Rusuh Arema Persebaya
Ketum PAN Zulkifli Hasan Berduka Atas Tragedi Kanjuruhan, Kecam Penggunaan Gas Air Mata di Stadion
Tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya menjadi perhatian nasional bahkan publik dunia.
Presiden meminta Menpora, Kapolri dan Ketum PSSI melihat kondisi korban yang sedang dirawat di rumah sakit serta bertakziah kepada keluarga korban yang meninggal.
"Menindaklanjuti arahan tersebut, saya segera berkoordinasi dengan Kapolri dan Ketum PSSI untuk segera mengambil langkah penanganan secara cepat dan tepat," katanya.
Menpora berharap dilakukan evaluasi secara menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepak bola.
Baik kompetisi maupun turnamen, agar tragedi di Kanjuruhan ini tidak terulang lagi di masa depan.
"Kita jadikan tragedi ini sebagai pelajaran berharga yang memilukan kita semua dan harus menjadi yang terakhir. Kepada mereka yang harus bertanggung jawab tentu harus bisa mempertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku," tuturnya.
"Baik itu aturan FIFA, aturan PSSI dan aturan-aturan lainnya yang berlaku di negara ini. Setelah saya dan Kapolri serta Ketum PSSI tiba di Malang akan segera menginformasikan perkembangan berikutnya," sambung Menpora.
Selain itu, Menpora juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas tewasnya 129 orang akibat kerusuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kerusuhan Stadion Kanjuruhan saat Arema vs Persebaya
"Pemerintah secara umum dan khususnya Bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang pada tanggal 1 Oktober 2022," ujar Zainudin.
"Pada keluarga yang ditinggalkan supaya diberi kekuatan dan ketabahan oleh Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dalam menerima musibah ini," tutup Menpora.