Pemilu 2024

Alat Peraga Dicopoti Kelompok Tak Dikenal, NasDem DKI Kerahkan Ribuan Anggota Laskar Panglima Itam

Ongen Sangaji mengatakan, Laskar Panglima Itam, juga bertugas membantu warga Jakarta jika ada musibah.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
ISTIMEWA
Ongen Sangaji akan kerahkan ribuan anggota laskar untuk menjaga alat peraga yang dicopoti kelompok tak dikenal 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - DPW Partai NasDem DKI Jakarta mengerahkan ribuan anggota Laskar Panglima Itam untuk mengamankan alat peraga dan atribut partai.

Mereka dikerahkan menyusul banyaknya alat peraga dan atribut partai yang dicopot sepihak oleh oknum tertentu saat malam hari di jalan-jalan Ibu Kota.

Wakil Ketua Dewan Pembina DPW Partai NasDem DKI Jakarta Ongen Sangaji mengatakan, Laskar Panglima Itam, juga bertugas membantu warga Jakarta jika ada musibah.

Hal ini yang pernah dilakukan bersama ormas-ormas NasDem lainnya, seperti Garda Pemuda NasDem.

“NasDem Jakarta telah menyiapkan 3.000 orang Laskar Panglim Itam. Mereka akan membantu pemasangan dan menjaga alat peraga NasDem, serta fasilitas Partai NasDem yang ada di Jakarta,” kata Ongen pada Jumat (16/12/2022).

Baca juga: Bawaslu Berubah Pikiran Sebut Anies Curi Start Pemilu, NasDem: Start Apanya, Kick off Saja Belum

Ongen menilai, ada upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan yang diusung NasDem sebagai capres 2024 mendatang. Salah satu caranya dengan mencopot berbagai alat peraga partai besutan Surya Paloh tersebut.

Ketua Tim Pemenangan Pilpres dan NasDem Jakarta-Banten ini juga kecewa dengan pemerintah daerah lantaran spanduk NasDem dan Anies terus dicopot.

Padahal, pihaknya sudah mendapatkan izin dari Satpol PP DKI Jakarta bahwa di beberapa titik wilayah boleh dilakukan pemasangan spanduk. 

“Pencopotan itu saya dapat laporan dari kader NasDem di seluruh wilayah Jakarta. Masak dipasang pagi, siang sudah hilang, kemudian dipasang siang, nanti malamnya hilang,” ujarnya.

“Kemudian dipasang malam pagi sudah hilang. Saya sangat kecewa sebagai Ketua Tim Pemenangan Anies dan NasDem Jakarta-Banten,” lanjut dia. 

Baca juga: Elektabilitas Partai NasDem di Jakarta Raih Nomor 2, Upaya Hantu Politik Gagal Total

Saat itu, Ongen berpesan kepada seluruh kader NasDem di Jakarta-Banten agar terus lakukan sosialisasi partai dan Anies di masing-masing wilayahnya. Sebab, hasil survei harus dijaga sehingga stabil.

“Survei itu naik turun, dan tren kenaikan ini harus dijaga dan dimaksimalkan. Pokoknya, energi dihabiskan untuk menangkan Anies dan NasDem,” ungkapnya.

Ongen juga menyinggung, soal pernyataan Bawaslu RI yang menyebut Anies tak beretika. Menurutnya, capres NasDem itu orang yang sangat menjaga etika politik.

Kata dia, kedatangan Anies ke daerah dan solat di masjid tidak perlu dipersoalkan. Apalagi kehadiran mantan Gubernur DKI Jakarta itu hendak memenuhi undangan Partai NasDem dan sejumlah relawan.

“Masak datang silaturahmi tidak boleh. Saya juga mempertanyakan, bagaimana kampanyenya. Kan, silatuarhmi. Tahapan kampanye juga belum mulai,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ongen turut bersyukur dengan hasil survei Poltracking beberapa waktu lalu. Soalnya elektabilitas NasDem naik di urutan kedua setelah PDI Perjuangan.

Elektabilitas PDIP di Jakarta 20,1 persen, NasDem 14,3 persen dan PKS 12,4 persen. Sedangkan di Banten, NasDem turut di posisi kedua dengan 13,8 persen, di bawah Gerindra 17,6 persen dan di atas Partai Golkar 13,3 persen.

“Saya bersyukur NasDem di Jakarta dan Banten naik. Saya berharap, kader NasDem di Jakarta tidak puas diri,” ucap mantan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 ini. 

NasDem kritik Bawaslu

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menyayangkan pernyataan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait kegiatan safari politik Anies Bawedan.

Willy Aditya menegaskan safari politik yang dilakukan Anies Baswedan bukan bentuk kampanye.

Hal itu merespons pernyataan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang menganggap safari politik Anies Baswedan kurang etis dan terkesan curi start kampanye.

"Start-nya belum ada apanya yang dicuri, ibarat kata nih, kick off saja belum," kata Willy saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (15/12/2022).

Willy menegaskan safari politik Anies Baswedan merupakan bentuk pendidikan politik, bukan kampanye.

Baca juga: Bawaslu RI Ungkap Belum Ada Bukti Perihal Dugaan KPU RI Lakukan Manipulasi Data

"Bagaimana ada pelanggaran. Jadi yang dilakukan ini adalah pendidikan politik oleh NasDem kepada publik," ujarnya.

Ia menuturkan NasDem dan Anies Baswedan selalu melakukan dialog dengan masyarakat saat melakukan safari politik.

"Di mana, dalam setiap silaturahim Mas Anies dan NasDem melakukan dialog dengan banyak orang, kelompok dan golongan untuk berdialog tentang apa yang menjadi aspirasi dan bagaimana mencari solusinya," ungkapnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) itu menyebut Indonesia sangat luas.

Sehingga, perkenalan dalam waktu yang cukup pendek bagaikan membeli kucing dalam karung.

"Indonesia ini sangat luas. Kalau perkenalan hanya dilakukan dalam jangka waktu yang pendek tentu kita kembali membeli kucing dalam karung yang tidak memiliki informasi yang memadai tentang siapa yang akan memimpin kita," imbuhnya.

Sebelumnya, anggota Bawaslu RI Puadi memberi sejumlah catatan terkait kegiatan safari politik yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Ditinjau dari sisi etika politik, kegiatan safari politik yang dilakukan Anies Baswedan dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis,” kata Puadi dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis sore.

Selain itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Pusdatin Bawaslu RI ini menyebut safari politik Anies juga terkesan mencuri start kampanye.

Baca juga: Anies Baswedan Bangga Pendukungnya Bukan Kelompok Relawan Bayaran

“Sebab telah melakukan aktivitas kampanye terselubung dan terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden 2024 mendatang," ucapnya.

Ia menuturkan publik telah mengetahui bahwa Anies merupakan bakal calon presiden yang akan diusung oleh gabungan partai tertentu.

Sehingga, lanjut dia, aktivitas safari politik Anies bisa saja dimaknai sebagai aktivitas mengkampanyekan atau men-sosialisasikan dirinya sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.

“Semua orang harus paham dan dapat menahan diri untuk tidak melakukan apapun bentuk kampanye atau sosialisasi diri sebab saat ini bukanlah waktunya untuk berkampanye," ucapnya.

Sebelumnya, Bawaslu menerima penyampaian laporan oleh pelapor atas nama MT pada Rabu (7/12/2022) dengan Nomor Penyampaian Laporan 001/LP/PL/RI/00.00/XII/2022.

MT melaporkan peristiwa dugaan penandatanganan petisi dukungan jadi presiden dengan terlapor Anies Baswedan.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (2/12/2002) di Masjid Baiturrahman, Kota Banda Aceh.

Sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum (Perbawaslu 7/2022), Bawaslu melakukan kajian awal terhadap laporan tersebut untuk menentukan keterpenuhan syarat formal dan materiel laporan

Kunjungan Anies ke Aceh

Diberitakan sebelumnya, warga Aceh tumpah ruah memenuhi Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Jumat (2/12/2022).

Mereka ingin menyambut kedatangan Anies Baswedan, bakal calon presiden dari Partai NasDem.

Saat ke luar dari gedung VVIP, Anies langsung dikerumuni para relawan dengan shalawat badar.

"Shalaatullaah Salaamullaah. ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah. Shalaatullaah Salaamullaah. ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah," teriak para relawan.

Anies pun menyapa pendukungnya dengan senyum dan salaman.

 Satu per satu ia salami. 

Terlihat Anies naik ke mobil hitam dengan sunroof atau jendela atap yang dibiarkan terbuka.

Anies menyempatkan diri menyalami sejumlah warga yang berada di sekitarnya dari atas mobil.

Baca juga: Serangan Bertubi Jelang Safari Anies ke Aceh, Izin Dicabut, Spanduk Provokatif, Kupon Sembako Hoaks

Mobil yang membawa Anies perlahan berjalan menuju Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk shalat Jumat sebagaimana jadwal yang beredar.

Rombongan Anies dari Jakarta dipimpin Waketum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali.

Selain itu turut Ketua DPP Sugeng Suparwoto, Willy Aditya, dan Dr Dossy Iskandar.

Sejumlah tokoh Aceh dan kader partai besutan putra Aceh, Surya Paloh serta para relawan, sudah berdatangan dari berbagai pelosok Aceh sejak pagi.

Baca juga: Cerita Titiek Soeharto Didatangi Panitia Reuni 212 Minta Izin Gunakan Masjid At-tin, Langsung Di-acc

Berdasarkan jadwal, Anies akan menghabiskan waktunya selama dua hari di Serambi Mekkah dengan mengisi beberapa kegiatan yang digagas Partai NasDem Aceh dan relawan Anies.

Ketua DPW Partai NasDem Aceh Teuku Taufiqulhadi dalam keterangannya, mengatakan, setiba di Aceh, Anies langsung menuju Masjid Raya Baiturrahman untuk Shalat Jumat.

"Di Masjid Raya, Anies akan berusaha menyapa seluruh jamaah Jumat Masjid Raya," kata Taufiq.

Menurut Taufiq, Anies memang sangat berharap untuk dapat melaksanakan Shalat Jumat di masjid kebanggaan warga Aceh tersebut, sambil bersilaturahmi dengan jamaah Jumatnya.

Setelah dari Masjid Baiturrahman, Anies beserta rombongan akan bergerak ke Meuligoe Wali Nanggroe Aceh.

Di sana, Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, yang didampingi Tuha Peuet, akan menerima Anies dengan upacara adat dan makan siang.

"Upacara adat itu langsung dipimpin oleh Wali Nanggroe," terang Taufiq lagi.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved