Pemilu 2024

Ketua KPU Sebut Kemungkinan Pemilu 2024 Pakai Sistem Proporsional Tertutup, Waketum Nasdem: Offside!

Ia menjelaskan, UUD 1945 menegaskan pemilu diselenggarakan oleh KPU, sedangkan ketentuan tentang pemilu diatur dengan UU.

Tribunnews/Chaerul Umam
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali meminta Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari tak membuat gaduh, terkait kemungkinan pemilihan umum (Pemilu) 2024 digelar menggunakan sistem proporsional tertutup. 

Untuk itu, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengimbau seluruh pihak menahan diri tidak memanfaatkan alat peraga kampanye sebelum jadwal.

"Ada kemungkinan, saya belum berani berspekulasi, ada kemungkinan kembali ke sistem proporsional daftar calon tertutup."

"Maka dengan begitu menjadi tidak relevan misalkan saya mau nyalon pasang gambar-gambar di pinggir jalan, jadi enggak relevan," kata Hasyim, di acara Catatan Akhir Tahun 2022 Komisi Pemilihan Umum, di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2022).

Hasyim menjelaskan, sistem proposional tertutup tidak lagi menampilkan nama-nama dan foto calon legislatif.

"Karena namanya enggak muncul lagi di surat suara. Enggak coblos lagi nama-nama calon. Yang dicoblos hanya tanda gambar parpol sebagai peserta pemilu."

Baca juga: JADWAL Lengkap Misa Malam Tahun Baru dan Tahun Baru 2023 di Jakarta Utara

"Sehingga di banyak diskusi sering kami sampaikan, kami berharap kita semua menahan diri untuk tidak pasang-pasang gambar dulu. Siapa tahu sistemnya kembali tertutup," tutur Hasyim.

Hasyim mengatakan, peluang sistem proporsional tertutup terbuka lebar, seiring dengan berbagai gugatan yang dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK).

Ia menjelaskan, sistem pemilu proporsional terbuka sudah dimulai sejak Pemilu 2009, berdasarkan putusan MK, bukan UU.

Baca juga: JADWAL Lengkap Misa Malam Tahun Baru dan Tahun Baru 2023 di Jakarta Timur

"Sejak itu pula Pemilu 2014 dan 2019, pembentuk norma UU tidak akan mengubah itu, karena kalau diubah tertutup kembali, akan jadi sulit lagi ke MK."

"Dengan begitu, kira-kira polanya kalau yang membuka itu MK, ada kemungkinan yang menutup MK," terang Hasyim. (Fersianus Waku)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved