"Aku Mau Jadi Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia Seperti Kakak"
Pebulu tangkis asal Bogor, Jawa Barat, Khanza Zulfanihayah ingin mengekor jejak kakaknya, Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi atlet nasional.
lihat foto
Awalnya ia kerap menemani kakeknya menonton penampilan atlet nasional berlaga di layar kaca.
Dari sanalah kecintaan atlet berusia sembilan tahun terhadap bulu tangkis tercipta.
Uniknya, Adeline mengidolakan kakak Khanza, Siti Fadia.
"Siti Fadia idolaku, aku juga ingin menjadi pemain ganda putri sepertinya," ujar Adeline.
Pada audisi tahun ini, ada 1.741 atlet di bawah usia 11 tahun (U-11) dan U-13 yang berlaga dari total 2.384 peserta yang mendaftar.
Jumlah tersebut hampir dua kali lipat lebih banyak dari jumlah peserta penyelenggaraan terakhir pada tahun 2019 lalu.
Pada audisi hari pertama, selain screening tahap pertama juga diselenggarakan sesi peluncuran buku berjudul "Pembinaan Badminton Berbasis Sport Science" dan klinik kepelatihan mengenai penerapan sport science bagi atlet dari Basri Yusuf.
Pada screening tersebut, pebulu tangkis belia Tanah Air diberikan kesempatan unjuk performa di hadapan tim pencari bakat dengan bertanding sesuai kelompok usia dalam durasi lima menit.
Kamis (20/10/2022), atlet yang lolos screening dari tahap pertama akan mengikuti screening tahap kedua.
Audisi hari pertama dihadiri President Director Djarum Foundation, Victor Hartono. Ia mengapresiasi kesediaan para atlet yang rela datang dari berbagai penjuru Indonesia.
"Harapannya tentu kami bisa menemukan bakat-bakat terbaik bangsa dan secepat mungkin mereka bisa belajar dan berprestasi bersama PB Djarum," ucap Victor.
