Polisi Tembak Polisi
Bayangkan Nyawa Brigadir J Direnggut Saat Bersujud Rosti Simanjuntak Tak Kuasa Tahan Tangis
Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak tidak kuasa menahan tangis saat membayangkan nyawa anaknya direnggut oleh Ferdy Sambo saat bersujud.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak tidak kuasa menahan tangis saat membayangkan nyawa anaknya direnggut oleh komandannya Ferdy Sambo saat dalam keadaan bersujud.
Hal itu diungkapkan Rosti Simanjuntak di persidangan pembunuhan berencana Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Selasa (1/11/2022).
Dikutip dari Tribunnews.com, ketika itu Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan sifat dan perangai Brigadir Nofrinsyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J semasa hidup.
Mulanya, Jaksa Penuntut Umum menanyakan kepada Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J, terkait sifat anaknya itu.
Samuel Hutabarat pun menjawab dengan yakin bahwa anaknya merupakan sosok penurut. Lantas Jaksa pun menanyakan hal serupa kepada Rosti Simanjuntak.
Ibunda Brigadir J ini lantas menjawab hal yang sama, yakni almarhum merupakan sosok penurut dan ceria.
Ia pun selalu berpesan kepada Yoshua agar menjadi anak yang baik dan taat beribadah.
Hingga akhirnya, Rosti tampak emosional hingga menuturkan ekspresinya seraya menangis di persidangan.
Baca juga: Rosti Simanjuntak Sebut Ferdy Sambo Kerap Ibadah Bersama Brigadir J
Ia mengenang rekontruksi pembunuhan Brigadir J. Di mana saat Ferdy Sambo merenggut nyawa Brigadir J dalam keadaan bersujud.
“Hancur hati kami mendengar anaku di dalam keadaan sehat mata terbuka dengan keadaan sujud anakku harus dirampas nyawanya.”
Padahal kata Rosti Simanjuntak, hanya Tuhan yang berhak merenggut nyawa anaknya. Namun mirisnya, hal itu malah dilakukan oleh atasan anaknya sendiri yakni Ferdy Sambo.
“Hanya tuhan yang berhak dengan nyawa anak. tapi ini atasannya sendiri. Komandannya sendiri tidak bisa melindungi dan teganya menghabisi nyawa anakku dengan sadis,” ungkap Rosti Simanjuntak.
Diketahui dalam rekontruksi, Brigadir J tidak melawan sama sekali saat ditodongkan senjata oleh Bharada E yang diperintahkan komandannya Ferdy Sambo.
Saat itu, Ferdy Sambo memerintahkan bawahannya untuk mengamankan senjata Brigadir J sebelum eksekusi dilakukan oleh suami Putri Candrawathi itu.