Polisi Tembak Polisi
Hari Ini Ferdy Sambo Dites Kebohongan, Polri Bilang Akurasi Alat Lie Detector 93 Persen
Dedi menuturkan, nantinya proses lie detector terhadap Ferdy Sambo dilaksanakan di laboratorium forensik (labfor) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ferdy Sambo, tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, dijadwalkan diuji kebohongan, Kamis (8/9/2022) hari ini.
"Ya, betul (Ferdy Sambo uji lie detector hari ini)," kata Dedi saat dikonfirmasi, Kamis (8/9/2022).
Dedi menuturkan, nantinya proses lie detector terhadap Ferdy Sambo dilaksanakan di laboratorium forensik (labfor) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Tes lie detector FS di Labfor Sentul," ungkapnya.
Akurasi di Atas 90 Persen
Alat lie detector aias poligraf Polri disorot, karena dipakai dalam pemeriksaan di kasus Brigadir Yosua. Namun, spekulasi liar di media sosial dibantah oleh pihak kepolisian.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, poligraf milik Polri merupakan alat canggih yang diimpor dari Amerika Serikat. Tingkat akurasinya pun di atas 90 persen.
"Alat poligraf yang digunakan oleh kita ini semuanya sudah terverifikasi dan alat poligraf dunia."
"Alat yang kita punya ini alat dari Amerika tahun 2019, dan tingkat akurasinya 93 persen," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).
Dedi menuturkan, tingkat akurasi tersebut menandakan penggunaan lie detector merupakan pro justitia. Sebab, tingkat akurasinya masih di atas 90 persen.
"Kalau di bawah 90 persen itu tidak masuk dalam ranah pro justitia."
Baca juga: Putri Candrawathi Tak Ditahan, Deolipa Surati Kapolri Minta Kabareskrim dan Dirtipidum Dicopot
"Kalau masuk dalam ranah pro justitia berarti hasilnya penyidik yang berhak mengungkapkan ke teman-teman. Termasuk nanti penyidik juga mengungkapkan ke persidangan," jelasnya.
Dedi mengakui lie detector kerap digunakan dalam pemeriksaan di kasus Brigadir Yosua. Di antaranya, pemeriksaan terhadap tersangka Putri Chandrawati dan asisten Putri, Susi.
"Jadi hasil poligraf setelah saya berkomunikasi dengan Puslabfor dan juga operator poligraf, bahwa hasil poligraf atau lie detector itu adalah pro justitia," bebernya. (Igman Ibrahim)