Polisi Tembak Polisi

Relokasi SDN Pondok Cina 1 Ditunda, Deolipa Sebut Proses Hukum Terkait Laporannya Tidak Berpengaruh

Siswa SDN Pondok Cina 1 menjadi korban atas polemik relokasi, sehingga mereka tak dapat belajar di sekolah.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
Warta Kota/ Ramadhan LQ
Deolipa Yumara sebut proses hukum terkait laporannya di Polda Metro Jaya terhadap Wali Kota Depok Mohammad Idris tak berpengaruh meski adanya penundaan relokasi SDN Pondok Cina 1. 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Deolipa Yumara mengatakan, proses hukum terkait laporannya di Polda Metro Jaya terhadap Wali Kota Depok Mohammad Idris tak berpengaruh meski adanya penundaan relokasi SDN Pondok Cina 1.

"Ya tidak bisa berpengaruh. Peristiwa hukumnya sudah terjadi," kata Deolipa saat menjalani pemeriksaan sebagai pelapor di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).

"Anak-anak diabaikan, dibiarkan, dan ditelantarkan secara sengaja. Hak pendidikan anak sudah diabaikan oleh wali kota," ujar Deolipa.

Baca juga: VIDEO Deolipa Yumara Diperiksa Sebagai Pelapor Kasus SDN Pondok Cina 1

Baca juga: Diperiksa Penyidik, Deolipa Yumara Sebut Kondisi Psikologis Siswa SDN Pondok Cina 1 Terguncang

Baca juga: Relawan dan Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1 Segera Mengembalikan Guru agar Kegiatan Belajar Normal

Deolipa berujar bahwa proses hukum terhadap Mohammad Idris terkait dugaan pelanggaran Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak akan terus bergulir.

Pasalnya, siswa SDN Pondok Cina 1 menjadi korban atas polemik tersebut, sehingga mereka tak dapat belajar di sekolah.

"Dia tiba-tiba tunda, harapannya ini selesai? Tidak bisa. Ini jalan terus," ucap Deolipa.

"Karena apa? peristiwa hukumnya sudah terjadi dan anak-anak sudah menjadi korban. Itu baru anak doang, belum orangtua murid," ujar Deolipa.

BERITA VIDEO: Hasil Tes Psikologis Ricky Rizal, Punya Sugestibilitas yang Rendah

Deolipa telah selesai menjalani pemeriksaan pada hari ini di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Ia mengaku ditanya sebanyak 17 pertanyaan oleh penyidik.

"Tadi sudah di-BAP, saya sendiri sudah ditanyakan sekitar 17 pertanyaan seputar apa yang terjadi di dalam persoalan SDN 1, sudah saya ceritakan semua," terang Deolipa.

"Termasuk kenapa ada larangan, ada anak menderita, ada anak jadi korban. Kita nggak konsen ke mana-mana, termasuk regulasi tentang mau di gusur jadiin masjid. Yang (menjadi) konsen psikis anak ini," papar Deolipa.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved