Cacar Monyet
Temuan Kasus Cacar Monyet di Jakarta, Prof Zubairi Minta Masyarakat Tidak Panik
Meski kasus cacar monyet sudah ada di Jakarta, tidak perlu panik. Apalagi kasus ini hanya mengenai pada pria di usia tertentu
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dian Anditya Mutiara
Syahril menjelaskan, bahwa pasien yang terkonfirmasi cacar monyet ini berjenis kelamin laki-laki dan baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri pada 8 Agustus 2022.
Kemudian pada tanggal 14 Agustus 2022 pasien mengalami demam serta adanya pembesaran kelenjar limfe.
“Kemudian di tanggal 16 Agustus 2022 muncul cacarnya atau ruam-ruam di muka, di telapak tangan, kaki dan sebagian di sekitar alat genital. Kemudian di tanggal 18 Agustus 2022 dilakukan pemeriksaan dan dalam satu hari setelah pemeriksaan keluar hasilnya positif monkeypox,” ujar Syahril.
Menurut Syahril, saat ini pasien dalam keadaan baik-baik saja atau gejala ringan.
Pasien juga tidak dirawat di rumah sakit tapi hanya melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Informasi ini kemudian ditindaklanjuti oleh teman-teman dari Dinas Kesehatan untuk melakukan surveillance kepada masyarakat atau yang kontak erat dengan pasien untuk dilakukan pemeriksaan karena cacar monyet ini adalah kasus penyakit menular yang memerlukan kontak tracing kepada orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien tersebut," ujar Syahril.
Adapun kasus konfirmasi cacar monyet ini merupakan kasus ke-23 yang diperiksa Kemenkes.
Di mana 22 kasus sebelumnya suspek atau dicurigai hingga discard atau disingkirkan karena negatif tes PCR cacar monyet.
Sedangkan untuk satu kasus ini, dinyatakan positif melalui tes PCR selama dua hari.
Apalagi ia memiliki masa inkubasi yang lama yaitu 21 hari sebelum akhirnya menimbulkan gejala. (m27)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Prof-dr-Zubairi-Djoerban3.jpg)