Pilpres 2024
Ketua MUI DKI Ikut Deklarasi Relawan Anies Baswedan, PDIP Ingatkan soal Konsekuensi Jabatan
Ketua MUI DKI Munahar mendukung sekaligus menjadi relawan Anies Baswedan sebagai capres dari Partai NasDem pada 2024 mendatang.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonardus Wical Zelena Arga
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengomentari terkait langkah politik Ketua Majelis Ulama (MUI) DKI Jakarta, Munahar Muchtar.
Diketahui, Munahar mendukung sekaligus menjadi relawan Anies Baswedan sebagai capres dari Partai NasDem pada 2024 mendatang.
Bahkan Munahar menjadi Ketua Dewan Pembina Baperan (Barisan Pecinta dan Relawan Anies Baswedan).
"Ya enggak apa-apa, kita kembalikan kepada orangnya (Munahar) kira-kira ketika menerima suatu jabatan itu layak atau tidak," ujar Gembong saat dihubungi, Selasa (13/12/2022).
Baca juga: Dielukan Puluhan Ribu Warga Pangkep, Anies Baswedan: Kita Ingin Perubahan dan Kemajuan
Gembong pun tidak ingin terlalu berkomentar banyak. Menurutnya, Munahar sendiri yang tahu konsekuensi ketika mengemban jabatan itu.
"Sekali lagi, kita kembalikan pada sosok yang bersangkutan, bahwa jabatan yang diemban pasti mengandung konsekuensi," jelas Gembong.
Ia menegaskan bahwa seseorang harus bisa menjaga konsekuensi yang diamanatkan melalui jabatan yang diberikan.
Dilansir dari Tribun Jakarta, Anies Baswedan menghadiri secara langsung acara deklarasi Barisan Pecinta dan Relawan Anies Baswedan (Baperan) di Favehotel, Cililitan, Jakarta Timur, Minggu (11/12/2022).
Mengenakan atasan baju koko berwarna putih, Anies datang dan didampingi oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Ketua Dewan Pembina Baperan, Munahar Muchtar.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Al Habib Husein Ja'far Al Haddad; Tokoh Betawi, Damin Sadar; para ulama; dan para simpatisan.
Baca juga: Anies Baswedan Bangga Pendukungnya Bukan Kelompok Relawan Bayaran
Anies bangga pendukungnya bukan relawan bayaran
Sebelumnya diberitakan, Anies Rasyid Baswedan mengaku bangga mendapatkan dukungan dari banyak orang terkait dirinya yang menjadi bakal calon presiden dari Partai Nasdem.
Di Makassar, Sulawesi Selatan, Anies Baswedan disambut ribuan relawan dan pendungnya.
Para relawan terlihat berebut bersalaman dengan Anies. Mereka berdesakkan di dalam gedung untuk bertemu langsung dan meraih tangan Anies.
Dalam sambutannya, Anies menyampaikan ucapan terima kasih kepada para relawan yang mendukungnya untuk maju dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Setidaknya ada 59 simpul relawan dan simpatisan dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang menghadiri Rapat Akbar dan Silaturahmi Partai NasDem, di gedung Celebes Convention Center (CCC), Makassar, Sabtu (10/12).
Baca juga: Dielukan Puluhan Ribu Warga Pangkep, Anies Baswedan: Kita Ingin Perubahan dan Kemajuan
"Yang hadir di sini adalah relawan sesungguhnya, orang-orang yang disebut relawan adalah mereka yang bekerja tanpa dibayar. Anda semua tidak dibayar, betul. Bukan karena dinilai, tapi tidak ternilai harganya," ujar Anies dalam orasinya seusai pelantikan puluhan tim relawan.
Ia menyampaikan relawan maupun simpatisan yang ada di lokasi acara datang karena mau berjuang bersama.
"Hal yang diinginkan adalah Indonesia lebih adil, kesejahteraan lebih merata, dan kita semua ingin perubahan itu dilakukan pada 2024," klaimnya.
Anies pun turut meminta pendukung untuk melupakan perbedaan dalam pesta demokrasi sebelumnya.
"Semua adalah saudara kita. Sampaikan bahwa yang kita tawarkan bukan hanya visi, bukan hanya misi, tapi karya yang kita tawarkan, ke depan kita tunjukkan apa yang sudah kita lakukan. Relawan kita banyak, namanya berbeda-beda, tapi ingat tujuan kita sama memenangkan (Pilpres)," paparnya
Seperti diketahui, belum lama ini, acara Relawan Jokowi 'Nusantara Bersatu' di GBK dihadapkan pada sentimen negatif lantaran muncul sejumlah pengakuan massa yang dibayar untuk datang ke acara itu.
Selain itu, viral di media sosial tidak sedikit yang merasa 'tertipu' karena panitia awalnya mengajak mereka ke acara istighosah, bukan ke acara relawan Jokowi.
Pakar Hukum Tata Negara sekaligus pengamat politik Refly Harun sampai angkat suara mengenai isu relawan bayaran di acara Jokowi.
Baca juga: Tidak Ada Unsur Kampanye, Ray Rangkuti Prediksi Pelaporan Anies Baswedan ke Bawaslu Ditolak
Menurutnya, membedakan relawan yang benar-benar sebegai simpatisan pendukung dengan relawan bayaran atau yang dimobilisasi sangat mudah.
“Mudah cara membedakaannya, yang dimobilisasi itu yang datang bukan karena kejendaknya sendiri tapi karena dimobilisasi, tapi relawan yang genuine adalah kumpul dengan kehendaknya sendiri,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Senin (28/11/22).
Memang yang namanya sekumpulan orang pasti akan terorganisir, tetapi menurut Refly akan sangat jelas soal mana yang benar-benar dan mana yang sekadar dibayar atau ikut-ikutan.
Sebagai contoh, Refly menyebut momen pelepasan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta di mana lautan manusia terbentuk untuk melepas Anies. Refly yang mengaku datang di sekitaran GBK menilai acara relawan Jokowi kuat terindikasi ada mobilisasi yang disengaja.
“Contoh misalnya ketika pelepasan Anies Baswedan nah itu kelihatan, itu bukan dimobilisasi, itu betul-betul orang pengin lihat walaupun barangkali tujuannya macam-macam tapi itu genuine, tidak dimobilisasi,” tambahnya.
“Kalau dimobilisasi itu seperti di GBK ini, saya kebetulan pagi-pagi datang bagaimana bus-bus itu men-deploy orang-orang yang datang, nah itu ciri mobilisasi itu.
Kalau tidak, mereka datang tidak teratur biasanya pokoknya mereka berdatangan begitu saja, ada pengumuman mereka datang begitu saja, itu tidak dimobilisasi.
Kalau kemarin mereka diangkut dengan bus-bus dari berbagai daerah lalu bus itu menuju pada GBK, kalau acara lain ya busnya nggak menuju titik kumpul, kan ngga boleh kalau misalnya kita parkir di samping Gatot Subroto, khusus acara Jokowi diperbolehkan,” jelasnya.
“Jadi bus-bus itu parkir di jalanan umum sepanjang Gatot subroto, paling tidak yang saya lihat sebelum Kartika Chandra sudah ada bus parkir sampai pancoran. Harusnya orang datang berbagai macam, ini rapih sekali bus-bus datang dari berbagai daerah, berarti ada yang mengkoordinir,” jelasnya.
Refly mengungkapkan jika isu massa bayaran itu benar, maka hal itu patut disayangkan.
“Kalau ini benar, pertama dia bukan massa genuine, kedua mereka dimobilisasi, ketiga dibohongi, sangat membuat miris rasanya, kok bisa?” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Senin (28/11/22).
Acara Anies di Pangkep
Bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan menjalani safari politiknya di Sulawesi Selatan.
Pada hari Minggu (11/12/202), Anies bersama puluhan ribu warga Pangkep mengikuti Jalan Sehat Restorasi Nasdem di Lapangan Citra Mas Pangkep
Dari pendataan awal, setidaknya ada 10 ribu warga yang hadir dalam kegiatan itu.
Jumlah massa bertambah banyak karena masyarakat umum turut bergabung ingin menyaksikan sosok Anies Baswedan
Pantauan langsung Tribun Timur (Jaringan Warta Kota) di lapangan, nampak jumlah masyarakat yang datang hadir sangat besar.
Tiap sudut lapangan dipenuhi oleh masyarakat.
Baca juga: Tidak Ada Unsur Kampanye, Ray Rangkuti Prediksi Pelaporan Anies Baswedan ke Bawaslu Ditolak
Ketika jalan sehat dimulai, nampak masyarakat berebutan untuk bisa keluar dari lapangan mengikuti rute yang telah ditentukan.
Pelepasan peserta jalan sehat dilakukan langsung oleh Bakal Calon Presiden (Bacapres) 2024, Anies Baswedan.
"Luar biasa, ketika kami tiba di sini, antusias masyarakat sangat besar sampai memenuhi alun-alun Citra Mas ini," ujar Anies.
Pada kesempatan itu, Bacapres Besutan Partai Nasdem itu juga melakukan melakukan orasi kebangsaan.
Baca juga: Jurus Srikandi Ganjar Pranowo Menggaet Emak-emak, Gelar Acara Memasak Serempak di 15 Provinsi
Di hadapan ribuan peserta jalan sehat, Anies berjanji akan menambah lapangan pekerjan dan menstabilkan harga bahan pokok.
"Mudah-mudahan lapangan pekerjaan lebih banyak dan harga kebutuhan pokok lebih terjangkau insyaallah itu semua kita lakukan bersama-sama," katanya.
"Kami berharap ini menjadi penguat pesan, bahwa kita ingin perubahan dan kemajuan," sambungnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD Nasdem Pangkep Abdul Kadir menyebutkan peserta jalan santai ini sekitar 10 ribu orang.
Untuk menarik peserta, pihak panitia juga menyediakan ratusan hadiah menarik, dan hadiah grand doorprize pada Jalan sehat Restorasi ini.
Baca juga: Bocor Rencana Penghadangan Anies Baswedan di Makassar, 10 Ribu Relawan Siap Kawal
"Seperti paket umroh, satu unit mobil motor, hingga sepeda motor," tuturnya.
Usai pelepasan peserta jalan santai itu, juga dilakukan pelantikan pengurus DPD Partai Nasdem Pangkep.
Diketahui, sejumlah tokoh juga hadir pada kegiatan tersebut itu diantaranya Ketua DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif, Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rudi, Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau.
Ketua DPD Nasdem Maros, Syahiruddin, dan jajaran pengurus DPD Partai Nasdem Pangkep dan Maros.
Baca juga: Bukan soal Identitas, Anies Disenangi karena Prestasinya, Ganjar Merakyat, Prabowo Dianggap Tegas
Kader Nasdem Maros siap menangkan Anies
Ketua DPD Nasdem Maros, Sahiruddin bertemu Bakal Calon Presiden, Anies Baswedan di Roti Maros Salenrang, Kecamatan Bontoa, Minggu (11/12/2022).
Sahiruddin mengklaim tak ada pembahasan khusus yang dibicarakan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Pertemuan ini sifatnya hanya silaturahmi, kita hanya memperkenalkan produk-produk UMKM yang ada di Maros,” katanya.
Namun sebagai kader Nasdem ia bertekad memenangkan Anies Baswedan bertarung Pilpres 2024.
“Kami telah aktif mengkampanyekan pak Anies di masyakatat,” ujarnya.
Sementara itu Anies juga mengaku kedatangannya di Maros hanya bertemu dengan pelaku UMKM.
“Kita sangat apresiasi UMKM yang ada disini, sebab sudah bisa memproduksi 3.000 pack,” ujarnya.
Anies juga menyempatkan untuk memantau langsung hasil UMKM yang dijajakan. Bahkan ia membeli beberapa box Roti Maros sebagai buah tangan.
“Sebenarnya ini bukan kali pertama saya kesini, dulu ketika saya dalam perjalanan pasti singgah disini namun waktu itu tempat Roti Salenrang masih kecil,” imbuhnya.
Dalam pertemuan tersebut juga turut hadir Ketua Nasdem Sulsel, Rusdi Masse, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif, Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi, Mantan Wakil bupati Maros, Harmil Mattotorang dan Wakil Ketua DPRD Moros, Fatmawati
Keberadaan Anies di Maros tak cukup sejam, kemudian melanjutkan perjalanan ke Pangkep menghadiri jalan santai Restorasi Nasdem.
Di pangkep Anies melepas langsung 10.000 peserta jalan santai.
Diketahui calon presiden besutan partai Nasedem itu telah berada di Makassar sejak Sabtu kemarin.
Anies beri kuliah umum
Pada hari sebelumnya, Anies Baswedan memberi kuliah pakar di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sabtu (10/12/2022).
Seratusan peserta hadir dalam kuliah pakar itu. Mulai mahasiswa S1, S2, S3, dosen, hingga guru besar.
Anies Baswedan memaparkan penguatan dunia pendidikan dalam merespon fenomena krisis global untuk Indonesia maju.
Sebelum ke Makassar, terlebih dulu mantan Menteri Pendidikan itu berkunjung ke Papua.
Di sana, kata dia, distribusi fasilitas pendidikan belum merata masih menjadi persoalan.
"Dalam konteks ini ketika kita bicara pendidikan, kebetulan kami barusan kembali dari Papua, dan saya rasa teman-teman di sini, dekat dengan persoalan distribusi fasilitas pendidikan yang belum merata," katanya.
"Padahal kita tahu pendidikan ini adalah eskalator sosial ekonomi. Siapa dididik apa akan menentukan duduk di mana," Anies menambahkan.
Sebagai eskalator sosial ekonomi, kata Anies, pendidikan harus menjadi skala prioritas bagi semua kalangan.
Sebab, ketimpangan terjadi karena pendidikan yang rendah.
"Ketimpangan antara yang terdidik dan tidak terdidik, antara yang berpunya dan tidak berpunya. Ini semua kalau boleh ditarik akarnya salah satunya adalah dari ketimpangan dalam akses pendidikan," katanya.
Sehingga kedepannya, Anies bakal serius mengurus persoalan akses dan kualitas pendidikan.
Sebab, jika pendidikan tertinggal, maka masyarakat dan ekonomi sulit untuk bertumbuh.
"Kita butuhkan keseriusan mengenai akses pada pendidikan berkualitas. Kalau kita ketinggalan, kita sulit. Kami coba kemarin di Jakarta," katanya.