Berita Karawang

Dinkes Karawang Bakal Lakukan Tracking Penyebaran HIV/AIDS melalui Transmisi Seksual

Dinkes Karawang belum memiliki data mapping dan belum melakukan tracking penyebaran HIV melalui transmisi seksual di Kabupaten Karawang.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Ilustrasi HIV/AIDS 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG----- Dinas Kesehatan Karawang bakal melakukan tracking penyebaran HIV/AIDS melalui transmisi seksual.

Pasalnya, penderita HIV sangat tinggi dan didominasi penyebarannya karena seks bebas.

"Persoalan HIV di Kabupaten Karawang ini agak rawan yah, mengingat para penderita HIV ini harus kita jaga privasinya agar tidak menimbulkan hal-hal lain yang berdampak ke pengidap," kata Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Endang Suryadi, pada Rabu (28/9/2022).

Endang mengaku, Dinkes Karawang belum memiliki data mapping dan belum melakukan tracking penyebaran HIV melalui transmisi seksual di Kabupaten Karawang.

Baca juga: Edukasi Pencegahan HIV/AIDS, Ada Art Exhibition Hotel for Play di Lotte Shopping Avenue

"Untuk sementara kita masih memberikan kebebasan untuk mereka yang ingin tes ke Puskesmas ataupun rumah sakit yang sudah memiliki layanan tes HIV. Jadi, belum kita lakukan hal seperti itu," jelasnya.

Karena banyak bertambahnya penderita HIV yang setiap tahunnya, kata Endang, Dinkes Karawanf akan segera melakukan tracking serta mapping penyebaran HIV melalui transmisi seksual guna upaya mengendalikan penyebaran HIV.

"Kita akan jadwalkan, semoga ada anggarannya dan seharusnya memang begitu, harus ditracking sampai ke akarnya," katanya.

Baca juga: Aktivis Panik Lihat Perkembangan Kasus HIV/AIDS, Minta Pemkab Karawang Buat Aturan Pranikah

Selain, dia menambahkan akan terus gencar melakukan pengobatan para penderita untuk memperkecil peluang penyebarannya.

"Maka kita pastikan stok obat ARV dan selalu tersedia dan terdistribusi dengan baik," tandasnya. 

Aturan pranikah

Pemerintah Kabupaten Karawang sebelumnya diminta untuk membuat aturan agar diwajibkan tes HIV/AIDS bagi pasangan yang hendak menikah atau pra nikah.

Pasalnya, langkah itu dilakukan guna mencegah penularan HIV/AIDS yang semakin bertambah banyak di Karawang.

Aktivis pencegahan dan perawatan penyakit menular seksual, Iwan Somantri Amintapradja menyatakan sebanyak 260 Ibu Rumah Tangga (IRT) dan 43 Balita di Kabupaten Karawang terdeteksi virus HIV.

Hal itu dikarenakan tidak terdeteksinya secara dini terhadap pasangan yang hendak nikah tersebut.

"Karena ketika nikah terkadang tidak terbuka atau jujur atas penyakitnya. Atau mungkin saja tidak tahu karena belum pernah dites HIV," katanya, Sabtu (24/9/2022).

Menurutnya, kondisi penularan HIV di Karawang sangat memprihatinkan, bukan hanya IRT dan balita, melainkan ada juga 42 usia produktif yang diantaranya 33 putra dan 9 putri di Kabupaten Karawang yang terdeteksi virus HIV.

Baca juga: Prof Zubairi Djoerban Pilih Setia pada Pasangan Ketimbang Poligami untuk Pencegahan HIV/AIDS

"Ini sudah keadaan genting, dan masih banyak lagi di luar sana yang belum terdekteksi," ungkapnya.

Tidak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Karawang harus sadar akan virus HIV yang bisa menjadi bom waktu jika tidak ditangani dengan baik dan benar.

"Kita lihat, pemimpin kita seorang dokter, seharusnya bisa lebih sadar akan bahaya dari virus HIV ini," ujarnya 

Dikatakannya, penangannya bukan hanya penyuluhan saja. Akan tetapi, harus ada langkah tegas seperti aturan tes HIV saat ingin melakukan pernikahan atau dilakukan tes HIV secara serentak di Kabupaten Karawang. 

Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Karawang Meledak, 7 Puskesmas dan 2 Rumah Sakit Sediakan Obatnya

Ia juga mengatakan bahwa, tes HIV ini guna mengetahui berapa jumlah sebenarnya pengidap HIV di Karawang. 

"Ini bukan persoalan satu atau dua orang saja, melainkan berkaitan dengan ribuan nyawa dan masa depan anak cucu kita ini," tandasnya.

Sebanyak 2.052 warga Karawang, Jawa Barat terinfeksi HIV/AIDS. Puluhan diantaranya pelajar dan mahasiswa.

Hal itu berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Baca juga: Ada yang Masih Pelajar, Homoseksual Jadi Penyebab Kasus HIV/AIDS di Karawang Meledak

"Kasus HIV/AIDS ada 2.052 kasus, ini data kumulatif sejak tahun 1992 sampai Juni 2022," kata Juru Bicara KPA Karawang, Yana Aryana, kepada TribunBekasi.com, pada Rabu (31/8/2022).

Yana menjelaskan, rata-rata warga terkena HIV/AIDS merupakan usia produktif mulai 20 hingga 29 tahun. Akan tetapi dari data itu juga ada pelajar dan mahasiswa.

"Angka kumulatif usia produktif yang terinfeksi itu ada 684. Untuk pelajar ada 28 orang dan mahasiswa 25 orang," ucanya.

Dikatakannya, untuk penyebaran HIV/AIDS didominasi terjadi karena perilaku seks bebas.
Untuk itu, KPA Karawang selalu gencar melakukan sosialisasi mengenai HIV/AIDS mulai dari informasi tentang penyakitnya, penularannya, hingga penanganannya.

Pihaknya juga mulai menyasar remaja dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Seperti di sekolah-sekolah dan kampus.

"Kita masuk ke Majlis Taklim, ke kader posyadu, hingga di dunia kerja, kita masuk ke perusahaan juga untuk kegiatan sosialisasi," ungkap dia.

Yana juga kembali menegaskan agar masyarakat menghindari seks bebas dan wajib setia dengan pasangannya. Kemudian jika mengalami gelaja HIV/AIDS untuk segera memeriksakan diri.

"Yang punya prilaku atau gejala ayo tes, semakin cepat semakin baik dalam penanganan, HIV sudah ada obatnya," tandasnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved