Berita Depok
Diperiksa Penyidik, Deolipa Yumara Sebut Kondisi Psikologis Siswa SDN Pondok Cina 1 Terguncang
Deolipa Yumara diperiksa sebagai saksi di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Psikologi siswa SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat, disebut terguncang atas persoalan lahan sekolah itu yang rencananya bakal dialihfungsikan untuk pembangunan masjid raya.
Hal itu disampaikan Deolipa Yumara saat memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya soal laporannya terhadap Wali Kota Depok Mohammad Idris terkait polemik tersebut, Rabu (21/12/2022).
Adapun Deolipa diperiksa sebagai saksi di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Deolipa mengatakan kondisi psikologis siswa SDN Pondok Cina 1 terguncang lantaran tak ada guru yang mengajar.
"Kalau sekarang ini, kan kejadiannya dari sekitar November tanggal 7 sampai sekarang, jadi di awal-awal keadaan psikologis anak terguncang karena nggak ada guru," ujar dia, Rabu.
Baca juga: Relawan dan Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1 Segera Mengembalikan Guru agar Kegiatan Belajar Normal
Kondisi anak-anak terguncang itu, mulai ada yang menangis hingga kecewa. Mereka bahkan takut tidak dapat mengikuti ujian sampai naik kelas.
"Karena nggak ada guru itu minggu pertama dan kedua banyak yang nangis, kecewa, sedih karena nggak bisa belajar. Terus ada ketakutan dari anak-anak ini kalau mereka nggak bisa ujian," katanya.
"Mereka takut nggak bisa naik kelas. Itu persoala lagi kan. Karena nggak ada yang mengkreditkan mereka lulus atau tidak, karena nggak ada gurunya juga," sambung dia.
Pada akhirnya, siswa SDN Pondok Cina 1 harus belajar sendiri-sendiri.
Baca juga: Polisikan Wali Kota Depok Mohammad Idris, Deolipa Yumara Sudah Siapkan Saksi dan Sejumlah Bukti
"Kan kalau misalnya pas mereka masuk sekolah gurunya, nggak ada nih sama sekali kosong, kan mereka di kelas bingung. Nah, kalau ada anak yang cerdas mungkin saya aja udah yang ngajar jadi guru kan gitu kan bisa jadi anak kelas 1 ngajarin kelas satu. Atau anak kelas 6 ngajarin kelas 5, anak kelas 5 ngajarin kelas 4 kan begitu jadinya kan," ujarnya.
"Nah sampai segitu parahnya kalau nggak ada guru. Untungnya wali murid mengetahui, karena nggak ada guru akhirnya wali murid berinisiatif di minggu-minggu pertama mereka mengajar, entah apa yang diajarkan kita nggak tahu. Ditanya entah mana yang salah nggak tahu," lanjut Deolipa.
Idris minta rencana relokasi SDN Pondok Cina tak digoreng
Wali Kota Depok Mohammad Idris tidak mau berbicara banyak terkait penundaan relokasi murid SDN Pondok Cina 1.
Penundaan ini dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok atas dasar arahan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurutnya permasalahan polemik di SDN Pondok Cina 1 jangan diperpanjang lebih jauh lagi.
