Polisi Tembak Polisi
Sudding Beberkan Kronologis Dugaan Pelecehan Putri Candrawathi di Magelang di Depan Kapolri
Anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding membeberkan kronologis dugaan pelecehan Putri Candrawathi oleh Brigadir J di depan Kapolri
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
"Malam harinya jam 11 malam, Putri melaporkan apa yang dialami ke Ferdy Sambo. Dan sambil menangis menyampaikan bahwa dia diperlakukan seperti ini oleh polisi Brigadir J. Ditanya lebih lanjut, di Jakarta nanti saya jelaskan, katanya penjelasan lebih rincinya. Nanti dijelaskan oleh Putri," kata Sarifuddin.
Baca juga: Kapolri Sudah Siapkan Berkas untuk Menjelaskan Kasus Kematian Brigadir J Secara Terang Benderang
Mereka kemudian kembali ke Jakarta pada 8 Juli dan tiba di rumah di Jalan Saguling sekitar sore hari.
"Lalu dikonfirmasi oleh Ferdy Sambo dan dijelaskan secara lengkap apa yang dialami Putri sehingga muncul kemarahan, emosi dan sebagainya. Apa yang terjadi di tanggal 4 Juli dan 7 Juli diceritakan semua. Ini membuat Ferdy Sambo marah lah, Sambo murka. Hilang akal sehatnya sebagai bintang dua yaitu diluar nalar," katanya.
Setelah itu kata Sarifuddin diajaklah mereka ke rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Hingga terjadilah pembunuhan yang dilakukan oleh Richard dan juga oleh Ferdy Sambo. Pada titik ini saya ingin mengkonfirmasi Pak Kapolri, benar apa tidak tentang kronologi ini?," tanya Sarifuddin.
Menjawab hal itu, KapolrI Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan apa yang disampaikan Syarifuddin Sudding cukup banyak hal yang sesuai.
Namun katanya untuk memastikan semuanya termasuk motif, penyidik masih perlu memeriksa Putri Candrawathi sekali lagi sebagai tersangka.
"Apa yang disampaikan Pak Sudding, banyak hal yang sesuai. Kami sementara sudah mendapatkan keterangan FS (Ferdy Sambo). Tapi kami mau memastikan sekali lagi memeriksa ibu PC (Putri Candrawathi), sehingga nanti apa yang kami dapat bulat, apalagi saat posisi beliau sebagai tersangka, Apakah keterangannya berubah atau tidak," kata Listyo.
"Dengan demikian kami bisa mendapatkan satu kepastian motif dengan masalah ini," katanya.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan motif utama pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo adalah karena marah dan emosi setelah mendengar laporan dari istrinya Putri Candrawathi, terkait dengan peristiwa yang terjadi di Magelang.
"Motif saudara FS melakukan perbuatan tersebut, karena yang bersangkutan marah dan emosi setelah mendengar laporan dari PC, terkait dengan peristiwa yang terjadi di Magelang. Yang dianggap mencederai harkat martabat keluarga. Untuk lebih jelasnya nanti akan diungkapkan di persidangan," kata Listyo saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di gedung DPR, Rabu (24/8/2022).
Baca juga: Kapolri Sebut Dekorder CCTV di Pos Satpam Kompleks Polri Diambil Anggota Div Propam dan Bareskrim
Menurut Listyo pihaknya tidak bisa menyampaikan proses dan hasil penyidikan Tim Khusus (timsus) yang dibentuk pihaknya dalam kasus ini.
"Kami tidak dapat menyampaikan secara spesifik terlalu dalam, terkait dengan materi penyidikan berbagai macam mulai dari senjata api, magazin dan sebagainya," kata Listyo.
Listyo mengatakan berdasarkan laporan pemeriksaan yang telah dilakukan Timsus, maka didapatkan fakta-fakta dengan memperhatikan kesesuaian alat bukti.
"Bahwa kronologis awal yang disampaikan telah terjadi pelecehan dan tembak-menembak di rumah dinas di Duren Tiga adalah tidak benar. Terdapat upaya rekayasa TKP sehingga seolah terjadi tembak-menembak. Peristiwa penembakan yang terjadi di Duren Tiga, dilakukan dengan perencanaan lebih dahulu oleh saudara FS di rumah Saguling yang diketahui oleh PC dan saudara Richard," kata Listyo.
"Demikian juga saudara PC diduga memberikan kesempatan terhadap peristiwa yang terjadi. Selanjutnya saudara Richard melakukan penembakan terhadap Yosua atas perintah FS, dimana disaksikan oleh Ricky, Kuwat Maruf dan juga perannya untuk ikut membantu. Pasca penembakan FS melakukan penembakan senjata HS 9 milik saudara Joshua ke arah tembok," katanya.(bum)