Penganiayaan

Diduga Cemburu karena Peluk Transpuan, Dika Hajar Kekasihnya hingga Gegar Otak, Begini Kisahnya

Saat itu, NU bersama pacarnya bernama Dika, pergi ke salah satu bar yang ada di Cikini, Jakarta Pusat

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
ist
Seorang perempuan mengaku dihajar pacarnya gegara cipika-cipiki dengan transpuan 

Menurutnya, satpam tersebut sangat nurut sekaligus takut dengan pacarnya.

Sehingga ia meminta NU untuk naik ke lantai lima yang adalah kamar Dika. 

"Dengan keadaan kaya gini, aku tetap enggak mau turun. Karena ini kejadian aku alami dua kali, jadi aku udah punya rasa takut yang tinggi," jelas NU. 

Sebelumnya, NU masih memberi maaf untuk Dika, lantaran ia berjanji tidak mengulanginya lagi. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.  

Singkat cerita, kata NU, ia dibantu naik oleh satpam tersebut ke lantai lima.

Baca juga: Cintanya Ditolak dengan Alasan Cacat Fisik, Rizki Bunuh Gadis SMA Pujaannya,Jenazah Dibuang ke Sumur

Ketika sampai di lantai ketiga, NU mencoba melarikan diri lagi karena sadar dirinya tak aman. Namun, upayanya itu berhasil digagalkan Dika. 

NU mengaku, saat itu ia diseret seperti binatang ke kamarnya satpam tersebut, di lantai tiga. 

Di tempat tersebut, NU kembali mendapat penyiksaan yang bertubi-tubi. Tubuhnya didorong dan dilempar hingga mengenai tembok. 

"Semakin aku minta pulang, aku semakin disiksa. Berselang agak lama, aku diseret lagi sampai lantai lima," tutur NU.

NU bersaksi, saat dirinya diseret itu, pinggangnya ditendang agar cepat masuk ke kamarnya. 

"Aku nurut sama dia buat masuk ke kamarnya, tapi aku disiksa, didorong, dipukul terus sampai aku pasrah dan ketiduran. Aku bangun jam enam atau tujuh pagi," jelas NU.  

Sadar NU sudah bangun dan berusaha keluar dari kamarnya, pelaku yang adalah Dika, berdalih jika ia sudah membuang kuncinya ke luar kamar.

Saat itu, NU merasa pupus harapan. Tanpa pikir panjang, ia pun mengambil pisau dan menodongkannya ke lehernya sendiri. 

"Aku sudah pasrah, karena enggak mau di kamar sama dia, mau pulang," kata NU.

Saat hal tersebut terjadi, pelaku lantas merampas pisau dari tangan NU, kemudian bersujud dan minta maaf, sambil menangis.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved