannya sebelumnya tidaklah benar

"Serta dalam surat ini saya menyatakan bahwa video yang beredar yang menyatakan bahwa saya telah mengalami pelecehan seksual oleh keutua KPU maka saya nyatakan bahwa hal itu tidak benar," imbuhnya.

Wanita Emas menambahkan, pengakuannya sebelumnya lantaran dirinya sedang khilaf.

"Perkataan itu saya katakan karena kekesalan saya dan kekhilafan saya akibat saat ini saya mengalami sakit depresi," kata Wanita Emas.

"Dua bahwa hubungan saya yang ada selama ini antara Ketua KPU Hasyim Asy'ari adalah hubungan profesional saja, tidak lebih dari itu," imbuhnya.

Berita sebelumnya

Video pengakuan Ketua Umum Partai Republik Satu yakni Hasnaeni Moein yang juga dikenal sebagai Wanita Emas bahwa dirinya disetubuhi berkali-kali oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asyari dengan iming-iming politik yakni parpolnya akan lolos verifikasi untuk Pemilu 2024, viral dan beredar di media sosial.

Video pengakuan Hasnaeni itu bahkan dibagikan Farhat Abbas, kuasa hukum Hasnaeni Moein ke sejumlah wartawan, dan beritanya membuat geger publik.

Ketua KPU Hasyim Asy'ari enggan merespons banyak saat ditanya terkait laporan dugaan pelecehan seksual itu. Dia mengikuti perkembangan laporan aduan ke DKPP.

"Kami mengikuti perkembangan pengaduan ke DKPP tersebut," ujarnya kepada wartawan, Kamis (22/12/2022). Selengkapnya bisa baca Link Ini. 

Munculnya berita dugaan pelecehan seksual oleh Ketua KPU terhadap Si Wanita Emas tersebut pertama kali diungkap Farhat Abbas saat melapor ke DKPP. Baca selengkapnya di Link Ini. 

Terkait pengakuan Hasnaeni yang membuat geger publik ini, Anggota DPD RI asal Sulawesi Tengah Abdul Rachman Thaha mengatakan bahwa banyak lembaga yang harus bekerja cepat merespon pengakuan Hasnaeni ini.

"Banyak lembaga yang harus bekerja cepat merespon indikasi kezaliman Firaun semacam ini. Pertama, karena ada perbuatan yang mengarah ke gratifikasi seks, maka KPK harus hadir," kata Abdul Rachman Thaha kepada Wartakotalive.com, Sabtu (24/12/2022).

Kedua, kata Rachman, apa yang dialami Hasnaeni patut diduga sebagai pemerkosaan.

"Jelas, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga perlu turun tangan. Saya tidak berharap apa pun terhadap Komnas Perempuan (KP). Kesimpulan Komnas Perempuan dalam kasus Putri Sambo meyakinkan saya bahwa komisi tersebut memang kian kehilangan akal jernihnya. Apalagi kini sekian banyak aktivis perempuan pun berseberangan dengan Komnas Perempuan," papar Abdul Rachman Thaha.

Hasnaeni Moein alias Wanita Emas yang disebut Farhat Abbas diduga dilecehkan ketua KPU
Hasnaeni Moein alias Wanita Emas yang disebut Farhat Abbas diduga dilecehkan ketua KPU (ist)

Baca juga: Tanggapan Ketua KPU Hasyim Asyari Dituding Lecehkan Ketua Partai Pandai Hasnaeni Moein Wanita Emas

"Ketiga, bayangkan andai nantinya tiba-tiba urine Hasnaeni mengandung narkoba. Lalu dia cabut Laporan Polisinya sebagai bentuk 'kompromi'. Padahal, urin Hasnaeni dibikin tercemar oleh kalangan yang tidak happy oleh pengakuannya. Selesai-lah skandal KPU. Karena itu, LPSK sudah semestinya memberikan perlindungan bagi Hasnaeni," tambah Abdul Rachman Thaha lagi.

Puncaknya, kata Abdul Rachman, pengakuan Hasnaeni ini membuatnya berpikir ulang tentang pernyataan Presiden Jokowi.

"Dia katakan, Istana tidak ada sangkut-pautnya dengan sejumlah tanda-tanda sengkarutnya perpolitikan di Tanah Air. Semula saya ingin percaya itu," katanya.

Baca juga: Sosok Hasnaeni Wanita Emas Ketum Partai yang Disebut Farhat Abbas Diduga Dilecehkan Ketua KPU

Tapi, kata dia, begitu Hasnaeni menyebut Ganjar dan Erick telah diatur KPU sebagai pemenang Pilpres 2024, dan Jokowi juga menyebut-nyebut si Rambut Putih sebagai orang yang patut didukung sebagai pemimpin nasional mendatang, maka terkesan ada persinggungan antara kepentingan KPU dan kepentingan Presiden Jokowi.

"Jadi, benarkah tangan penguasa bersih? Apabila benar ada persekongkolan antara KPU dan 'orang-orang kuat', apa yang mereka coba capai lewat status quo pasca Pilpres 2024?" tanya Abdul Rachman Thaha.

Pengakuan Hasnaeni Viral

Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni Moein atau yang juga dikenal sebagai Wanita Emas melaporkan Ketua Umum Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asyari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Adapun masalahnya, Hasyim Asyari diduga melakukan pelecehan terhadap Wanita Emas. Lantas, seperti apa detail dari pengakuan tersebut?

Pada proses pelaporan tersebut, beredar video Wanita Emas yang sedang ditanya oleh kuasa hukumnya, yakni Farhat Abbas.

Hasnaeni Moein
Hasnaeni Moein (Warta Kota/Acep Nazmudin)

Baca juga: Hasnaeni Moein ‘Wanita Emas’ Jadi Tersangka, KPU Bilang Partai Republik Satu Masih Memenuhi Syarat

Rekamannya ini viral di media sosial salah satunya diunggah oleh akun Twitter @BosPurwa.

Pria itu bertanya apakah barang (alat kelamin) pelaku masuk ke vaginanya atau tidak.

Wanita Emas kemudian mengiyakan bahwa pelecehan yang diduga dilakukan Ketua KPU sudah sampai pada berhubungan intim.

"Mbak Naeni ini sekadar pelecehan atau barangnya masuk," ujar pria tersebut memastikan.

"Ya masuk lah mas," jawab Hasnaeni.

Bukti Asusila Kuat

Hasnaeni melalui kuasa hukumnya, Farhat Abbas, melaporkan Hasyim Asy'ari pada Kamis (22/12/2022) dengan nomor DKPP 01-22/SET-02/XII/202 Laporan itu diajukan bersamaan dengan bukti-bukti dugaan pelecehan tersebut.

Adapun bukti-bukti itu, kata Farhat Abbas, meliputi chat pesan WhatsApp, pengakuan testimoni dalam bentuk video, serta foto-foto pembelian sebuah tiket ke Yogyakarta dan kebersamaan keduanya.

Hasnaeni dalam video viral itu juga membenarkan jika dirinya memiliki bukti-bukti tersebut. Lebih lanjut, ia mengaku partainya sempat dijanjikan akan diloloskan oleh Hasyim Asy'ari. Namun, hal itu tidak ditepati.

Baca juga: Hasnaeni si Wanita Emas Minta Tolong ke Jokowi hingga Kapolri, Mengaku Rumahnya Dikepung Preman

"Saya tak bisa berkata apa-apa, kita buktikan saja nanti dengan fakta dan bukti yang ada, termasuk bukti chatting-an antara saya dengan bapaknya (Hasyim Asy'ari), buktinya cukup kuat," katanya.

Farhat lantas bertanya terkait adakah iming-iming yang diberikan Hasyim untuk meloloskan Partai Republik Satu menjadi peserta pemilu 2024. Farhat juga bertanya terkait bukti pelecehan yang diungkap Hasnaeni.

"Ada (iming-iming untuk meloloskan partai saya) dan saya sedih dijanjikan dan akhir hidup saya berakhir di penjara," sambungnya.

"Apa yang menyangkut kejahatan seksual itu bisa dibuktikan?" tanya Farhat.

"Bisa dibuktikan, buktinya cukup kuat," kata Hasnaeni.

Terjadi di Tujuh Waktu

Farhat menyebut dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Hasyim Asy'ari kepada kliennnya terjadi beberapa kali dalam tujuh hari.

Kebanyakan dilakukannya di bulan Agustus tahun ini dan sisanya pada awal September.

Adapun detailnya, pada 13, 14, 15, 17, 18, 21, 22, 23, 25, dan 27 Agustus 2022. Kemudian, pelecehan juga diduga terjadi pada 2 September 2022 di lima tempat berbeda.

Lokasinya sendiri di hotel dan ruang kerja, namun rinciannya tidak disebutkan.

Wanita Emas juga mengklaim dirinya memegang rahasia-rahasia Hasyim Asy'ari. Namun, ia tidak akan mengungkapkannya demi keselamatan diri. Sebab saat ini, belum ada yang menjamin hidupnya.

Baca juga: Daftarkan Partai Emas ke Kemenkumham, Hasnaeni Berharap Partainya Bisa Ikut Pemilu 2024

"(Ada rahasia) Tapi saya harus menjaga keselamatan dan nyawa saya, saya minta itu. Siapa yang akan menjamin hidup saya," ungkapnya.

Gerakan Melawan Political Genocide (GMPG) yang terdiri dari 9 partai melaporkan KPU RI Hasyim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). GMPG melaporkan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan Ketua KPU RI.

"Pada 22 Desember, tepatnya pada sore ini, membuat satu laporan tentang asusila dan etik, tepat di DKPP sebagai satu badan yang punya tugas untuk menyidangkan pelanggaran etika yang ada, bagi penyelenggara pemilu KPU dan Bawaslu," ujar Kuasa Hukum GMPG Farhat Abbas di kantor DKPP, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2022).

Diketahui, 9 partai tersebut di antaranya, Partai Perkasa, Partai Masyumi, Partai Pandai, Partai Pemersatu Bangsa, Partai Kedaulatan, Partai Reformasi, Partai Prima, Partai Berkarya, Partai Republik Satu. Dalam laporan tersebut, Farhat mengatakan membawa sejumlah bukti.

"Bukti yang dibawa adalah pengakuan testimoni, kemudian dalam bentuk rekaman video, kemudian bukti-bukti komunikasi WhatsApp dan foto-foto pembelian sebuah tiket ke Yogyakarta, kemudian foto-foto kebersamaan dan sebagainya," ujarnya.

Respons Ketua KPU

Ketua KPU Hasyim Asy'ari enggan merespons banyak saat ditanya terkait laporan dugaan pelecehan seksual itu. Dia mengikuti perkembangan laporan aduan ke DKPP.

"Kami mengikuti perkembangan pengaduan ke DKPP tersebut," ujarnya kepada wartawan, Kamis (22/12/2022).

Saat dihubungi Tribunnews.com, Komisioner KPU, I Dewa Raka Sandi, enggan berkomentar lantaran masih dalam tugas di Medan, Sumatera Utara.

Sementara itu, Anggota DKPP J Kristiadi mengatakan pihaknya merupakan lembaga pasif yang akan bertindak jika ada laporan.

Dia menyebut tugas DKPP hanya menerima dan memutus suatu perkara.

"Jadi kita sebetulnya lembaga yang pasif, tidak bisa kita agresif (menindak tanpa laporan) untuk membuat inisiatif. Tidak mungkin. Kalau ada laporan kita terima tentu, dengan baik dong," ujarnya di kantor DKPP, Jakarta Pusat.

Baca juga: Rumahnya di Kemang Kebanjiran Namun Tetap Beri Bantuan Korban Banjir Cipinang, Siapa Hasnaeni Moein?

Kristiadi mengatakan pihaknya tidak bisa memutuskan suatu perkara dengan terburu-buru. Dia menyebut pihaknya akan memproses terlebih dahulu setiap laporan yang ada

Tenggat waktu tujuh hari yang diberikan Farhat, kata Kris, juga bukan sesuatu yang harus dipatuhi DKPP. 

"Permintaan itu kan ancer-ancer, ancer-ancer itu kita juga tidak mau menyampaikan sesuatu yang asal sembarangan."

"Saya enggak membatasi dan kita juga tidak menunda-nunda sebetulnya. Kalau bisa cepat lebih bagus kan," jelas Kris.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved