Polisi Tembak Polisi
Dengar Cerita Putri Candrawathi Soal Kekerasan Seksual, Ferdy Sambo Malah Mau Main Badminton
Ferdy Sambo yang emosional dan menangis setelah dengar cerita Putri Candrawathi malah mau main badminton dan diklaim tidak berencana bunuh Brigadir J
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
"Dan kemudian FS memanggil RR dan RE secara terpisah di rumah Saguling di lantai 3 tersebut," tambahnya.
Baca juga: Dalam Kasus Ferdy Sambo, Febri Diansyah Sebut Justice Collaborator Harus Jujur dan Tidak Berbohong
Namun pada saat itu, kata Febri Dianyah, Putri Candrawathi sudah masuk ke dalam kamar.
"RR dan RE melihat FS dalam kondisi yang sangat emosional dan bahkan menangis pada saat itu," ujar Febri Diansyah.
Dalam keadaan emosional dan menangis kata Febri Diansyah, Ferdy Sambo justru bersiap menuju lokasi main badminton.
Baca juga: Terungkap, Adik Brigadir J Datangi Rumah di Saguling Sesaat Sebelum Pembantaian, Tapi Diusir
"Kemudian FS bersiap menuju lokasi tempat main badminton. Jadi awalnya rencana FS adalah dari rumah Saguling pergi main badminton," kata Febri Diansyah.
"Namun kemudian ada lokasi yang ke-3 yaitu di rumah Duren Tiga. Ibu Putri melakukan isolasi di kamar, kemudian FS secara terpisah, secara tiba-tiba menyuruh sopir untuk mundur sesaat setelah melewati Rumah Duren Tiga," kata Febri.
"Jadi pada saat itu niat FS dari rumah di Saguling adalah pergi main badminton, namun ketika FS melihat di depan rumah Duren Tiga, sampai lewat beberapa meter jaraknya, Dia kemudian memerintahkan sopir untuk berhenti. Meskipun tidak ada rencana pada saat itu ke rumah Duren Tiga," klaim Febri Diansyah.
Baca juga: Ada Firasat Buruk, Reza Adik Brigadir J Datangi Rumah Saguling Sebelum Pembunuhan, tapi Dilucuti
Kemudian, katanya di rumah Duren Tiga, Ferdy Sambo melakukan klarifikasi terhadap J tentang kejadian di Magelang.
"Dan memang ada perintah FS pada saat itu, yang dari berkas yang kami dapatkan, itu perintahnya adalah 'Hajar Chard'. Namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu," kata Febri Diansyah sambil membaca catatannya.
Dari sana kata Febri, Ferdy Sambo kemudian panik dan memerintahkan ajudan untuk memanggil ambulans.
Baca juga: 100 Hari Meninggalnya Brigadir J, Keluarga Gelar Doa Bersama dan Nyalakan Seratus Lilin
"Kemudian FS menjemput Ibu Putri dari kamar dengan mendekap wajah Putri agar tidak melihat peristiwa dan kemudian memerintahkan RR mengantar bu Putri ke rumah Saguling," katanya.
Semua itu kata Febri Diansyah adalah fase pertama rangkaian peristiwa.
"Setiap peristiwa ini ada pokok pokoknya. Setiap peristiwa ini tentu saja harus diuji nanti dalam proses persidangan. Kami menuangkan ini berdasarkan berkas yang sudah kami dapatkan, berdasarkan bukti-bukti yang diakui secara hukum dalam konteks hukum acara pidana kita yaitu di KUHAP," ujar Febri Diansyah. (budi sam law malau)