Usai Insiden Kereta Tabrak Odong-odong di Serang, Emak-emak Bantu Penjaga Palang Pintu Perlintasan
Emak-emak tersebut turun ke jalan membantu penjaga palang pintu perlintasan kereta api yang menjadi lokasi insiden odong-odong maut.
Penulis: Gilbert Sem Sandro |
Salah seorang emak-emak yang melakukan aksi tersebut, Sugianti mengaku, meminta sumbangan suka rela dari pengendara yang melintas untuk membantu penjaga palang pintu perlintasan yang berjumlah empat orang.
"Enggak ada maksud apa-apa, cuma niat membantu penjaganya karena kasihan mereka enggak digaji," ujar Sugianti kepada Wartakotalive.com.
"Karena kalau kardusnya ditaro doang, gabakal ada yang melihat, makanya kita bantu sambil berdiri, Alhamdulillah ada aja yang ngasih," imbuhnya.
Lebih lanjut penjaga palang pintu kereta Mulyana Soleh (32) mengatakan, tidak ada patokan besaran nilai sumbangan bagi pengendara yang melintas.
Nantinya uang sumbangan yang terkumpul akan dibagi kepada tiga orang penjaga palang pintu kereta lainnya secara merata.
"Memang kita enggak dapet gaji apapun dan dari manapun dalam menjaga perlintasan kereta ini," tambahnya.
"Enggak, enggak ada patokan atau paksaan (memberikan) sumbangan, ya kalau ikhlas memberi gapapa, kalau enggak (menyumbang) juga enggak masalah," kata dia.
Ia memastikan, pengendara dapat melintasi rel kereta api tersebut secara gratis tanpa pungutan biaya.
Baca juga: Odong-odong Ditabrak Kereta di Serang, Jasa Raharja Jamin Santunan untuk Korban
Hal tersebut dilakukan, lantaran pembuatan palang pintu kereta api itu dilakukan, guna menghindari peristiwa mencekam yang terjadi Selasa (26/7/2022) lalu.
"Semua yang lewat disini gratis, enggak ada pungutan biaya, karena kita membangun palang pintu ini juga gotong-royong, jadi semua milik masyarakat," terang Mulyana Soleh.