Kenaikan Harga BBM

Tips Sandiaga Uno untuk Para Pelaku Ekonomi Kreatif dalam Menghadapi Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengakui kenaikan harga BBM bersubsidi sudah seharusnya disikapi dengan langkah-langkah mitigasi.

Editor: Panji Baskhara
Warta Kota
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (Sandiaga Uno) mengakui kenaikan harga BBM bersubsidi sudah seharusnya disikapi dengan langkah-langkah mitigasi. Foto: Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (Sandiaga Uno) 

WARTAKOTALIVE.COM - Hingga saat ini, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (Sandiaga Uno) masih menghitung dampak kenaikan harga BBM, ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Menurut Sandiaga Uno, pihaknya meyakini, kenaikan harga BBM harus disikapi dengan langkah-langkah mitigasi. 

"Berdasarkan diskusi kita dengan Deputi Gubernur Senior (Bank Indonesia) kenaikan di level pelaku ekonomi kreatif ini mungkin 10-20 persen," ujar Sandiaga Ino saat hadiri Dieng Culture Festival 2022, Sabtu (3/9/2022).

Sandiaga Uno mengaku percaya, apabila para pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata dapat melalui saat yang sulit ini dengan kenaikan harga BBM.

Baca juga: Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Bikin Beban APBN Berkurang atau Menambah Utang?

Baca juga: Kenaikan Harga BBM, Organda Kota Bekasi Tetapkan Tarif Sementara Angkutan Umum Naik Rp 500-1.000

Baca juga: Harga BBM Naik, Organda Kota Bekasi Tetapkan Tarif Sementara Angkutan Umum Naik Rp.500-1000

Dia menambahkan, dengan kenaikan harga BBM ini pemerintah akan hadir berikan solusi, pendampingan, fasilitasi kepada para pelaku ekonomi kreatif.

"Pendampingan dilakukan agar pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menyikapi bagaimana harga-harga bahan pokok, mereka bisa ikut mulai bertransformasi ke ekonomi hijau, tuturnya.

Dalam kesempatan ini Sandiaga memberikan tips bagi para pelaku ekonomi kreatif dalam menghadapi dampak kenaikan harga BBM satu ini.

Perhitungan secara cermat mengenai biaya produksi diperlukan bagi para pelaku ekonomi kreatif, yang mana nantinya biaya produksi ini akan dikalkulasi dengan mengikuti daya beli masyarakat.

Selain itu memperluas jejaring antar pelaku ekonomi kreatif juga menjadi hal yang baik untuk bisa saling menguatkan dan kompak.

"Ekonomi berbasis silaturahmi ini semakin kuat. Mereka bisa bertahan, kalau mereka kompak dalam menyikapi kenaikan ini dan  saling tolong menolong," tambahnya.

Kemudian perkuat sisi keuangan juga menjadi hal yang perlu dipertimbangkan

Bagaimana nantinya, langkah-langkah antisipatif untuk membantu permodalan, keringanan, bisa dihadirkan.

Menparekraf Sandiaga mengharapkan dengan kenaikan harga BBM ini akan turut serta betul-betul meningkatkan resiliensi dan ketangguhan dari UMKM nantinya.

"Beberapa bulan ke depan ini akan berat, tentunya kami tidak akan tinggal diam, kami akan turun ke lapangan memberikan masukan, dan bantuan sosial kepada pelaku kreatif," imbuhnya.

Sebelumnya, pemerintah telah resmi menaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax sejak hari kemarin, Sabtu (3/9/2022).

Harga Pertalite dari Rp7.650 rupiah per liter, menjadi Rp 10.000 rupiah per liter.

Sementara Solar naik dari harga Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 rupiah  per liter.

Serta Pertamax naik dari Rp 12.000 rupiah per liter menjadi Rp14.500 per liter. 

Harga terbaru ini sudah diberlakukan setelah 1 jam sejak diumumkan, pada pukul 14.30 WIB kemarin. 

Dengan kenaikan harga BBM ini akan turut berdampak di berbagai sektor perekonomian.

Harga BBM Naik Bikin Beban APBN Berkurang atau Menambah Utang?

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menanggapi naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Ia mengungkap berdasarkan survei pada 13 sampai 21 Agustus 2022, atau sebelum kenaikan harga BBM, hampir 60 persen responden tidak setuju harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan.

Tercatat, 58,7 persen responden yang menyatakan meski harga bahan bakar dunia saat ini alami peningkatan.

Tapi pemerintah harus berupaya agar harga bahan bakar tidak dinaikkan, termasuk jika harus menambah utang.

Hal tersebut disampaikannya dalam Rilis Survei Nasional LSI: "Kondisi Ekonomi dan Peta Politik Menjelang 2024" di kanal Youtube Lembaga Survei Indonesia LSI_Lembaga pada Minggu (4/9/2022).

"Ini yang terkait langsung dengan sekarang, apakah harga BBM perlu dinaikan supaya beban APBN berkurang, atau tidak dinaikan meskipun harus menambah utang?"

"Lagi-lagi hampir 60 persen masyarakat menyatakan sebaiknya BBM tak usah dinaikan walau itu akan menambah utang," kata Djayadi.

Sementara itu, sebanyak 26,5 persen responden yang setuju harga BBM dinaikkan.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan dalam Rilis Survei Nasional LSI: "Kondisi Ekonomi dan Peta Politik Menjelang 2024" pada Minggu (4/9/2022). (Tangkapan Layar: Kanal Youtube Lembaga Survei Indonesia LSI_Lembaga)

 

Mereka menyatakan karena harga bahan bakar dunia saat ini alami peningkatan, maka untuk mengurangi beban APBN sebaiknya harga bahan bakar juga dinaikkan.

Sedangkan tercatat 14,8 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

"Jadi kalau kebijakan menaikan harga BBM, itu bukan kebijakan populer saya kira," kata Djayadi.

"Nanti kita lihat, apakah keputusan pemerintah menaikan harga BBM terutama Pertalite dan Solar itu nanti punya efek negatif terhadap kepuasan terhadap kinerja presiden. Itu baru bisa kita lihat beberapa waktu ke depan," ujar dia.

Populasi survei tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.

Yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi tersebut dipilih secara random (multistage random sampling) sebanyak 1.220 responden.

Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). 

Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

(TribunJateng.com/IMA/Tribunnews.com/Gita Irawan)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Dampak Kenaikan Harga BBM, Sandiaga Uno Imbau Parekraf Cermat Hitung Biaya Produksi"

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved