Program JKN Tanggung Biaya Operasi Jantung Sang Ibu Berbiaya Ratusan Juta

Sherly beruntung kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional telah meringankan beban keluarga dalam pembiayaan kesehatan, khususnya bagi sang ibu.

istimewa
Sherly peserta Program JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD beruntung kehadiran Program JKN telah menanggung seluruh biaya pengobatan bagi sang ibu yang menjalani operasi bypass jantung. 

WARTAKOTA, TIGARAKSA - Bukan hal yang mudah bagi Loa Tjoen Lian (71) berjuang untuk meningkatkan kesehatannya pasca serangan jantung yang dialaminya sepuluh tahun yang lalu.

Ia selalu di dampingI oleh anaknya, Sherly (46), selama perjuangan melawan penyakitnya.

Sherly beruntung kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah meringankan beban keluarga dalam pembiayaan kesehatan, khususnya bagi sang ibu.

“Sepuluh tahun lalu, ibu saya terkena serangan jantung dan membuat khawatir kami sekeluarga. Saat itu kami belum memiliki jaminan kesehatan sehingga biaya pengobatannya menggunakan uang pribadi. Biaya yang cukup tinggi sangat terasa sekali bagi keluarga kami. Beruntung, di tahun 2014 Program JKN hadir dan membawa harapan baru bagi kami sekeluarga,” ujar Sherly beberapa waktu lalu.

Sejak terdaftar sebagai peserta JKN, keluarga mereka sangat bergantung pada manfaat Program JKN. Khususnya, dalam pembiayaan pengobatan bagi sang ibu pasca serangan jantung. Saat itu, Loa membutuhkan penanganan lebih lanjut dengan menjalani tindakan operasi bypass jantung.

Baca juga: Tanpa Program JKN, Sukarnih Harus Tanggung Biaya Pengobatan Sang Ibu Capai Rp 45 Juta

Ia menyadari bahwa tindakan tersebut sangat membutuhkan biaya besar dan akan memberatkan kondisi finansial keluarga apabila tanpa adanya pembiayaan dari Program JKN.

“Kami sangat beruntung operasi bypass jantung dapat ditanggung seluruhnya oleh BPJS Kesehatan. Ditambah, ia juga diharuskan menjalani operasi katarak di kedua matanya. Kalau tanpa JKN mungkin kami akan kesulitan menutup biaya pengobatannya,” ujar Sherly.

Sherly menyadari bahwa kedua tindakan tersebut berbiaya ratusan juta. Ia pun bersyukur sekali tidak ada kesulitan karena seluruh prosesnya dipermudah.

“Meskipun kami dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD, tidak ada perbedaan pelayanan, semua sama rata,” jelas Sherly.

Baca juga: Berkat Program JKN-KIS, Rianti Jalani Dua Kali Persalinan Caesar Tanpa Biaya

Menyadari akan manfaat JKN yang begitu besar bagi keluarganya, ia berharap program ini juga dapat membantu masyarakat lainnya yang kurang mampu.

Rasa syukurnya tak berhenti sampai disitu karena keluarganya terdaftar sebagai peserta PBI APBD, dimana iurannya dibantu oleh Pemerintah Daerah.

Ia terus mendukung Program JKN semakin optimal dalam memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved