Berita Jakarta
Soni Sumarsono Ungkap 2 Kriteria Penting untuk Pj Gubernur Gantikan Anies Baswedan
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri akan menunjuk Penjabat (Pj) Gubernur) untuk mengisi kekosongan sebelum Pilkada 2024.
Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Indri Fahra Febrina
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta bakal berakhir pada 16 Oktober mendatang.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri akan menunjuk Penjabat (Pj) Gubernur) untuk mengisi kekosongan sebelum Pilkada 2024.
Eks Pj Gubernur DKI Jakarta 2016, Soni Sumarsono mengungkapkan, terdapat dua kriteria khusus untuk mengisi posisi orang nomor satu DKI Jakarta.
"Ada 2 kriteria, satu adalah administratif. Yang kedua kriteria yang terkait dengan kompetensi, ya kriteria teknis namanya, teknis kompetensi," kata Soni di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat pada Senin (22/8/2022).
Baca juga: Hasil Survei ICRC, Jakarta Masih Terendam, Warga Puas pada Penanganan Banjir Anies Baswedan
Baca juga: Pj Gubernur Banten Al Muktabar Potong Sebanyak 15 Hewan Kurban untuk Keluarga Stunting & Gizi Buruk
Menurut eks Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini, Pj Gubernur harus berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) eselon satu.
Pj Gubernur bisa diisi ASN dengan asal jabatan sebagai pejabat madya, pimpinan tinggi madya, inspektur jenderal, direktur jenderal, hingga kepala badan.
Kriteria selanjutnya yaitu teknis kompetensi, dalam artian Pj Gubenur wajib menguasai teknis birokrasi di pemerintahan.
"Kalau dia berasal dari birokrasi, relatif lebih dekat dengan kompetensinya itu, itu contoh konkret dari pemahaman kompetensi dalam teknis pemerintahan," ujarnya.
Baca juga: Eko Patrio Ingin Pj Gubernur DKI Miliki Kepedulian Besar pada Warga Jakarta Seperti Anies
Lebih lanjut, Soni membeberkan alasan pentingnya Pj Gubernur menguasai teknis kompetensi.
Menurutnya, pemimpin ibu kota harus mampu membuat keputusan yang interaktif, komunikatif, dan merangkul semua pihak agar menghindari konflik.
Sebab, hal tersebut bakal berkaitan dengan penyusunan program daerah dan pertanggungjawaban anggaran.
"Kalau mereka dari birokrasi, mereka akan lebih langsung join. Tapi kalau diuar birokrasi, ya yang pemahamannya selama ini tidak berpengalaman hanya satu tahun penyesuaian empat bulan. Jadi waktunya habis untuk penyesuaian itu lah kira kira," tukasnya.
Ariza minta warga sabar
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria belum mengetahui sosok pengganti Anies Baswedan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta.