Polisi Tembak Polisi

Ferdy Sambo Bantah Wanita Simpanan: Tak Ada Motif Lain, Jelas-jelas Istri Saya Diperkosa Brigadir J

Ferdy Sambo membantah keterangan Bharada E soal wanita simpanan dan memastikan motifnya membunuh Brigadir J karena istrinya diperkosa

Penulis: Nurmahadi | Editor: Budi Sam Law Malau
Kolase foto/KompasTV
Ferdy Sambo membantah keterangan Bharada E soal wanita menangis keluar dari rumahnya di Jalan Bangka, Jaksel. Ferdy Sambo memastikan motifnya membunuh Brigadir J karena istrinya Putri Candrawathi diperkosa 

Kemudian, Putri memanggil Mathius dan Richard Eliezer untuk ikut pergi bersama. Putri meminta Mathius ikut di mobilnya bersama Brigadir J. Sementara Richard diminta ikut dengan mengendari mobil sendiri.

“Ibu bilang, 'Dek Mathius nanti di mobil ibu ya, Dek Richard sendiri ya di mobil belakang',” ujar Richard Eliezer menirukan perintah Putri Candrawathi.

“Jadi kami jalan ke arah Kemang, tapi belum ke kediaman. Jadi kita kan biasa komunikasi dengan HT, saya sempat nanya beberapa kali ke almarhum, ‘bang izin’. (Dijawab) ‘udah Chad ikut saja dulu’,” kata Richard Eliezer menirukan komunikasinya dengan Yosua.

Baca juga: Ferdy Sambo ke Kapolri: Kalau Saya Ikut Menembak Pecah Kepala Brigadir J, Senjata Saya Kaliber 45

“Itu kita mutar-mutar di Kemang Yang Mulia. Akhirnya, kita balik ke kediaman Bangka Yang Mulia,” ujarnya melanjutkan.

Tiba di Bangka, kata Richard, Putri Candrawathi kemudian terlihat marah. Kemudian, ia diminta oleh Brigadir J untuk memarkirkan mobil di belakang rumah.

“Pada saat sampai di kediaman Bangka ibu turun kayak lagi marah jadi saya juga tidak berani nanya,” kata Richard Eliezer.

“Mungkin setengah jam kemudian Pak FS (Ferdy Sambo) pulang ke Jalan Bangka,” ujarnya lagi.

Baca juga: Jenderal Akpol 87 Sebut Wanita Simpanan Ferdy Sambo Piala Bergilir, Sebelumnya Milik Jenderal TM

Menurut Richard Eliezer, saat itu Ferdy Sambo juga terlihat marah. Kemudian, Brigadir J menginformasikan kepada para ajudan lain bahwa rekan Ferdy Sambo akan datang ke rumah Bangka.

“Abis itu almarhum (Brigadir J) bilang nanti ada Pak Eben yang mau datang,” kata Richard.

“Siapa?” tanya Hakim Ketua Majelis Wahyu Iman Santoso. “Pak Eben yang mulia, rekannya Pak FS,” jawab Richard Eliezer.

“Tapi, karena pada saat itu saya di belakang waktu Pak Eben datang itu saya tidak lihat. Saya tidak tahu pak Eben datang sama siapa,” ujarnya melanjutkan.

Kemudian, Brigadir J meminta ajudan lain tidak ada yang berada di dalam rumah Bangka. Menurut Richard, yang berada di dalam rumah hanya Brigadir J dan Mathius, serta Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

“Almarhum bilang sama Bang Mathius ‘tidak ada selain kami berdua’. Maksudnya, almarhum sama Bang Mathius yang ada di dalam area rumah,” kata Richard Eliezer.

“Semua nunggu di luar, jadi yang di belakang ada Bang Romer, Sadam, Somad ART. Mereka berempat di balakang, lalu ada saya, Alfons sama Farhan jaga di depan,” ujarnya lagi.

Selang beberapa jam kemudian, Richard Eliezer mengaku melihat perempuan keluar dari rumah Ferdy Sambo. Perempuan itu, kata Richard, lantas keluar mencari sopirnya dalam keadaan menangis.

Baca juga: Kisah Wanita Cantik Perwira Polisi Penakluk Hati Ferdy Sambo hingga Jenderal TM

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved