Berita Video
VIDEO : Derita Sopir Mikrolet Pernah Bawa Pulang Rp 2.000 Saja
Sarjat mengaku kenaikan harga yang mulai diberlakukan, membuat angkotnya sepi penumpang.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA PUSAT – Di tengah keramaian pasar, Sarjat (63) duduk di dalam kursi sopir angkutan umum (angkot). Tangannya yang sudah keriput terus melambai ke luar jendela, berharap ada penumpang yang mau menggunakan jasanya.
Ia sudah puluhan tahun menjadi sopir tembak. Baginya, asalkan bisa makan dan tak membahayakan anak cucu, tak masalah jika ia harus melawan terik ibu kota.
Ditemui di kawasan Roxy, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022), Sarjat mengaku kenaikan harga yang mulai diberlakukan, membuat angkotnya sepi penumpang.
Simak Video Berikut :
"Keberatan tarif angkot sih nggak, bensin naik nggak apa-apa, karena sudah waktunya juga tarif angkot naik. Cuma imbasnya penumpang jadi beralih naik ojek online," ujarnya dengan raut pasrah.
Padahal, kata Sarjat, kenaikan harga angkotnya tak seberapa. Hanya Rp 1.000, namun ia harus menelan pil pahit akibat imbas kenaikan tersebut.
"Lumayan naiknya Rp 1.000 perak, dari Tanah Abang ke sini, biasanya Rp 4.000, sekarang Rp 5.000. Kadang ada orang yang tetap kasih Rp 4.000 karena nggak, tau saya terima aja," jelasnya.
Sarjat mengaku, ia mulai menarik angkot sejak pukul 10.00 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Senggolan di Lampu Merah, Sopir Mikrolet dan Anggota Dishub Ribut hingga Pecahkan Kaca Mikrolet
Baca juga: Buntut Pemukulan Kaca Mobil Angkot, Petugas Dishub DKI Jakarta Damai dengan Sopir Mikrolet
Saat ditanyai, apakah penghasilannya dibagi dua atau tidak, Sarjan tak kuasa menahan air mata yang sebelumnya telah menggenang.
Air matanya mengalir, melewati kedua kelopak matanya yang sudah berkerut.
Pria yang sudah renta itu mengaku, ada atau tidaknya uang, ia harus menyetorkan Rp 150.000 kepada pemilik angkot.
"Saya tuh wajib setor Rp 150.000, kalau nggak ada, ya pakai uang saya, jadi harus ada. Tempo hari, saya hanya kebagian Rp 2.000 perak," ucapnya lirih dan terhenti di akhir kalimat.
Sapu tangan birunya yang sebelumnya ia kalungkan di leher, ia tarik dan dilap-nya air mata yang sedari tadi mengalir.
"Kemarin kalau gak salah dapat Rp 28 ribu, kalau hari ini belum tau," katanya.
Sarjatpun menunjukkan uang yang telah didapatnya hingga pukul 11.30 WIB, total terdapat Rp 75.000. Tangannya bergetar saat menghitung satu persatu pecahan uang yang dikeluarkan dari kantongnya.
Baca juga: Oknum Petugas Dihub Honorer Ngamuk Pecahkan Kaca Mikrolet yang Senggol Dirinya di Rawamangun