Insiden Odong-odong Maut, Tamin Minta Dua Cucunya yang Terluka Parah Bisa Sehat Kembali
Tamin berharap agar dua cucunya yang mengalami luka parah dalam insiden odong-odong maut di Kota Serang, Banten bisa kembali sehat pascaoperasi.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, Cibetik - Sebanyak 9 korban meninggal dunia dan 23 orang mengalami korban luka pada insiden odong-odong maut di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (26/7/2022) lalu.
Dari 23 korban luka-luka, 9 korban yang diantaranya 2 anak berusia 3 tahun masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Hermina, Serang.
Dua bocah tersebut ialah Alina Ayu dan Putri Kayla, cucu dari Tamin warga Cibetik. Alina dan Ayu mengalami luka yang cukup parah, hingga harus menjalani operasi akibat peristiwa naas itu.
Namun demikian beruntung Alina dan Ayu masih dapat selamat, sebab Kadilah (48) nenek mereka menjadi salah satu korban tewas dalam kejadian mengerikan itu.
Tamin mengatakan, dua cucu kecilnya itu terpaksa menjalani operasi akibat luka di bagian kaki, dada, hingga benturan di kepala.
Baca juga: VIDEO Polres Serang Tetapkan Sopir Odong-odong Maut Sebagai Tersangka
"Dua cucu saya itu harus operasi karena tulang kaki dan tulang dadanya itu patah atau luka akibat kecelakaan kereta api dan odong-odong kemarin," ujar Tamins saat diwawancarai Wartakotalive.com, Kamis (28/7/2022).
"Selain itu ada juga luka di bagian tubuh lainnya, salah satunya benturan di bagian kepala," imbuhnya.
Pria berusia 51 tahun itu pun menyampaikan permohonannya kepada seluruh dokter yang menangani cucunya, agar dapat memastikan tindakan parawatan dilakukan dengan baik.
Sebab pihak keluarga, memiliki kekhawatiran akan kondisi pertumbuhan kesehatan dua cucunya itu di masa mendatang.
Tidak terbayangkan olehnya, Alina dan Ayu yang seharusnya menikmati masa kecil, kini dipaksa menjalani tindakan medis operasi di usia yang masih amat belia.
Baca juga: Fakta Terungkap, Warga Sebut Sopir Odong-odong Nekat Melawan Kereta Api meski Sudah Diteriaki
"Saya mohon dengan sangat kepada tim dokter, suster, seluruh petugas medis di RS Hermina bisa menangani cucu saya sebaik-baiknya," kata dia.
"Tapi yang masih terpikirkan sama saya, bagaimana nanti apakah cucu saya jadi akan cacat atau bagaimana kalau nanti bekas lukanya kambuh tiba-tiba di masa mendatang," tuturnya sambil mengusap air mata.
Berbagai pihak seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI), Jasa Marga, Pemerintah Kota Serang, hingga Pemerintah Provinsi Banten, diharapkan dapat menjamin pengobatan Alina dan Ayu hingga dipastikan benar-benar sehat.
Bukan hanya biaya perawatan selama di rumah sakit yang diminta untuk dijamin, melainkan tanggungan biaya pengobatan seperti kontrol kesehatan, hingga konsultasi trauma akan kejadian juga diharapkan dapat dijamin.
"Kalau Jasa Marga, Pemkot Serang, dan lainnya sudah datang untuk menjamin biaya pengobatan cucu saya selama di rumah sakit. Tapi kan tidak hanya sampai disitu, cucu saya juga perlu kontrol, konsultasi psikolog, supaya bisa benar-benar kondisi tubuhnya sehat," ungkapnya.
Baca juga: Tamin Ungkap Detik-Detik Istrinya Tewas dan 2 Cucu Luka Parah dalam Insiden Odong-odong Maut