Polisi Tembak Polisi
Ferdy Sambo ke Kapolri: Kalau Saya Ikut Menembak Pecah Kepala Brigadir J, Senjata Saya Kaliber 45
Hendra Kurniawan menjelaskan Ferdy Sambo sempat mengatakan ke Kapolri tidak ikut menembak Brigadir J. Karena jika menembak kepalanya pecah.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Terdakwa kasus obstruction of justice kasus pembunuhan Brigadir J, yakni eks Karo Paminal Propam Polri Hendra Kurniawan memberikan kesaksian dalam sidang pembunuhan Brigadir J untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, di PN Jaksel, Selasa (6/12/20220).
Ia kemudian menceritakan proses penanganan kasus kematian Brigadir J. Menurut Hendra Kurniawan, dalam satu kesempatan Ferdy Sambo mengatakan kepadanya dan para penyidik Propam bahwa Ferdy Sambo sudah bertemu Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang menanyakan soal kasus kematian Brigadir J.
"Kemudian, FS bilang, saya sudah menghadap Kapolri. Pertanyaan Kapolri cuma satu. 'Kamu Nembak Gak Mbo?'," kata Hendra menirukan ucapan Ferdy Sambo kepadanya.
"Sambo jawab, saya tidak nembak Jenderal. Kalau saya nembak pecah kepalanya. Karena senjata saya kaliber besar, Kaliber 45," ujar Hendra kembali menirukan perkataan Ferdy Sambo.
Kemudian, kata Hendra, Ferdy Sambo juga mengatakan, kalau Ferdy Sambo mau menembak Brigadir J, tidak mungkin diselesaikan di rumah di Duren Tiga.
"Terus diselesaikan dimana?," tanya Hakim Wahyu Iman Santoso.
Baca juga: Tak Ada Lagi Peluk Cium Ferdy Sambo ke Putri Candrawathi di Sidang Hari Ini, Hanya Berbisik Mesra
"Saya tidak tahu, tidak tanya Yang Mulia," ujar Hendra.Â
Menurut Hendra, Ferdy Sambo lalu meminta kasus kematian Brigadir J ditangani secara obyektif saja, dan masih dalam skenario tembak menembak.
"Kemudian untuk penanganan tindak lanjut, karena belum tahu ini pelanggaran disiplin karena penanganan awal oleh provos, akan ditindaklanjuti oleh Biro Paminal," kata Hendra menirukan arahan Ferdy Sambo.
Hendra mengatakan, Ferdy Sambo meminta untuk kasus dugaan pelecehan di Magelang, agar tidak usah diungkit lagi.
"Untuk yang kejadian di Magelang, agar tidak usah diungkit-ungkit lagi. Seperti itu," ujar Hendra menirukan pernyataan Sambo.
Hakim lalu bertanya apakah saat itu Hendra sudah mengetahui kejadian apa yang sebenarnya terjadi di Magelang.
Baca juga: Agus Nurpatria Kecewa Dibohongi Ferdy Sambo soal Pelecehan Seksual dan Aksi Tembak Menembak
"Hanya sepintas dari Richard saja. Itu pun tidak terlalu jelas," kata Hendra.
"Jadi perintah Ferdy Sambo kepada kalian, agar tidak usah diungkit-ungkit peristiwa di Magelang?," tanya hakim.
Ferdy Sambo
Brigadir J
Brigadir Yosua
Hendra Kurniawan
pembunuhan Brigadir J
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
LPSK Cabut Hak Perlindungan, Icad Tak Dapatkan Perlakuan Khusus Selama Mendekam di Rutan Bareskrim |
![]() |
---|
LPSK Cabut Perlindungan Richard, Reza Indragiri: Masih Jadi Napi Apa yang Pantas Dibagikan ? |
![]() |
---|
Pakar: Meski JC, Bharada E Harus Sadar Dirinya Pendosa Bukan Selebritas Apalagi Pahlawan |
![]() |
---|
LPSK Kecewa Bharada E Ingkari Kesepakatan setelah Menang: Setuju tak Berhubungan dengan Pihak lain |
![]() |
---|
H-1 Wawancara Richard Eliezer dengan Kompas TV, Ronny Klaim Telah Berkomunikasi dengan LPSK |
![]() |
---|