Kenaikan Harga BBM
Harga BBM Subsidi Naik, Demokrat: Rakyat Tambah Susah, yang Penting Beban Pemerintah Berkurang
Herzaky menjelaskan, masih banyak cara lain yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengatasi beban APBN.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, rakyat tambah susah akibat kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Rakyat sedang susah, dibuat tambah susah oleh kebijakan pemerintah ini," kata Herzaky kepada Tribunnews, Sabtu (3/8/2022).
Herzaky menuturkan, sebelum pandem Covid-19, pemerintahan Jokowi terlihat kewalahan mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
"Setelah Covid, semakin banyak rakyat miskin dan pengangguran," ujarnya.
Sementara saat ini, kata dia, harga bahan pokok naik drastis, harga gas naik, dan harga listrik naik, BBM subsidi pun dinaikkan harganya.
"Beban sepertinya dilimpahkan ke rakyat semua, yang penting beban pemerintah berkurang," ucapnya.
Baca juga: Setelah Ferdy Sambo dan Chuck Putranto, Polri Pecat Kompol Baiquni Wibowo Gegara Halangi Penyidikan
Herzaky menjelaskan, masih banyak cara lain yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengatasi beban APBN.
"Seharusnya program-program mercusuar yang tidak berdampak langsung pada nasib rakyat banyak, bisa ditunda dulu."
"Banyak sekali penghematan anggaran yang bisa kita dapat jika menunda proyek-proyek mercusuar," tuturnya.
Baca juga: PKB Tak Sabar Ingin Bertemu Puan, Ingin Tahu Siapa yang Dapat Mandat PDIP Maju di Pilpres 2024
Berikut ini rincian kenaikan harga BBM subsidi yang berlaku mulai Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB:
Pertalite: Rp7650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter;
Solar: Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter; dan
Pertamax: Rp12.450 per liter menjadi Rp14.500 per liter. (Fersianus Waku)