Kenaikan Harga BBM

Komentari Dampak Kenaikan Harga BBM Bagi Warga Jakarta, Anies Baswedan: Dalam Proses Pengaturan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara terkait kenaikan harga BBM dan saat ini sedang berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Warta Kota/Leonardus Wical Zelena Arga
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara terkait kenaikan harga BBM dan saat ini sedang berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, ketika ditemui di Rusunami Nuansa Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (8/9/2022). 

WARTAKOTALIVE.COM, CIPAYUNG - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat suara terkait kenaikan harga BBM yang masyarakat Indonesia, khususnya warga Ibu Kota.

"Soal BBM, nanti Pak Kadishub (Kepala Dinas Perhubungan) menjelaskan lebih lanjut ya," ujar Anies, Kamis (8/9/2022).

Saat ditemui usai meresmikan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Nuansa Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Anies mengatakan pihaknya sedang dalam proses pengaturan.

Pengaturan yang dimaksud adalah antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, terkait kebijakan tarif transportasi.

Baca juga: Jabatan Gubernur DKI Jakarta akan Berakhir, Anies Baswedan Pastikan Program DP 0 Rupiah Rampung 2024

"Kami sedang dalam proses pengaturan ya, kalau selesai nanti kami umumkan. Ini juga lagi pada rapat, begitu final akan kami sampaikan ke masyarakat," ujar Anies.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria angkat suara terkait kenaikan harga BBM di Indonesia.

"Antisipasi kenaikan BBM itu kan sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menyampaikan kepada publik," ujar pria yang akrab dipanggil Ariza, Senin (5/9/2022).

Saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Ariza mengatakan bahwa keputusan pemerintah tersebut karena dampak krisis.

Salah satunya perang Ukraina dengan Rusia yang hingga saat ini masih berlangsung. Selain itu, Ariza menyebutkan krisis pangan, finansial, dan energi di dunia, turut menjadi faktor penyebab pemerintah menaikkan harga BBM.

Baca juga: Anies Baswedan Tegaskan Program DP 0 Rupiah Hanya untuk Warga Jakarta dengan Penghasilan di Atas UMP

"Pemerintah pusat kan juga sudah menyiapkan lebih dari Rp 500 triliun untuk subsidinya. Jadi selama ini tidak ada pilihan bagi pemerintah pusat kecuali menaikan," ujar Ariza.

Ariza mengatakan, hal itu karena selama ini menurut pemerintah pusat subsidi BBM yang diberikan lebih dinikmati oleh kelompok menengah ke atas.

Oleh karena itu subsidinya dialihkan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang sasarannya memang kepada kelompok menengah ke bawah.

Adanya kenaikan BBM tersebut, Ariza mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khawatir akan banyak terjadi unjuk rasa oleh berbagai macam kalangan masyarakat.

"Kami minta kepada masyarakat khususnya yang ada di DKI Jakarta, untuk menyikapi kenaikan BBM secara bijak," ujar Ariza.

Baca juga: Aksi Unjuk Rasa di Kawasan Patung Kuda Ricuh, Massa BEM SI Saling Dorong dengan Polisi

Ia mengimbau, apabila terjadi unjuk rasa jangan sampai berujung anarkis yang malah membuat rugi baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved