Adian Napitupulu Kenang Sabam Sirat, Pernah Menelepon Jam Dua Pagi Saat Dikepung Polisi dan Diangkat

Menurut anggota DPR itu, ide dan gerakan Sabam Sirait sangat menginspirasi dan masih relevan untuk dilakukan oleh aktivis pergerakan di era ini.

charlessianipar.com
Aktivis 98 Adian Napitupulu mengenang Sabam Sirait sebagai tokoh yang tidak pilih-pilih dalam berkomunikasi. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Setahun lebih sudah Sabam Sirait pergi. Aktivis 98 Adian Napitupulu mengenang Sabam Sirait sebagai tokoh yang tidak pilih-pilih dalam berkomunikasi.

Ia berkisah, ketika masih mahasiswa, mendapatkan respons baik ketika menelepon tokoh PDIP itu pada waktu dini hari.

Saat itu, ketika melakukan pengorganisiran, Adian bersama massa pernah dikepung aparat di daerah Bogor. Kemudian, satu-satunya yang ditelepon oleh pentolan Forkot itu adalah Sabam Sirait.

“Nah, itu jam 2 pagi dan diangkat. Itu luar biasa. Itu lah Bang Sabam,” kata Adian Napitupulu dalam diskusi mengenang satu tahun wafatnya Sabam Sirait di Gedung Joeang 45, Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Kenangan lainnya yang masih melekat di kepala Adian adalah ketika mendapat pesan dari Sabam Sirait untuk turun ke basis rakyat, guna mendekatkan diri dan mengetahui apa yang menjadi keluhan dan persoalan rakyat.

“Datang ke rakyat, ya turun ke sana, organisir itu dan sebagainya. Dan kita lihat dia menjalankan itu sebelum peristiwa 27 Juli."

Baca juga: KPK Tolak Selesaikan Kasus Gubernur Papua Lukas Enembe Secara Adat

"Dia intensife di situ menggalang teman-temannya, berkumpul, mendatangi, berdiskusi,” kenang Adian terhadap Sabam Sirait.

Menurut anggota DPR itu, ide dan gerakan Sabam Sirait sangat menginspirasi dan masih relevan untuk dilakukan oleh aktivis pergerakan di era ini.

“Ada satu posko di depan Gedung 58 itu, posko pemuda dan mahasiswa, kita kumpul semua di situ, dan dia mau datang, mau duduk sama-sama di situ,” kenang Adian lagi.

Baca juga: TGIPF Kanjuruhan Buka Peluang Rekomendasikan Terobosan Hukum di Sepak Bola Nasional

Adian menambahkan, perjuangan Sabam Sirait sebagai tokoh demokrasi harus dipertahankan dan diperjuangkan bersama bangsa hari ini.

Terlebih, dalam menjaga ancaman Pancasila yang tidak berhenti dirongrong oleh kelompok-kelompok radikal dan ideologi transnasional.

Menurutnya, sejauh ini Pancasila berhasil menjaga kondusivitas dan menyatukan keberagaman yang menjadi kekayaan Republik Indonesia.

Baca juga: Cuma Kerja 10 Hari, Jumat Pekan Ini TGIPF Tragedi Kanjuruhan Bakal Serahkan Laporan kepada Jokowi

“Nah untuk itu, Pancasila dengan segala macam kekurangannya dan seluruh penerjemahannya hari ini, tapi paling tidak selama 77 tahun Indonesia merdeka, ia mampu menjaga bangsa ini dari Sabang sampai Merauke,” papar Adian.

Sementara, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto mengenang Sabam Sirait sebagai tokoh demokrasi yang sangat mencintai Indonesia.

"Tokoh demokrasi yang sangat mencintai Indonesia. Selama hidupnya, telah banyak gagasan dan pemikiran yang disumbangkan bagi bangsa dan negaranya, terutama yang terkait dengan nasionalisme, kebhinnekaan, dan keutuhan NKRI," papar Sidarto. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved