Kenaikan Harga BBM
Jokowi Naikkan Harga BBM, Sektor Transportasi Langsung Terdampak, Tarif Bus AKAP Meroket 40 Persen
Nenurut Kurnia pemerintah perlu memikirkan dampak luas kenaikan bahan bakar minyak khususnya pada bidang transportasi
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI SELATAN-- Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan menyebut, menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif bus jarak jauh otomatis dilakukan penyesuaian.
Kurnia menyebut, kenaikan harga solar tentunya akan berdampak pada biaya operasional bus.
Maka dari itu, untuk menutupi biaya operasional, tarif bus tentu akan naik menyesuaikan kenaikan BBM saat ini.
"Kami pasti melakukan penyesuaian harga tiket mulai hari ini. Penyesuaian harga ini untuk jarak pendek berkisar 25 persen, jarak menengah berkisar 30 persen dan jarak jauh berkisar 35 persen- 40 persen," kata Kurnia, Minggu (4/9/2022).
Baca juga: Pertalite di SPBU Vivo Viral karena Harga Lebih Murah, Pengamat: Sedang Branding Produk
Menurut Kurnia, sebenarnya para pengusaha bus sebelum terjadi kenaikan BBM sudah dibebankan dengan kenaikan spare part berkisar 15 persen kurun tiga bulan terakhir.
Sementara, sekarang kembali dihadapi dengan kenaikan BBM, tentu ini cukup memberatkan bagi pengusaha bus.
"Yang harus di ketahui semua pihak adalah sebelum kenaikan BBM solar terjadi harga spare parts sudah naik, dalam kurun waktu 3 bulan ini saja kenaikan harga spare parts sudah sampai 15 persen naiknya;" katanya.
Selain itu, menurut Kurnia, ketersediaan spare part salah satunya ban, menurut dia juga cukup sulit untuk didapatkan kurun waktu Januari 2022 lalu.
Baca juga: VIDEO Dampak Kenaikan BBM, Pemerintah Kucurkan Dana BLT Rp 600 Ribu
Salah satunya yakni ban Tubless Radial, karena terkendala kebijakan import.
"Ban ini juga terkendala oleh kebijakan kuota import, sementara ban jenis Tubless radial dalam negeri belum bisa produksi banyak," katanya.
Dengan kondisi kenaikan harga BBM khususnya solar hingga beberapa spare parts, menurut Kurnia pemerintah perlu memikirkan dampak luasnya khususnya pada bidang transportasi
Selain itu, pembelian solar juga diharapkan tidak lagi dibatasi, setelah terjadinya kenaikan harga BBM saat ini.
"Kami minta setelah ada kenaikan harga solar ini, kami khusus angkutan umum tidak di batasi lagi pembelian nya seperti saat ini. Tapi ini semua tinggal ketegsasan dan pengawasan pemerintah saja," ucapnya.
Baca juga: Tak Butuh Lama, Perusahaan Otobus Langsung Kerek Harga Tiket Bus AKAP, Buntut Kenaikan Harga BBM
Alasan Jokowi naikkan harga BBM
Presiden Joko Widodo menyatakan, keputusan pemerintah menaikkan harga atau mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) merupakan pilihan terkahir yang diambil.
Dikutip dari Kompas.com, ia mengatakan, keputusan itu dibuat pemerintah dalam situasi yang sulit akibat gejolak harga minyak dunia.
"Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terkahir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM," kata Jokowi dalam konferensi pers, Sabtu (3/9/2022).
Jokowi mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak tersebut supaya harga BBM di tanah air masih terjangkau.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," ujar Jokowi.
Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah membengkak tiga kali lipat dari Rp 502,4 triliun dan angka tersebut bakal terus meningkat.
Baca juga: VIDEO Kebijakan Pemerintah Menaikan Harga BBM Diprotes Masyarakat
Baca juga: VIDEO Stok BBM Aman, Pertamina Imbau Masyarakat Jangan Panik
Selain itu, lebih dari 70 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh golongan masyarakat mampu, yakni para pemilik mobil pribadi.
"Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengungkapkan, harga tiga jenis BBM yakni Pertalite, Solar, dan Pertamax akan naik mulai Sabtu siang ini pukul 14.30 WIB.