Berita Jakarta

Kembali Terpilih Jadi Ketua Apindo DKI, Bos Alfamart Ajak Pengusaha Bersinergi Tumbuhkan Ekonomi

Solihin mengajak semua pelaku usaha dari berbagai sektor mampu berkolaborasi menghadapi tantangan perekonomian di tahun 2023.

Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota
Ketua Apindo DKI terpilih, Solihin ditemui di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Senin (21/11/2022) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--DR Solihin kembali terpilih sebagai Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta periode 2022-2027

Seusai terpilih, mengajak semua pelaku usaha dari berbagai sektor mampu berkolaborasi menghadapi tantangan perekonomian di tahun 2023.

Meski, sesuai prediksi, akan banyak rintangan dalam pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang, namun ia optimistis DKI Jakarta dan khususnya Indonesia akan berhasil pulih dan keluar dari resesi ekonomi.

“Siap-siap dengan banyaknya tantangan yang harus kita hadapi di tahun mendatang (2023). Tapi dengan kolaborasi dan sinergisitas kita bersama, saya yakin kita akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Dan Apindo DKI dapat memberikan kontribusi yang lebih positif lagi,” papar Solihin dalam acara CEO Gathering dan Musyawarah Provinsi (Musprov) DPP Apindo DKI, di Grand Sahid Jakarta, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Apindo Lega Gugatan Anies Baswedan UMP DKI Jakarta 2022 Kalah di PTTUN

Baca juga: Said Iqbal Optimistis Heru Budi Hartono Pakai Permenaker Terbaru untuk Menetapkan UMP 2023

Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) ini juga mengajak semua pengusaha di DKI agar terus berjuang membawa perubahan, berinovasi dan berkreasi agar mampu memunculkan momentum kebangkitan ekonomi di tahun 2023.

Sebab, tambahnya, tantangan Apindo DKI Jakarta kedepannya adalah mengakselerasikan para pengusaha untuk ikut berpartisipasi dalam peningkatan ekonomi dan pembangunan daerah.

Optimisme serupa juga diamini Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati.

Ia yakin, dengan kolaborasi bersama antara swasta dan pemerintah, pembangunan perekonomian di segala sektor DKI Jakarta dapat tumbuh positif.

Baca juga: Presidensi G20 Sukses, KADIN Sebut Indonesia Jadi Destinasi Investasi, UMKM-nya Jadi Rujukan Dunia

“Terimakasih kepada Apindo DKI Jakarta atas kontribusinya selama ini. Meskipun IKN nanti akan berpindah, namun Jakarta akan tetap beroeran sebagai pusat ekonomi dan bisnis berskala global. Butuh kerjasama dan partisipasi semua pihak untuk mensukseskan pertumbuhan ekonomi kita,” terangnya ketika membuka Musprov DPP Apindo DKI Jakarta.

Untuk diketahui, DR Solihin terpilih kembali sebagai Ketua Umum periode 2022 - 2027 dalam Keputusan Musprov yang digelar selama sehari di Hotel Grand Sahid Jakarta.

Masing-masing peserta musyawarah dapat menerima laporan pertanggungjawaban yang disampaikan Solihin selama kepemimpinan sebelumnya.

Baca juga: Tarik Investor untuk Pertumbuhan Ekonomi, Pemprov DKI Jakarta Gelar Diseminasi LKPM

“Di tahun 2023 ini merupakan momentum agar kita semua dapat bangkit dan memperkuat Apindo DKI Jakarta dan secara khusus pembangunan di DKI Jakarta."

"Ini merupakan momen penting bagi kita semua untuk memperkuat Apindo DKI Jakarta, tentunya dengan sinergi bersama pemerintah DKI dan Apindo DKI Jakarta,” pungkasnya

Skenario pertumbuhan ekonomi global 2023

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) dalam proyeksi sekenario terburuk memperkirakan pertumbuhan ekonomi global di 2023 hanya sebesar 2 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, melambatnya pertumbuhan ekonomi global terutama akan terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Bahkan probabilitas terjadinya resesi di AS sudah mendekati 60 persen, demikian juga di Eropa.

"Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi dunia yang semula tahun ini 3 persen, kemungkinan akan turun menjadi 2,6 persen. Bahkan juga ada risiko-risiko turun lagi menjadi 2 persen terutama di Amerika dan di Eropa," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (21/11/2022) dikutip dari Kompas.com

Dia menjelaskan, skenario terburuk ini diperhitungkan BI lantaran kondisi global di tahun depan kemungkinan akan lebih buruk dari tahun ini.

Padahal tahun ini sudah disebut-sebut sebagai kondisi musim dingin (winter).

Pasalnya, tahun 2023 diperkirakan kondisi ketegangan geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina, perang dagang AS-Tiongkok, dan geopolitik di Taiwan masih akan terus bergejolak.

Ditambah adanya perpanjangan lockdown di Tiongkok hingga Semester I 2023.

Kondisi global tersebut berpotensi menyebabkan kurangnya pasokan akibat terhambatnya distribusi pangan dan barang secara global.

"Kondisi winter tahun ini belum yang terburuk, tahun depan yang terburuk karena memang ini berkaitan dengan kondisi geopolitik, fragmentasi politik, ekonomi, dan investasi adalah slowing growth atau pertumbuhan yang melambat," jelasnya.

Dia menambahkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi global di 2023 akan diiringi dengan tekanan inflasi, agresifnya kenaikan suku bunga kebijakan moneter di negara maju, dan berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global.

"Memang ini kondisi global yang berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia dan seluruh dunia," tukasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved