Virus Corona
Covid-19 di China Makin Menggila, Krematorium Kewalahan Tangani Jenazah Korban Virus Corona
Kasus Covid-19 di China semakin bertambah. Jumlah korban meninggal terus naik. Krematorium kewalahan menangani korban meninggal akibat Virus Corona.
Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
'Aku tidak punya banyak harapan. Kami sudah lama keluar dan saya takut karena dia kesulitan bernapas.'
Episentrum Wabah Covid-19
Di provinsi Hebei, episentrum salah satu wabah pertama China setelah negara melonggarkan kontrol Covid-19 pada November dan Desember, wilayah itu menjadi sepi ketika orang jatuh sakit dan tinggal di rumah.
Banyak yang sekarang telah pulih, dan area tersebut tampak seperti sebelum pandemi.
Dalam beberapa hari terakhir, tajuk utama di media pemerintah mengatakan daerah tersebut 'mulai melanjutkan kehidupan normal.'
Tetapi kehidupan di bangsal darurat dan krematorium pusat Hebei sama sekali tidak normal.
Bahkan ketika kaum muda kembali bekerja dan antrean di klinik demam menyusut, banyak lansia Hebei jatuh ke dalam kondisi kritis. Ini bisa menjadi pertanda dari apa yang akan terjadi di seluruh China.
Di Rumah Sakit Baoding No. 2, di Zhuozhou, Rabu, pasien memadati lorong bangsal darurat. Pasien bernapas dengan bantuan respirator. Seorang wanita meratap setelah dokter memberi tahu dia bahwa orang yang dicintainya telah meninggal.
Di krematorium Zhuozhou, tungku terbakar lembur saat para pekerja berjuang mengatasi lonjakan kematian dalam seminggu terakhir, menurut seorang karyawan.
Seorang pekerja toko pemakaman memperkirakannya membakar 20 hingga 30 mayat sehari, naik dari tiga menjadi empat sebelum tindakan Covid-19 dilonggarkan.
'Ada begitu banyak orang yang sekarat,' kata Zhao Yongsheng, seorang pekerja di toko barang pemakaman dekat rumah sakit setempat.
'Mereka bekerja siang dan malam, tapi mereka tidak bisa membakar semuanya.'
Di krematorium Gaobeidian pada hari Kamis, seorang pekerja mengatakan kepada wartawan: 'Sudah banyak!', ketika ditanya tentang jumlah kematian akibat Covid-19, sebelum direktur pemakaman Ma Xiaowei turun tangan dan membawa para wartawan untuk menemui pejabat pemerintah setempat.
Saat petugas mendengarkan, Ma memastikan ada lebih banyak kremasi, tetapi mengatakan dia tidak tahu apakah Covid-19 terlibat. Dia menyalahkan kematian tambahan pada kedatangan musim dingin.
Tetapi meskipun bukti anekdot dan pemodelan menunjukkan sejumlah besar orang terinfeksi dan meninggal, beberapa pejabat Hebei menyangkal bahwa virus tersebut berdampak besar.
