Rasakan Manfaat Program JKN Ketika Sakit, Driver Ojol Ini Tak Lagi Mau Nunggak Iuran JKN

Sudah merasakan langsung manfaat JKN ketika sakit, Budi seorang driver ojol ini tak ingin lagi menunggak iuran JKN.

dok. BPJS Kesehatan Cabang Tigaraksa
Tak ingin lagi menunggak iuran JKN, driver ojol ini sadar pentingnya program JKN. 

WARTAKOTALIVE.COM, TIGARAKSA – Pandemi Covid -19 memberi pembelajaran baru bagi setiap orang, khususnya dalam meningkatkan kesadaran akan kesehatan. Hal itu dirasakan juga oleh Budi (35), seorang driver ojek online.

Ia menganggap bahwa musibah tidak ada yang tahu pasti kapan datangnya. Ia dan keluarga kecilnya telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Namun, ada rasa sesal yang ia rasakan karena harus membayar tunggakan iuran akibat tidak rutin membayar iuran setiap bulannya.

“Saya sudah menunggak iuran kurang lebih dua tahun, sekarang datang ke kantor mau pengaktifan kembali setelah tunggakan iuran dibayarkan. Tunggakan iurannya sebesar Rp 5 Juta, saya menyesal karena tidak taat membayar iuran. Karena kelalaian saya, kami upayakan dengan menggadai barang milik pribadi. Saat ini yang terpenting punya jaminan kesehatan untuk berjaga-jaga,” jelas Budi beberapa waktu lalu.

Budi menyatakan dirinya akan kembali taat membayar iuran. Ia merasa terbantu dan merasakan manfaat besar Program JKN.

Budi sudah merasakan manfaat JKN langsung ketika ia ada keluhan pada bagian pinggang sampai tidak dapat bergerak selama satu minggu.

Selama pengobatan, ia tidak dikenakan biaya tambahan apapun. Mengingat kembali peran dan manfaat JKN di dalam kehidupannya, Budi berkomitmen untuk membayar iuran secara rutin setiap bulan.

“Menunggak sangat memberi pelajaran buat saya. Membayar iuran jangan menunggu sakit datang tetapi harus rutin setiap bulannya," ujar Budi.

Menurut Budi, setiap orang pasti inginnya sehat selalu, kalau ditambah sudah memiliki jaminan kesehatan akan membuat hidup lebih tenang dan aman.

"Saya benar-benar tertolong dengan adanya Program JKN. JKN juga membantu orang-orang kecil di luar sana yang tidak memiliki kemampuan membayar biaya pelayanan kesehatan yang tinggi,” pungkas Budi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved