Polisi Tembak Polisi
Kapolri Berharap Setelah Paparan dengan Komisi 3 DPR RI Kasus Brigadir J Jadi Terang Menderang
Listyo mengaku, peristiwa kematian Brigadir Yosua menjadi momentum bagi Polri untuk perbaiki institusi Polri.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dian Anditya Mutiara
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan secara non formal atau tidak resmi, pihaknya sudah menanyakan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait motif kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
"Terkait motif, begini ya, kita juga secara non formil sudah bertanya kepada Pak Kapolri. Atas pengakuan yang bersangkutan bahwa disitu terjadi pelecehan, pengakuan ya, pengakuan di BAP. Tapi kita nanti kita lihat dan kawal prosesnya sampai sudah sampai dimana," kata Sahroni sebelum melakukan rapat dengar pendapat dengan Kapolri di gedung DPR, seperti yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (24/8/2022).
"Apa yang menjadi motif utama dalam perkara yang luar biasa ini, maka nanti kita tanya. Puncak dari pertanyaan yang mungkin masyarakat ingin tahu motif sebenarnya apa," kata Sahroni.
Sehingga katanya agar tidak ada lagi spekulasi berkepanjangan di masyarakat.
"Karena menurut saya, Indonesia kaya gak ada urusan yang lain saja. Makanya nanti kita tanya," kata Sahroni.
Menurut Sahroni kasus Ferdy Sambo dalam sebulan belakangan ini menjadi perhatian publik yang luas.
Baca juga: Kuwat Maruf Fitnah Brigadir J Lecehkan Putri Candrawathi, Bikin Ferdy Sambo Rencanakan Pembunuhan
"Hari ini kepada Kapolri, kita akan bertanya langsung. Apa yang terjadi dalam perkara yang sudah membuat Ferdy Sambo menjadi tersangka bersama istrinya," kata dia.
Selain itu menurut Sahroni, pihaknya juga akan menanyakan terkait beredarnya diagram konsorsium 303 atau kerajaan Judi, dimana ada dua diagram yang saling tuding dan menyerang.
"Soal konsorsium 303 dengan dua diagram yakni geng sebelah dengan geng sebelah juga akan ditanyakan ke Kapolri, nanti secara formil," katanya.
Sebelumnya eks kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan motif pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dirancang Irjen Ferdy Sambo adalah akibat dari fitnah Kuwat Maruf, sopir sekaligus asisten rumah tangga Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, atas Brigadir J.
Kuwat Maruf disebut memfitnah Brigadir J telah melecehkan Putri Candrawathi.
Fitnahan itu diungkapkan Kuwat Maruf kepada Ferdy Sambo hingga membuatnya murka. Karena terhasut pernyataan Kuwat serta merasa harkat dan martabat keluarganya dilukai, Ferdy Sambo lalu merancang dan merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.
Baca juga: Motif Pembunuhan Brigadir J Terkuak, Difitnah Kuwat Maruf Sebabkan Ferdy Sambo Murka
Hingga akhirnya Brigadir J dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022 lalu. Brigadir J ditembak oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo. Ekseksusi Brigadir J dilakukan di depan Kuwat Maruf dan Brigadir RR, ajudan Ferdy Sambo lainnya.
Belakangan diketahui Ferdy Sambo turut menembak kepala Brigadir J yang sudah bersimbah darah.
"Jadi motif sebenarnya adalah karena si Kuwat Maruf atau KM INI. Kuwat ini orang sipil tapi ingin berkuasa di polisi (ajudan Ferday Sambo). Kuwat ini kan selalu berantem sama si Yosua atau Brigadir J, karena Kuawat ingin dianggap oleh Sambo, sebagai orang pertama penjaga Sambo," kata Deolipa di acara Catatan Demokrasi TV One, Selasa (23/8/2022) malam.