Dukung Net Zero Emission, SKK Migas Ajak Investor Kembangkan Potensi Gas di Forum ADIPEC 2022

Pemerintah Indonesia mengajak para investor berinvestasi di sektor energi, terutama gas, mengingat pasar gas domestik maupun ekspor masih sangat besar

Istimewa
Pemerintah Indonesia kembali mengajak para investor untuk berinvestasi di sektor energi, terutama gas saat perhelatan Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) 2022, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali mengajak para investor untuk berinvestasi di sektor energi, terutama gas, mengingat pasar gas domestik maupun ekspor masih sangat besar.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto mengatakan Indonesia memiliki potensi hidrokarbon yang sangat besar.

Saat ini ada 168 cekungan baru, dan dari jumlah tersebut, baru 20 cekungan yang berproduksi. Ini menunjukkan Indonesia punya cadangan gas yang sangat besar menuju net zero emission 2060.

Baca juga: Sempat Ada Wacana Penundaan, Pembangunan LRT Jakarta Fase Dua Dipastikan Tetap Berjalan

“Oleh karena itu, kami mengundang investor mengembangkan dan memproduksi cadangan gas tersebut untuk memenuhi kebutuhan gas ke depan,” ujar Dwi, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/11/2022).

Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara sesi Strategic Panel bertajuk ‘Gas and LNG: bridging to the future’ yang menjadi bagian event Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) 2022, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Menurut Dwi, Indonesia mendukung kebijakan emisi nol karbon (Net Zero Emission) di tengah meningkatnya kebutuhan energi nasional dengan mengganti secara bertahap penggunaan sumber energi pembangkit listrik dari batubara ke gas.

Baca juga: Bareskrim Geledah 3 Gudang PT AFI Farma terkait Kasus Gagal Ginjal, Sita 10 Drum Sampel Sirup

Meski begitu Indonesia tetap memperhatikan pemenuhan kebutuhan akan gas terutama gas alam cair (LNG), baik untuk domestik maupun ekspor.

Sebagai negara produsen gas alam, Indonesia telah lama menjadi eksportir LNG. Meskipun penggunaan gas domestik akan meningkat, Indonesia berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

“Kami memiliki hubungan yang baik dengan para buyer. Hubungan baik tersebut kami jaga dengan memenuhi komitmen pasokan gas untuk ekspor,” ujarnya.

Baca juga: Rifaizal Samual Polisi Yang Liat Langsung Mayat Brigadir J Tergeletak di Lantai Bersimbah Darah

ADIPEC 2022 yang digelar mulai 31 Oktober sampai 3 November 2022 dihadiri oleh para pembuat kebijakan dan pengambil keputusan di bidang energi, inovator dan perusahaan energi di seluruh dunia.

Turut ambil bagian di event ini sebanyak pavilion 28 negara, 2.200 perusahaan termasuk 54 perusahaan migas nasional dan internasional, serta 150.000 profesional bidang energi.

Indonesia diwakili oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas dengan sembilan perusahaan penunjang industri migas yang dinilai menghasilkan produk dan layanan dengan kualitas standar internasional.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan, selama dua hari pertama eksibisi, pihaknya memperkenalkan sembilan pabrikan dalam negeri tersebut.

Pria yang juga Ketua Tim Indonesia Pavilion ADIPEC 2022 itu mengungkapkan cara yang dilakukan dengan mendatangi booth perusahaan-perusahaan eksplorasi dan produksi migas dunia seperti British Petroleum, ENI, dan Mubadala.

“Selain itu, dalam rangkaian acara di Indonesia Pavilion, masing-masing perwakilan dari pabrikan dalam negeri mengisi sesi presentasi yang dihadiri para peserta forum. Ini menjadi kesempatan baik untuk memperkenalkan produk dan layanan yang mereka miliki di hadapan audiens ADIPEC,” kata Erwin.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved