Warga Marunda Kembali Keluhkan Pencemaran Debu Batu Bara di Lingkungannya
Warga di wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara kembali mengeluhkan ada pencemaran debu batubara yang menimpa permukiman masyarakat setempat.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, CILINCING - Warga di wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara kembali mengeluhkan pencemaran udara debu batubara.
Pasalnya sejak Sabtu (3/9/2022) hingga Minggu (4/9/2022) kemarin, serbuk-serbuk hitam pekat berterbangan di sejumlah tempat.
Bahkan, debu-debu hitam pekat tersebut sudah mengotori lantai rumah warga hingga memasuki area Museum Kebaharian Jakarta Rumah Si Pitung.
Video amatir kiriman warga memperhatikan aktivitas pemindahan batu bara dari kapal tongkang di perairan dekat Jalan Kompleks Marunda pada Minggu (4/9/2022) pukul 08.58 WIB.
Baca juga: Pencemaran Batubara di Marunda Membuat Warga Geram, Ada Banyak Debu Hitam di Rusun
Seorang warga Cecep Supriadi, debu-debu berwarna hitam pekat masuk ke pemukiman, Sabtu (3/9/2022) pagi.
"Ia kemarin baru terjadi pada tanggal 3 September 2022, hari Sabtu, debu itu masuk dari pagi sampai siang dan sampai saat ini juga masih banyak banget," kata Cecep saat dikonfirmasi, Senin (5/9/2022).
"Betul, debunya sama hitam pekat kayak sebelumnya. Makanya kita juga sudah kumpulkan bukti-buktinya. Banyak sekali ini mas, karena apa dari kemarin angin kencang," sambungnya.
Namun demikian, anggota Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) hingga saat ini belum tahu pasti sumber pencemaran debu batu bara tersebut.
Baca juga: Dijerat Sanksi Terkait Pencemaran Batubara, PT KCN Akan Pasang Alat Pemecah Angin
"Saya juga belum tahu, baru menduga dari PT Walijaya bongkar muat di wilayah Marunda juga tapi agak ke dalam dia. Karena dari kemarin ada beberapa kapal tongkang masuk. Kami juga belum tahu dari PT KCN (Karya Citra Nusantara) atau dari PT yang lain. Cuma kami itu dapat info ada tongkang masuk ke area pelabuhan tapi arahnya ke dalam ke PT Walijaya," ungkapnya.
Cecep menyebutkan, warga sudah melaporkan pencemaran debu batu bara tersebut pada Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup Jakarta Utara dan belum ada tindak lanjutnya.
"Kami sudah melaporkan pada pihak Kasudin Lingkungan Hidup, cuma dia bilang "siap" saja gitu. Tapi untuk tindak lanjut kedepannya belum ada kabar lagi dari Sudin LH Jakarta Utara," pungkasnya.
Sebelumnya, kasus pencemaran debu batu bara di wilayah Marunda juga terjadi pada awal tahun 2022 lalu hingga memasuki bulan Juni 2022 lalu.(m38)