Pilpres 2024

SBY Dinilai Manfaatkan Kekhawatiran Banyak Pihak Soal Pilpres Cuma Dua Paslon untuk Kepentingan AHY

Pernyataan SBY tersebut juga bisa jadi untuk kepentingan AHY maju di pilpres, bila ada lebih dari dua pasangan calon (paslon).

Istimewa
Lili Romli, peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menilai, pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal Pemilu 2024 berpotensi tidak jurdil, bisa jadi untuk kepentingan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Lili Romli, peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menilai, pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal Pemilu 2024 berpotensi tidak jurdil, bisa jadi untuk kepentingan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Awalnya, Romli mengatakan pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu harus jadi perhatian, terlepas anaknya, AHY, akan maju pada Pilpres 2024

"Saya kira apa yang disampaikan oleh Pak SBY harus menjadi perhatian bersama, terlepas bahwa di belakang itu dikaitkan dengan AHY agar bisa maju sebagai capres atau cawapres," kata Romli kepada Tribunnews, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Partai Tiga Besar Pemenang Pemilu 2019 Dinilai Diuntungkan Jika Nomor Urut Parpol Tidak Diubah

Romli menduga pernyataan SBY tersebut didasari pengalaman Pilpres 2019 hanya ada dua paslon.

"Karena bisa saja kekhawatiran itu mengingat pengalaman pilpres yang lalu ada dua pasang, dan existing koalisi besar," ujarnya.

Ia menjelaskan, pernyataan SBY tersebut juga bisa jadi untuk kepentingan AHY maju di pilpres, bila ada lebih dari dua pasangan calon (paslon).

Baca juga: SBY Sebut Pemilu 2024 Berpotensi Tidak Jujur dan Adil, Waketum PPP: Prasangka Berlebihan

"Jadi kalau saya baca, selain bisa jadi ada kepentingan AHY agar bisa maju jika lebih dari tiga pasang calon, namun kekhawatiran akan ada hanya dua pasangan capres juga sudah menjadi concern banyak orang."

"Nah, dalam konteks itu, SBY lalu, dalam tanda petik, 'memanfaatkan' kondisi kekhawatiran tersebut," ulas Romli.

SBY: Saya Mendengar dan Mengetahui Ada Tanda-tanda Pemilu 2024 Bisa Tidak Jujur dan Tak Adil

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bakal turun gunung pada Pemilu 2024, karena melihat ada tanda-tanda pemilu bakal digelar tidak jujur dan adil.

Hal itu disampaikan SBY dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC).

SBY mengatakan dirinya terpaksa turun gunung menghadapi Pemilu 2024, karena ada tanda-tanda pemilu tidak jujur.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapai Pemilu 2024 mendatang?"

"Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY dalam sebuah video yang beredar, dikutip Tribunnews, Jumat (16/9/2022).

Menurut SBY, ada yang menginginkan Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Modal Jadi Kepala Daerah Paling Murah Rp30 Miliar, KPK: Demokrasi Jadi Transaksi Bisnis

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved