Ledakan di Bandung

Jenis Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung adalah Bom Panci

Polri memastikan bahwa jenis bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar adalah bom panci. Bom panci jadi keahlian pelaku merakitnya

Akun YouTube Kompas TV
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat menjelaskan perkembangan kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Kamis (8/12/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kepolisian memastikan bahwa jenis bom bunuh diri yang dipakai Agus Sujatno (34) alias Agus Muslim di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022) adalah jenis bom panci.

Hal itu dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers perkembangan kasus bom bunuh diri Polsek Astana Anyar, yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (8/12/2022).

"Terkait dengan bom yang digunakan oleh pelaku bunuh diri. Ini jenis bom panci yang daya ledaknya mengakibatkan sebagian bangunan kantor Polsek Astana Anyar mengalami kerusakan," kata Ramadhan.

"Selain kerusakan benda juga mengakibatkan korban jiwa," katanya.

Menurut Ramadhan, korban dalam peristiwa bom bunuh diri ini sebanyak 11 orang.

"Diantaranya 1 anggota Polsek Aipda Sofyan, meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Aipda Sofyan Gugur Demi Lindungi Para Rekannya dari Pelaku Bom Bunuh Diri, Dianggap Pahlawan

Sementara 10 korban luka lainnya, 9 orang adalah anggota Polsek Astana Anyar dan 1 orang warga masyarakat.

Menurut Ramadhan dalam kasus ini pihaknya meminta keterangan 18 saksi.

"Dimana diantaranya 6 anggota Polsek, 9 warga masyarakat dan 3 keluarga pelaku," ujar Ramadhan.

Baca juga: Ini Tampang Agus Sujatno, Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Masuk Jaringan JAD

Ia mengatakan untuk 3 keluarga pelaku masih diperiksa sampai saat ini.

"Jika tidak ada keterlibatan dengan aksi pelaku, maka mereka akan kami kembalikan ke keluarga," katanya.

Menurut Ramadhan, pelaku bom bunuh diri Agus Sujatno membawa dua bom panci dalam aksinya ini.

"Satu di punggung dan satu di dada. Yang meledak ransel di punggung. Sementara yang di dada terpental," katanya.

Bom panci yang terpental kata Ramadhan sudah didisposal oleh tim Jihandak.

Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri

Pelaku peledakan bom di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, dipastikan adalah Agus Sujatno (34) alias Agus Muslim.

Agus Sujatno pernah terlibat aksi bom Cicendo Kota Bandung pada 2017.

Ia merupakan perakit bom Cicendo yang juga berjenis bom panci.

Baca juga: 10 Anggota Polisi dan satu Warga Sipil jadi Korban Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kepastian itu didapat setelah polisi melakukan mencocokan sidik jari dan face recognation dari jenazah pelaku.

Menurutnya Agus Sujatno teridentifikasi masuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung, Jawa Barat.

"Pelaku pernah ditangkap karena bom Cicendo, sempat dihukum 4 tahun di LP Nusakambangan. Pada Sepetember 2021 bebas," jelas Kapolri Jenderal Sigit Prabowo, dalam siaran live KompasTV di lokasi kejadian ledakan bom Polsek Astana Anyar Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

Sigit menjelaskan Agus Sujatno masuk kategori pelaku tindak teroris berat. Itu mengapa dia dihukum penjara di LP Nusakambangan.

"Agus sebelumnya diproses di LP Nusakambangan, artinya dalam tanda kutip masih merah. Sudah diajak bicara, menghindar," ujar Kapolri.

"Ya, pelaku adalah mantan napi teroris, Agus Sujatno," kata Listyo.

Agus Sujatno memiliki nama alias Abu Muslim bin Wahid.

Baca juga: Polres Metro Jakarta Barat Tingkatkan Pengamanan Pascainsiden Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

Pelaku lahir di Bandung, 24 Agustus 1988.

Agus Sujatno mendekam di Lapas Kelas II A Pasir Putih, Nusakambangan selama 4 tahun, karena terlibat dalam kasus bom panci Cicendo, Bandung.

Pada 14 Maret 2021, Agus dinyatakan bebas.

Agus Sujatno dikenal memiliki kemampuan merakit bom.

Saat membuat bom panci Cicendo 2017 lalu, ia merakit bom bersama Yayat Cahdiat atau Abu Salam.

Bahan material bom dibeli melalui situs online.

Ia mempelajari tutorial pembuatan bom dari internet.

Jenis Bom yang Dipakai

Pengamat terorisme sekaligus mantan narapidana teroris, Sofyan Tsauri, angkat bicara terkait peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

Sofyan  menduga motif pelaku melakukan aksinya karena menganggap Kitab Hukum Pidana (KUHP) merupakan syirik.

"Motif pelaku terlihat dari motornya tertulis KUHP dan hukum syirik atau kafir perangi penegak hukum QS 9: 29," kata Sofyan, saat dihubungi, Rabu ini.

Sofyan juga mengatakan pelaku diduga merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Lalu di atas lampu (motor pelaku) ada bendera 1515. Artinya itu dari kelompok 1515 artinya kelompok JAD," jelasnya.

Kemudian, ia mengungkapkan pelaku merupakan eks narapidana terorisme.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Polres Metro Jakarta Pusat Gunakan Pengawasan Berbasis IT

"Pelakunya adalah eks narapidana terorisme, keluar dari penjara 2021 dari lapas Pasir Putih Nusakambangan. Hasil profilling masih keras," ujar Sofyan.

Sofyan mengatakan pelaku tewas mengalami luka berupa lubang besar di belakang punggung.

"Artinya dia bawa bom ransel di belakang. Entah pakai panci atau Tupperware, masih diteliti. Yang jelas ketika blarrr efeknya ke depan," tutur Sofyan Tsauri.

Berdasarkan lukanya, Sofyan menduga pelaku menggunakan bahan peledak TATP atau Triaceton Triperoxide.

Menurutnya, bahan tersebut memiliki daya ledak yang luar biasa.

Baca juga: Densus 88 Kerja Cepat Dalami Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Warga Diimbau Tenang

"Dugaan kuat memakai TATP, biasa disebut mother of satan. Sejenis bahan high explosiv, punya daya ledak tinggi dan punya daya hancur luar biasa," jelasnya.

Sementara itu, ia menjelaskan target teror pelaku masih kepada simbol-simbol Pemerintah.

"Yaitu polisi dan lain-lain," ujar Sofyan.

Kronologi Ledakan Bom

Kapolrestabes Bandung Kombespol Aswin mengatakan, kejadian yang diduga bom bunuh diri itu terjadi pada Rabu pagi pukul 08.20 saat sedang melakukan apel pagi.

"Tiba-tiba ada satu orang laki-laki masuk ke Polsek mengacungkan senjata tajam menerobos barisan apel pagi seketika anggota pada menghindar tidak lama kemudian ada ledakan," kata dia.

Ia menyebut pelaku pembawa bom meninggal dunia di lobi Polsek Astanaanyar.

Sementara, satu polisi meninggal dan lainnya terluka.

Baca juga: Densus 88 Kerja Cepat Dalami Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Warga Diimbau Tenang

"Sekarang yang luka sedang dirawat sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih," kata Kombespol Aswin.

Pelaku penyerangan Bom Polsek Astana Anyar itu diduga menggunakan sepeda motor bebek warna biru yang terparkir di depan Polsek.

Dalam sepeda motor pelaku, terdapat kertas putih bertuliskan KUHP-Hukum, Kafir/Syirik Perangi para penegak hukum setan.

Adapun kondisi pelaku penyerangan Bom ke Polsek ini diketahui meninggal di tempat dengan kondisi tubuhnya terbagi ke dalam beberapa bagian.

 

 

 

Sumber: WartaKota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved