Kebakaran Rumah Kos
Enam Korban Meninggal dalam Insiden Kebakaran di Tambora Sudah Dibawa ke RS Polri Kramat Jati
Kebakaran hebat melanda rumah kos empat lantai di Jalan Duri Selatan 1, Tambora, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2022) pagi.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kebakaran menghanguskan rumah kos empat lantai di Jalan Duri Selatan 1 RT 06 RW 02 Nomor 10, Kelurahan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (17/8/2022) pagi.
Sebanyak 6 orang penghuni kos tewas terpanggang api.
Mereka terjebak di lantai dua dan tiga, saat kebakaran terjadi.
Terbakarnya rumah kos itu terjadi sekira pukul 07.20 WIB.
Sebanyak 20 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Akibat peristiwa tersebut, sebanyak enam orang dilaporkan tewas.
Dua penghuni kos berhasil keluar namun mengalami luka bakar.
Baca juga: Cerita Fatoni Lolos dari Kobaran Api saat Kebakaran Rumah Kos di Tambora Tewaskan 6 Orang
Baca juga: Sebuah Rumah di Permukiman Padat Penduduk Senen Alami Kebakaran, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Baca juga: Ariza Sesali Kebakaran Mobil Hias di Jakarnaval 2022, Minta Lebih Waspada agar tak Terulang
Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara, dr Agung Wijayanto, mengatakan bahwa keenam korban meninggal tersebut dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk menjalani pemeriksaan.
"Saat ini masih proses pemeriksaan jenazah atau korban, dan proses pengumpulan data Ante Mortem dari keluarga," kata Agung saat dihubungi Wartakotalive.com, Rabu (17/8/2022).
Agung berujar bahwa dari keenam korban tersebut semuanya belum teridentifikasi.
Sehingga, pihak keluarga belum ada yang mengambil jenazah.
"Masih proses, belum ada yang teridentifikasi. Jadi, belum ada pihak keluarga yg mengambil jenazah. Karena belum ada yg teridentifikasi," kata Agung.
Sementara itu, Kepala Sektor Damkar Tambora, Joko Susilo mengatakan, para korban tewas dalam kebakaran akibat terjebak di dalam rumah kos.
Mereka yang meninggal katanya saat ditemukan jenazahnya berada di lantai dua dan tiga.
Sehingga, enam korban kebakaran tak bisa menyelamatkan diri untuk turun dari kamar kostnya.
Ada sekira 100 personel yang dikerahkan ke lokasi kebakaran," katanya.
Joko melanjutkan, kebakaran diduga karena konsleting listrik dari salah satu kamar kost di lantai dua.
Kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta. Untuk penyebab pasti kebakaran kata dia, masih di selidiki aparat kepolisian.
BERITA VIDEO: HUT ke 77 RI, Sea World Ancol Kibarkan Bendera Merah Putih di Dalam Akuarium Raksasa
Periksa IMB
Di sisi lain, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce, Dandim 0503/JB dan Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko mendatangi lokasi kebakaran.
Pasma mengatakan bahwa usai melaksanakan upacara di Kantor Wali Kota, ia mendapat kabar ada korban jiwa dalam kebakaran di sana.
Akhirnya, dia bersama tiga pilar mendatangi lokasi kejadian untuk melihat secara langsung rumah kos yang terbakar.
"Kejadian ini 06.30 WIB, ada sembilan korban, enam meninggal dunia, dan tiga luka bakar serta patah kaki," kata Pasma.
Alumni Akpol 1996 itu berujar bahwa pihaknya masih menunggu data diri para korban yang meninggal dan selamat.
Sehingga, dia belum bisa memberikan keterangan terkait nama dan alamat korban yang terjebak dalam kobaran api.
"Nanti perkembangannya akan kami sampaikan," ucap Pasma.
Sementara itu, Yani mengaku akan mengecek IMB ruko yang dijadikan rumah kos tersebut, karena bangunannya sangat menbahayakan.
Dari lantai dua sampai empat, semua tertutup tralis besi dan ketika kebakaran tentunya korban terjebak dan tak bisa selamatkan diri.
"Kami akan kembali melihat aturan yang ada, termasuk kami akan cek IMB, apakah boleh menambah bangunan lain berupa tembok, jeruji dan sebagainya," kata Yani.
Mantan Kasat Pol PP DKI Jakarta itu berujar bahwa dengan penambahan jeruji besi tertutup itu sangat membahayakan penghuni.
Karena bisa terjebak ketika ada kebakaran dan ia memastikan tidak ada tambahan jeruji besi.
"Tapi memang warga membuat jeruji ini untuk keamanan rumah dari aksi pencurian," ujar Yani.
Ia akan memberikan imbauan kepada warga agar tidak menambah tralis ataupun besi yang menutup bangunan.
Tujuannya supaya warga bisa menyelamatkan diri apabika terjadi kebakaran seperti saat ini.
"Kami imbau tidak ada lagi yang pasang tralis besi seperti ini, supaya membuat nyaman warga," ucap Yani.
Sebelumnya, Fatoni (30) nyaris terjebak di lantai empat kamar kost saat insiden kebakaran di Jalan Duri Selatan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (17/8/2022).
Fatoni tak mendengar teman kamarnya bernama Dimyati berteriak memanggil namanya ketika kebakaran terjadi.
Sebab, ketika itu ia sedang tidur dan terbangun akibat menghirup asap bangunan terbakar yang masuk ke kamarnya.
Ketika membuka pintu, api sudah berada di depan kamarnya, rambut dan hidung Fatoni sebahu sempat tersambar api.
Sempat pasrah, tak tahu harus lari ke mana karena tangga untuk turun ke bawah dikepung api.
Kemudian, dia berlari ke arah jemuran, tapi tak juga menemukan jalan keluar karena ada tralis besi yang menutupi seluruh bangunan kostan.
Ternyata, Fatoni saat itu tak sendiri mencari jalan dari lantai empat, ada security berinisial S yang tinggal di lantai empat mengikuti langkah kakinya.
Ia pun melihat ada lubang kecil berukuran sepingggulnya sekira 40 cm dan ia mencoba keluar dari sana.
"Untungnya badan saya kecil, kalau badan besar enggak masuk itu, teman saya security juga ikut molos dari lubang itu," jelasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Fatoni-30-nyaris-terjebak-di-lantai-empat-kamar-kost-saat-insiden-kebakaran.jpg)