Usulkan MKD Panggil KSAD Soal Perintah Kecam Effendi Simbolon, Habiburokhman: Kok DPR Diintimidasi?

Hal itu terkait video KSAD memberikan perintah kepada jajaran TNI AD, untuk mengecam anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.

Editor: Yaspen Martinus
Koalse foto Instagram
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Habiburokhman mengusulkan pihaknya memanggil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. 

"Saya tekankan lagi tidak ada lagi pengondisian dari Effendi Simbolon untuk minta-minta ke wilayah."

Baca juga: Bawaslu Tolak Semua Gugatan Dugaan Pelanggaran Administrasi Pemilu 2024 yang Dilaporkan Tujuh Parpol

"Enggak usah takut kita, kalian enggak usah takut. Tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya," beber Dudung.

Video kemudian terpotong di pernyataan tersebut.

Tribunnews telah meminta konfirmasi kepada Kepala Dinas Penerangan TNI AD Kolonel Arh Hamim Tohari terkait video yang beredar tersebut.

Baca juga: Bikin Prajurit Tersinggung karena Bilang TNI Seperti Gerombolan, Effendi Simbolon Minta Maaf

Melalui keterangan resmi Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Hamim merespons permintaan maaf anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon terkait penyataannya yang dinilai menyinggung prajurit TNI.

Hamim mengatakan, dengan disampaikannya permintaan maaf tersebut, maka peristiwa itu perlu dijadikan pembelajaran bagi semuanya dalam berucap dan bersikap.

"Dengan telah dilakukannya jumpa pers oleh Efendi Simbolon dan penyampaian permintaan maaf."

Baca juga: Besok Gelar Rapimnas, Partai Demokrat Bakal Bahas Koalisi Hingga Capres

"Maka marilah kita semuanya menjadikan peristiwa tersebut sebagai pembelajaran untuk semuanya dalam berucap dan bersikap," ucap Hamim ketika dihubungi Tribunnews, Rabu (14/9/2022).

Ia mengajak semua pihak saling menghormati dan menghargai, sehingga komitmen bersama untuk secara sinergi bekerja demi NKRI tidak ternodai.

"Kita harus segera melupakan perbedaan yang terjadi, dan melangkah bersama-sama membangun negara dan bangsa dalam soliditas yang kuat," ujarnya.

Baca juga: Effendi Simbolon Sudah Minta Maaf Langsung kepada Panglima TNI, KSAD Belum Merespons

Hamim juga menjelaskan mengenai reaksi prajurit TNI, Purnawirawan, dan masyarakat sipil melalui media sosial terhadap pernyataan Effendi, dalam rapat pembahasan anggaran antara Komisi I DPR bersama Kementerian Pertahanan dan TNI pada 5 September 2022.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut perlu dijadikan pelajaran, karena saat ini setiap orang bisa menyampaikan dan mengakses informasi melalui media sosial secara langsung dan cepat.

Sehingga, kata dia, banyak hal yang terekspose di media sosial, kemudian langsung dilihat dan direspons oleh orang lain.

Baca juga: Singgung Zaman SBY, Mahfud MD: Sampai Detik Ini Belum Ada Rahasia Negara Bocor

Video dari prajurit maupun masyarakat yang beredar, kata dia, mungkin saja terjadi sebagai reaksi spontan atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved