Keluarga Korban Insiden Odong-Odong Maut di Serang Ungkap Ada Beberapa Kejanggalan

Keluarga korban insiden odong-odong maut yang terjadi di Kota Serang, Banten mengungkap beberapa kejanggalan dalam peristiwa yang menewaskan 9 orang.

Warta Kota/Gilbert Sem Sandro
Tamin, keluarga korban odong-odong maut yang istrinya menjadi korban meninggal dunia dan 2 cucunya mengalami luka parah. 

"Seharusnya Pemerintah Kota Serang sadar dong, kalau jalan sudah diperbaiki pasti banyak dilewati masyarakat, kok bisa dibiarkan tanpa palang pintu kereta api," keluhnya.

Tamin pun mengharapkan kepada aparat berwajib, dapat memberikan hukuman yang setimpal terhadap supir odong-odong, yang telah ditetapkan polisi sebagai tersangka dalam tragedi tersebut.

Menurutnya kecelakaan maut antara kereta api dan odong-odong itu bukan disebabkan oleh faktor kelalaian semata, melainkan faktor kecerobohan dan keteledoran sang supir.

"Semoga seluruh pihak berwenang yang menangani kasus ini bisa berbuat seadil-adilnya bagi korban, dengan memberikan hukuman kepada supir setimpal dengan perbuatannya," ucapnya.

"Karena kecelakaan ini bukan masalah kelalaian saja, saya tau supir itu bekerja untuk keluarganya, tapi seharusnya dia juga tanggung jawab sama keselamatan penumpang yang jadi sumber pencariannya itu," jelas Tamin. 

Baca juga: Insiden Odong-odong Maut, Tamin Minta Dua Cucunya yang Terluka Parah Bisa Sehat Kembali

Peristiwa tragis tersebut, menyebabkan 9 korban meninggal dunia, 3 diantaranya anak-anak dan lainnya ialah orang dewasa. 

Pantauan Wartakotalive.com, seluruh korban meninggal dunia merupakan wanita, yakni anak-anak dan ibu-ibu, yang tinggal pada lingkungan atau gang yang sama. 

Yaitu pada Desa Cibetik, Gang Salim, RT 10/RW 03, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan, Walantaka, Kota Serang, Banten.

Pada gang atau jalur masuk ke desa tersebut, terpasang sebuah gapura berwarna putih dengan terpasang sebuah bendera kuning berukuran cukup besar dibanding biasanya.

Seluruh korban tewas merupakan warga yang saling bertetangga, dengan jarak antara satu dengan lainnya tidak lebih dari 10 meter.

Baca juga: Tamin Ungkap Detik-Detik Istrinya Tewas dan 2 Cucu Luka Parah dalam Insiden Odong-odong Maut

Berikut nama-nama korban meninggal dunia dalam insiden maut antara kereta api dan odong-odong. (M28)

1. Saptiyah (51 tahun)
2. Sawiyah (71 tahun)
3. Saptanis (42 tahun)
4. Kadilah (38 tahun)
5. Sunenah (55 tahun)
6. Yanti (22 tahun)
7. Azzizatul Atiah (2 tahun)
8. Ismawati (8 tahun)
9. Amanda (2 tahun).

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved