Penganiayaan
Diduga Cemburu karena Peluk Transpuan, Dika Hajar Kekasihnya hingga Gegar Otak, Begini Kisahnya
Saat itu, NU bersama pacarnya bernama Dika, pergi ke salah satu bar yang ada di Cikini, Jakarta Pusat
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Diduga, ia cemburu lantaran NU sangat akrab bersama teman transpuannya itu.
Baca juga: Terungkap Alasan Pratu SH Hajar Ayah Mertua sampai Babak Belur, Pelaku Kini Ditahan Polisi Militer
"Enggak tahu kenapa, hari itu dia bisa marah besar ketika aku say greeting sama teman-teman transpuanku. Biasa cipika-cipiki, hug (peluk), udah itu saja. Padahal dia tau lingkunganku banyak yang seperti itu," jelas NU.
Sadar jika emosi Dika sudah tak terkendali lagi, NU pun mengambil tas dan beranjak pulang meninggalkannya.
Namun, Dika yang sudah meradang sedari tadi, lantas menyeret NU ke arah parkiran.
Saat itu NU menegaskan kepada Dika, jika ia hendak pulang sendiri dan tak mau satu mobil bersamanya.
"Sedihnya, karena dia dalam keaadan sadar. Tidak minum dan tidak dalam keadaan mabuk," tutur NU.
Saat menunggu mobilnya datang, pelaku yang tak terima dengan jawaban NU, langsung melakukan penganiayaan kepada pacarnya sendiri.
NU mengaku dicekek dan diseret hingga jatuh.
Baca juga: Ada Gerakan Bawah Tanah Upaya Menunda Pemilu dan Presiden 3 Periode, Masinton: Itu Hasrat Firaun
Tak hanya itu, setelah mobil Dika datang, NU diseret masuk secara paksa. Saat itulah, tanpa henti Dika menjambak rambut NU.
"Semakin aku merengek enggak mau ikut, semakin aku dijambak. Selama di mobil juga, dia sempet tampar aku karena aku merengek enggak mau pulang sama dia," jelasnya.
NU menambahkan, saat di tengah perjalanan, ia mencoba kabur dengan meloncat. Namun, saat pintu mobil terbuka, pelaku lantas menekan rem secara mendadak.
NU sempat berhasil lari ke luar, namun Dika mengejarnya.
Sehingga ia ditarik masuk kembali oleh sang pacar ke dalam mobil.
Rupanya, Dika membawa NU ke kosannya.
"Sekitar pukul 02.00, tanggal 30 Oktober 2022, sampailah aku di kosannya. Aku tetap enggak mau turun. Tapi satpam membujukku untuk nurut apa kata Dika," kata NU.