Haji dan Umrah
Anggito Abimanyu Gandeng BI untuk Meningkatkan Layanan Haji dan Umrah Lewat Digitalisasi
Kepala BPKH Anggito Abimanyu berupaya meningkatkan layanan haji dan umrah, caranya menggandeng BI.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI menggandeng Bank Indonesia (BI) untuk digitalisasi dan inklusivitas ekosistem haji.
Caranya dengan menggelar Konferensi Haji Internasional ke-4 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022).
Kepala Pelaksana BPKH RI Anggito Abimanyu mengatakan, konferensi haji kali ini fokus pada masalah inklusivitas dan pengembangan digitalisasi layanan haji dan umrah.
Ada dua topik yang dibahas, antara lain inklusivitas dan digitalisasi dalam kebijakan tingkat tinggi, dan kedua penerapan praktis digitalisasi haji dan umrah.
Menurut anggito, ada beberapa alasan inklusivitas dan pengembangan digitalisasi layanan haji dan umrah adalah isu yang sangat penting.
Pertama, ibadah haji dan umrah berkaitan dengan rukun Islam, sehingga misi haji atau penyelenggara harus meningkatkan kualitas layanannya secara bertahap.
“Layanan yang dimaksud untuk ibadah haji dan umrah ini meliputi aspek ritual, pengajaran dan pelatihan, serta pemberian fasilitas seperti penerbangan, akomodasi dan katering yang disediakan oleh teknologi dan informasi (TI),” kata Anggito, Minggu (9/10/2022).
Baca juga: Lakukan Shalat Isroq Pahalanya Sebanding dengan Ibadah Haji dan Umrah
Untuk alasan kedua, kata Anggito, terdapat fakta bahwa layanan-layanan tersebut mencakup berbagai masalah di luar aspek keagamaan.
Mulai dari penyediaan visa, keamanan, aspek pariwisata, logistik, teknologi kesehatan, bisnis dan keuangan.
“Oleh karena itu, pelaksanaan haji dan umrah harus inklusif dengan memberikan akses yang sama, bagi orang-orang yang mungkin selama ini dikecualikan,” ujarnya.
Baca juga: Arab Saudi Hapus Aturan Tes PCR dan Karantina, Gus Muhaimin Minta Biaya Haji dan Umrah Diturunkan
Terakhir, Anggito menyebut digitalisasi haji dan umrah harus memenuhi kebutuhan untuk mengatasi masalah inklusivitas ini.
Digitalisasi haji dan umrah dalam platform global yang terhubung ke semua negara di dunia, harus dapat diakses oleh masyarakat.
Karena itu, setiap misi haji harus membangun sistem digital yang menghubungkan layanan operasi dan keuangan.
Adapun konferensi haji internasional ini diawali dengan membahas digitalisasi dan inklusivitas ekosistem haji di tingkat pemerintahan.
