Warta Bisnis

Persiapkan Masa Depan, Pengusaha Ini Percayakan Pengelolaan Keuangan pada Relationship Manager Citi

Selain konsultasi dan menimba wawasan, interaksi antara Ananto dengan RM juga dimanfaatkan Citi untuk meningkatkan layanan dengan menggali kritik

Editor: Feryanto Hadi
Dok Citibank
Ilustrasi Gedung Citibank 

Ananto selalu mengusahakan agar istri dan anak-anaknya terlibat dalam diskusi dengan RM.

Ia juga menekankan, agar anak-anaknya lebih melek finansial. Terlebih, dengan akses informasi produk perbankan yang makin mudah.

Selain konsultasi dan menimba wawasan, interaksi antara Ananto dengan RM juga dimanfaatkan Citi untuk meningkatkan layanan dengan menggali kritik dan saran.

Baca juga: Kemenparekraf Dorong Digitalisasi Bisnis Kuliner, TECH Kolaborasi dengan BCA Melalui Aplikasi KAWN

Citi memilih Ananto sebagai salah satu nasabah yang berdiskusi langsung dengan senior management dan memberikan masukan-masukannya dalam sebuah sesi yang diberi nama ‘Lunch and Learn’.

Sesi tersebut merupakan bagian dari Client Obsession Week – sebuah program global tahunan yang turut diadaptasi oleh Citi Indonesia.

 “Prioritas kami adalah menyediakan solusi perbankan yang relevan bagi nasabah. Program Client Obsession Week menjadi wadah yang tepat untuk mendengarkan kebutuhan nasabah dan mendorong  semangat kami untuk berinovasi berdasarkan masukan-masukan dari nasabah," ungkap Head of Consumer Banking Citi Indonesia, Cristina Teh Tan 

"Pak Ananto adalah salah satu contoh dari bagaimana Citi terus mengedukasi produk perbankan ke masyarakat, dimulai dari kelompok terkecil yakni keluarga. Meningkatkan inklusi dan literasi keuangan nasional merupakan tujuan utama kami. Kami juga terus meningkatkan layanan digital, sehingga produk dan layanan keuangan kami semakin mudah diakses oleh seluruh nasabah – kapanpun, dimanapun.”

Tak hanya dari sisi nasabah, Client Obsession Week juga menyasar para karyawan.

Baca juga: Perkuat Literasi Keuangan Sejak Dini, Permata Bank Edukasi Murid SDN Jatiasih XI untuk Menabung

Farah Labita, lulusan matematika yang terjun ke dunia perbankan dan menjadi salah satu ujung tombak lini consumer banking.

Key Performance Indicator (KPI) alias indikator keberhasilan kerja di timnya sederhana, yakni bagaimana secara aktif mendengarkan dan mengamati kebutuhan nasabah, sekaligus mengusulkan peningkatan pada fitur digital yang ditawarkan untuk nasabah.

“Setelah usulan berupa fitur tambahan tersebut dijalankan, berikutnya kami juga akan melakukan quality control. Kami mengedepankan bahwa fitur kami tidak hanya nomor satu di market, tetapi juga yang paling sesuai dengan kebutuhan nasabah,” imbuh Farah.

Berbagi kiat kepada rekan-rekan bankers yang lebih muda, Farah pun menggarisbawahi, bahwa nilai-nilai dan budaya perusahaan sangat berperan dalam kesuksesan karir, maupun raihan perusahaan.

“Perusahaan mengajarkan bagaimana kita dapat menjadi pionir, memberikan layanan terbaik. Kedua, saya belajar melihat industri fintech sebagai mitra, bukan sebagai saingan. Saya juga diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan banyak mitra. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mendorong kita untuk selalu melihat ke depan,” ungkapnya.

Client Obsession Week pun  menjadi istimewa bagi Farah.

Tahun ini ia meraih penghargaan “The Most Client Centric in Digital” dalam ajang tersebut, berkat ketekunan dan komitmennya. Program ini bertujuan memacu para Citibankers - panggilan untuk karyawan Citi – untuk menumbuhkan “rasa obsesi” kepada klien.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved