Info Pemprov Jateng
Kunjungi SMKN Jateng, Ganjar Tekankan Pentingnya Investasi SDM dalam Penanggulangan Kemiskinan
Ganjar sebut Keberadaan SMKN Jateng menjadi salah satu langkah jangka panjang dalam pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah.
Misalnya dari segi kedisiplinan, Ganjar pernah mendapatkan kritikan dari perusahaan bahwa tenaga kerja lokal banyak yang kurang disiplin. Atas dasar itu, Ganjar memberikan pesan khusus kepada setiap sekolah agar membangun kedisiplinan sejak dini.
Pembangunan disiplin anak itu bisa dilakukan melalui aktivitas dan kebiasaan sehari-hari. Misalnya setiap siswa selesai praktik, semua alat harus dikembalikan ke tempatnya.
Begitu juga bagaimana merawat mesin atau peralatan yang digunakan sebab itu menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaannya nanti.
"Saya melihat ini bersih, tertata rapi, tapi makin hari musti makin detil karena disiplin bisa dibangun dengan kebiasaan yang dilakukan terus-menerus. Jadi umpama habis praktik, alat dikembalikan ke tempatnya," ucap Ganjar.
Selain itu, penerapan sanksi jugs harus jelas karena beberapa alat praktek harganya mahal, jika ada yang mengambil maka harus ditindak tegas, jika perlu dikeluarkan.
"Kalau ia tidak menempatkan di tempat sebelumnya, musti diberikan sanksi agar mereka terbiasa sehingga integritasnya tinggi. Kita akan bisa menjaga setiap kali mereka belajar di sini, sudah belajar disiplin dan karakter," tegas Ganjar.
SMKN Jateng di Purbalingga sendiri saat ini memiliki 283 siswa. Terdiri atas 96 siswa kelas X, 95 siswa kelas XI, dan 92 siswa kelas XII.
Ratusan siswa tersebut terbagi dalam dua jurusan yaitu Teknik Pengelasan dan Teknik Pemesinan. Sekolah itu juga sudah bekerja sama dengan salah satu perusahaan yaitu PT Komatsu dalam hal kebutuhan tenaga kerja.
Kerja sama itu juga sekaligus menjalankan instruksi Ganjar terkait teaching industry karena kurikulum di sekolah sudah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Ersa, siswi kelas XII Teknik Pengelasan, mengatakan bersyukur bisa sekolah di SMKN Jateng karena tidak dipungut biaya sehingga meringankan beban orangtua.
Setelah lulus, ia mengaku ingin bekerja sambil kuliah. Ia juga ingin memberikan pendapatan dari bekerja untuk membantu keluarganya.
"Sangat bersyukur bisa sekolah di sini tanpa biaya, meringankan beban keluarga," ungkap Ersa yang merupakan anak dari ayah yang bekerja sebagai pedagang cilok di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga.
Ia berharap, semoga SMKN Jateng lebih baik lagi dan bermanfaat bagi anak-anak yang ingin melanjutkan tetapi terhalang biaya.
"Bisa menjadi rantai bagi anak-anak yang kurang mampu untuk melanjutkan sekolah," pungkas Ersa.