Polisi Tembak Polisi

Bantah Brigadir J Lepas Paksa Baju Putri Candrawathi, Kamaruddin: Putri Goda Yosua Supaya Diperkosa

Putri Candrawathi disebut sebagai orang yang memprovokasi Ferdy Sambo untuk mengeksekusi Brigadir J hingga tewas.

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Kamaruddin Simanjuntak, pegacara keluarga Brigadir J mengatakan hubungan Putri Candrawathi dan Brigadir J sangat baik, menjelang ditembaknya Brigadir J yang diotaki Irje Ferdy Sambo. Sehingga kata Kamaruddin tak mungkin Brigadir J melecehkan atau melukai harkat dan martabat Putri Candrawathi, seperi pengakuan baru Ferdy Sambo, 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membantah keterangan pihak Putri Candrawathi mengenai adanya upaya pelecehan seksual yang coba dilakukan Brigadir Yosua saat di Magelang

Kamaruddin justru menuding sebaliknya, Putri mencoba memancing Brigadir J saat situasi rumah sedang sepi.

Kamaruddin mengatakan, saat berada di dalam kamar, Putri Candrawathi sempat menggoda Brigadir J untuk melakukan tindakan seksual.

Namun, saat itu Brigadir J menolak dan memilih keluar dari kamar.

Tak hanya itu, Kamaruddin juga membeberkan peran penting Putri Candrawathi yakni sebagai otak pembunuhan Brigadir J.

Diduga kecewa, Putri Candrawathi disebut sebagai orang yang memprovokasi Ferdy Sambo untuk mengeksekusi Brigadir J hingga tewas.

Mulanya Kamaruddin membantah bahwa Brigadir melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.

Padahal sebelumnya, Putri Candrawathi mengklaim Brigadir J lah yang telah melepas pakaiannya secara paksa, kemudian melakukan pelecehan seksual.

Baca juga: Permohonan Pindah Rutan Ditolak, Putri Candrawathi Justru Diizinkan Dijenguk 2 Pekan Sekali

“Peran Putri pertama menggoda Yosua, menggoda supaya dia diperkosa tapi nggak kesampaian,” kata Kamaruddin Simanjuntak dikutip dari YouTube tvOneNews, Selasa, (18/10/2022).

Dirinya juga mengungkap alasan kenapa Kuat Maruf melihat Brigadir J berlari dari kamar Putri Candrawathi, yakni karena mengikuti saran dari pendeta.

“Kalau kamu digoda wanita yang tidak kamu kehendaki, kamu berlari, bukan mendekat.

Nah Yosua sudah benar, dia berlari keluar menurut pengakuan mereka di eksepsinya,” jelas dia.

Setelah itu, lanjut dia, Putri Candrawathi melakukan hal tak lazim dilakukan oleh korban kekerasan seksual.

“Yang kedua, fakta perbuatan dia. Dia mengundang lagi Yosua ke kamar tidurnya, ini kan tidak lazim,” jelas dia.

Baca juga: SADIS, Ferdy Sambo Tembak Kepala Belakang saat Brigadir J Sudah Tak Berdaya, Tembus ke Hidung

Kemudian peran Putri Candrawathi yang ketiga, yakni menyuap para saksi, LPSK, dan lembaga lainnya.

“Kemudian perbuatan berikutnya menelepon suaminya, mengatakan almarhum Yosua kurang ajar.

Kurang ajar itu kan kesimpulan, harusnya ada fakta-fakta, apa sih kurang ajarnya.

Artinya dia memprovokasi suaminya untuk membunuh. Itu tanggal 7 dia telepon, sehingga suaminya di Jakarta sudah menunggu untuk merancang kejahatan,” beber Kamaruddin Simanjuntak.

Ia juga mengatakan bahwa peran Putri Candrawathi selanjutnya yakni ikut dalam rapat bersama Ferdy Sambo yang saat itu sedang merencanakan pembunuhan.

“Pertama mereka bujuk Bripka RR untuk membunuh, dengan hadiah Rp 1 M, tapi Bripka RR enggak sanggup, mentalnya enggak kuat membunuh bawahannya,” kata dia.

Kemudian Ferdy Sambo pun memerintah Bripka RR untuk meminta Bharada E naik ke lantai 3.

Baca juga: Bharada E Tidak Ajukan Eksepsi, Minta Ferdy Sambo Cs Dihadirkan ke Sidang

“Tapi Bripka RR punya kesalahan, harusnya menyuruh lari karena akan diperintah membunuh.

Atau bilang ‘kalau kau nanti diminta oleh Putri untuk membunuh, atau Ferdy Sambo, biar dikasih Rp 1 m juga jangan mau’, harusnya kan begitu, tapi ini dibiarkan,” kata Kamaruddin lagi.

Karena belum dapat bocoran sebelumnya, Bharada E yang memiliki pangkat paling rendah di kepolisian pun hanya bisa menuruti permintaan Ferdy Sambo.

“Artinya Putri ikut merancang pembunuhan itu dan menyiapkan uangnya, ya ada perannya jelas.

Menyiapkan uangnya dan merancang pembunuhannya.

Kemudian mengajari Ferdy Sambo untuk menggunakan sarung tangan supaya tidak ada jejak mesiu, lalu berangkat bersama-sama ke rumah Duren Tiga dari Saguling,” tuturnya.

Kemudian, lanjut dia, Putri Candrawathi juga membujuk Brigadir J untuk ikut ke rumah dinas Ferdy Sambo yang jadi tempat dirinya dieksekusi.

“Karena Yosua tidak tahu apa-apa, maka ketika tiba di rumah Duren Tiga, Ferdy Sambo mengklarifikasi ke almarhum, kau kurang ajar katanya sama istri saya,” ujarnya.

Baca juga: Baru Terungkap, ART Adzan Romer Todongkan Pistol ke Arah Ferdy Sambo usai Terbunuhnya Brigadir J

Karena Brigadir J tidak mengerti, ia pun bertanya pada Ferdy Sambo apa maksud kurang ajarnya.

“Tapi dia langsung ditembak oleh Bharada E, kemudian ditembak juga oleh Ferdy Sambo dengan gaya tembakan eksecution style,” jelas Kamaruddin.

Ia pun kembali menegaskan bahwa Putri Candrawathi lah otak di balik pembunuhan terhadap Brigadir J.

“Putri Candrawathi itu otaknya, sebetulnya Ferdy Sambo itu ngikuti dia.

Karena dia hasratnya tidak terpuaskan, tidak sampai dia mendapatkan kepuasan itu dari Ferdy Sambo, maka dia provokasi suaminya dengan menuduh almarhum kurang ajar,” kata dia.

Sebab jika memang benar Brigadir J melecehkan dirinya, maka Putri Candrawathi harusnya melapor ke polisi.

“Harusnya kan ada dialog, di hadapan polisi, di hadapan penyidik, dilaporkan ke polisi.

Kurang ajar bagaimana? Baru Yosua mengatakan yang sebenarnya,” kata dia.

Tak hanya itu, Kamaruddin Simanjuntak juga mengklaim punya rahasia besar soal Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

“Ada rahasia yang masih belum saya kasih tahu, nanti akan banyak wanita lain yang tersandera.

Dia bukan orang suci kok, mereka ini sudah biasa party kok dengan yang lain.

Jadi itu rahasia saya, saya yang mengetahui itu.

Tempatnya di mana saya tahu kok,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved